Jurnal9.com
HeadlineNews

Waspadai Gangguan Penyakit Saat Cuaca Panas Ekstrem Beberapa Hari Terakhir ini

Ilustrasi seorang wanita di tengah terik panas matahari

JAKARTA, jurnal9.com – Suhu udara yang mencapai 35-36,7 derajat celsius di hampir seluruh wilayah Indonesia beberapa hari terakhir ini, rasa panasnya matahari seperti  menyengat kulit.

Badan Meterologi , Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam rilisnya menyebutkan fenomena ini adalah hal yang normal saat memasuki bulan Oktober hingga awal November.

Karena pada bulan-bulan ini terjadi pergeseran semu matahari yang bergerak ke selatan Indonesia. Sehingga intensitas sinar matahari meningkat, awan menipis, dan hujan berkurang. Hal ini yang menyebabkan udara kering dan terasa sangat panas.

Karenanya mengimbau masyarakat agar menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama pada siang hari.

Jika berada dalam ruangan, hendaknya menggunakan kipas angin, atau menyalakan AC (pendingin ruangan) untuk menjaga suhu ruangan tetap sejuk.

Namun jika anda seorang pekerja yang banyak beraktivitas di luar ruangan, supaya  menggunakan pelindung seperti pakai topi untuk menutupi bagian muka, mengenakan pakaian yang tipis dan longgar,

Lalu untuk menghindari paparan sinar matahari yang terlalu lama, sempatkan waktu istirahat yang cukup di tempat yang teduh.

Sebab kalau terlalu lama kena panas sinar matahari, biasanya gangguan kesehatan yang muncul pada saat cuaca panas ekstrem begini adalah:

Migrain   

Migrain adalah jenis sakit kepala yang disertai rasa sakit berdenyut di satu sisi kepala, misalnya rasa sakit di pelipis dekat mata, belakang mata, wajah, rahang, dan leher.

Penyakit ini bisa memicu gejala seperti mual, muntah, pusing, dan gangguan penglihatan.

Cara penyembuhannya istirahat tidur yang cukup, serta harus banyak minum air putih dan menghindari panas matahari.

Heatstroke (sengatan panas)

Kemudian saat cuaca panas ekstrem bisa berpengaruh pada naiknya suhu tubuh hingga di atas 40 derajat celsius. Biasanya ditandai kondisi tubuh lemas, kulit panas dan kering, sakit kepala, kejang (kehilangan kesadaran).

Baca lagi  Waspadai Cuaca Panas Bisa Sebabkan Dehidrasi, Sakit Kepala, Cepat Lelah: Ini Cara Mengatasinya

Biasanya sebelum heatstroke, muncul gejala seperti pusing, mual, dan tubuh merasa kelelahan.

Jika anda sudah merasakan gejala ini, segera cari tempat teduh, banyak minum air putih, lalu gunakan kompres dingin.

Hindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol, Sebab bisa memperparah dehidrasi.

Gangguan ginjal  

Saat cuaca panas ektrem, tubuh bisa kehilangan banyak cairan melalui keringat. Kalau sampai kurang minum, fungsi ginjal bisa terganggu. Risikonya akan mengalami gangguan dehidrasi berat, batu ginjal, dan infeksi saluran kemih.

Anda bisa terhindar dari gangguan dehidrasi dengan banyak minum air putih. Bahkan sebelum merasa haus.

Tekanan darah tak stabil

Saat cuaca panas ektrem, bisa membuat tekanan darah naik atau turun secara tiba-tiba. Karena saat cairan tubuh berkurang, tekanan darah bisa turun dan menyebabkan pusing dan lemas.

Tapi ada sebagian orang, saat panas justru membuat tekanan darah naik, karena jantung bekerja lebih keras.

Harus diwaspadai gejalanya, seperti sakit kepala, atau kepala terasa ringan. Lalu hindari aktivtas berat di bawah terik panas matahari.

RAFIKA ANUGERAHA M  I  ARIEF RAHMAN MEDIA    

Related posts

Jokowi: Indonesia Berhasil Pangkas Regulasi dan Birokrasi yang Tumpang Tindih Melalui Omnibus Law

adminJ9

Presiden AS Joe Biden Ikut Rayakan Idul Fitri, Kutip Ayat Alquran Surat Al-Hujurat

adminJ9

Saat Sujud Shalat, Apakah Boleh Baca Doa dengan Bahasa Indonesia?

adminJ9

Leave a Comment