Ilustrasi sendok elektrik
JAKARTA, jurnal9.com – Perusahaan dari Jepang, Kirin Holdings, Senin (20/5/2024) mulai mengenalkan sendok elektrik ke pasaran. Satu sendok elektrik dalam acara launching ini, dibandrol seharga 19.800 yen atau Rp2,03 juta.
Dalam penjualan pertama di toko eceran di Jepang, Kirin hanya menjual 200 unit sendok elektrik. Diharapkan dalam lima tahun ke depan bisa 1 juta sendok untuk penjualan ke luar negeri.
Dari hasil penelitian, sendok elektrik ini diklaim lebih sehat karena dapat memberikan rasa asin tanpa tambahan natrium atau garam.
Peneliti di Jepang mempromosikan sendok elektrik ini untuk mendukung gaya hidup sehat. Apalagi sekarang ini banyak makanan yang menggunakan natrium dalam memberikan rasa asin yang tidak sehat.
Kirin Holdins yang memproduksi sendok elektrik ini perlu diapresiasi dalam mengembangkan teknologi yang memenangkan hadiah LG Nobel pada tahun lalu.
Profesor Homei Miyashita dari Universitas Meiji, memberikan dukungan untuk pengembangan tekonologi ini. Sebelumnya ia pernah mendemontrasikan sendok elektrik dari bahan plastik dan logam ini. Ternyata sendok elektrik ini punya efek dapat meningkatkan rasa asin, seperti yang dilakukan dalam percobaannya pada prototipe sumpit listrik.
“Efek ini mengalirkan medan listrik lemah dari sendok untuk memusatkan molekul ion natrium pada lidah. Sehingga dapat memberikan rasa asin pada makanan,” ujar Homei Miyashita menjelaskan keunggulan sendok elektrik ini.
Dia mendukung Kirin Holdings yang kini sedang mengembangkan dari bisnis tradisional ke produk bidang kesehatan. “Teknologi di bidang kesehatan ini memiliki manfaat besar di Jepang. Sebab rata-rata orang dewasa di sini mengkonsumsi sekitar 10 gram garam setiap hari,” cetusnya.
“Jumlah itu (konsumsi garam) lebih besar dua kali lipat dari yang direkomendasikan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia),” ia menambahkan.
Seorang peneliti, Ai Sato dari perusahaan Kirin, menyebutkan asupan natrium yang berlebihan akan berefek pada berbagai penyakit: seperti tekanan darah tinggi, stroke, dan jantung.
“Kebanyakan makanan di Jepang cenderung menyukai rasa asin,” kata Ai Sato.
“Orang Jepang dihimbau agar mengurangi jumlah asupan garam pada setiap makanannya. Tapi kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rasa asin itu tak bisa dihindarinya. Sehingga kami mengembangkan teknologi pada sendok elektrik yang memberikan rasa asin tanpa natrium atau garam,” ia menjelaskan.
Natrium sendiri banyak ditemukan dalam makanan. Terutama pada makanan olahan yang mengandung bahan pengawet.
Efek kandungan natrium pada garam dapat menarik cairan masuk ke pembuluh darah, sehingga meningkatkan volume darah di dalam tubuh. Ini yang kemudian bisa menyebabkan tekanan berlebihan pada pembuluh darah.
Karena itu Ai Sato menemukan cara mengurangi penggunaan garam atau natrium pada setiap makanan melalui teknologi sendok elektrik. Sendok dengan berat 60 gram ini bisa menggunakan baterai lithium yang bisa diisi ulang.
RAFIKA ANUGERAHA M