Petenis asal China, Peng Shuai yang dikabarkan hilang
BEIJING, jurnal9.com – Petenis Peng Shuai yang dikabarkan hilang tidak diketahui keberadaannya sejak dirinya mengungkap pernah dipaksa berhubungan seks dengan mantan wakil perdana menteri China itu. Namun dalam email yang dirilis media CGTN disebutkan bahwa Peng kini dalam kondisi aman.
Email itu juga mengklaim Peng tidak hilang, tapi ia beristirahat di rumah dalam kondisi aman. “Saya hanya beristirahat di rumah dan semuanya baik-baik saja,” demikian ucapan Peng yang dirilis media tersebut.
Dan media CGTN mengeluarkan rilis bantahan yang ditulis oleh Peng sendiri dengan menolak semua tuduhan itu. “Berita yang ditulis banyak media itu tidak benar,” ucap Peng.
BBC yang memuat berita utama ‘Peng dipaksa melayani seks wakil perdana menteri China’, tidak bisa memverifikasi email tersebut.
Steve Simon, ketua WTA, mengatakan masih meragukan mengenai kebenaran email yang dikeluarkan pejabat China tersebut. “Kami masih ada kekhawatiran soal keamanan Peng,” ungkap Simon.
“Saya sulit mempercayai bahwa Peng Shuai benar-benar menulis email yang kami terima atau meyakini apa yang disangkutkan padanya,” kata Simon dalam pernyataan resminya.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, pada Minggu (21/11/2021) juga mengeluarkan rilis lewat video call yang menyatakan petenis cantik, Peng dalam keadaan aman.
Bahkan Bach sempat menayangkan foto dan video Peng dalam sebuah turnamen tenis di Beijing, China. Namun upaya Bach itu tak bisa meredakan kekhawatiran dunia terhadap petenis yang mendadak raib selama hampir tiga pekan ini, setelah Peng menyatakan dirinya pernah dipaksa berhubungan seks dengan mantan pejabat senior China itu.
Pejabat IOC mengatakan bahwa pada tayangan video call selama 30 menit itu Peng sempat berbicara dengan Thomas Bach. Dalam video call itu Peng menyampaikan terima kasih kepada IOC yang telah menjamin keselamatan dirinya.
“Peng mengaku dirinya aman dan sehat. Dan ia kini tinggal di rumahnya di Beijing, tetapi ia meminta ingin privasinya dihormati,” kata pejabat IOC yang dikutip Reuters.
“Itulah sebabnya saat ini dia lebih suka menghabiskan waktu bersama keluarganya. Dan dia akan terus bermain tenis yang sangat dia cintai,” sambung IOC itu.
Berita kasus pelecehan seksual oleh pejabat senior China terhadap petenis cantik Peng menjadi viral di media sosial Tiongkok, sejak Peng sendiri telah mempostingnya pada 2 November 2021 lalu.
Peng memposting pengakuan di media sosial Tiongkok bahwa mantan Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli telah memaksa dirinya mengajak berhubungan seks di kantornya pada beberapa tahun lalu.
Zhang sendiri tidak mengomentari tuduhan tersebut.. Namun kemudian postingan di media sosial itu segera dihapus dan diblokir dari internet China.
Hu Xijin, pemimpin redaksi di Global Times yang menjadi corong pemerintah pada Minggu (21/11/2021) juga memposting video berdurasi 25 detik di Twitter. Dalam tayangan video itu memperlihatkan Peng tampak tersenyum, melambaikan tangan kepada penonton. Dan Peng membubuhkan tanda tangan di atas bola tenis raksasa dalam turnamen Fila Kids Junior Tennis Challenger Finals itu.
Media yang punya hubungan dekat dengan pemerintahan Beijing itu juga memberitakan pada Sabtu malam, Peng mengunjungi sebuah restoran populer di kota Beijing. Tujuh orang termasuk Peng berada di restoran Sichuan itu, sebut manajer Zhou Hongmei.
Asosiasi Tenis Wanita (WTA) yang mengancam akan membatalkan turnamen tenis di China, menyebutkan foto dan video itu tidak cukup membuktikan Peng dalam keadaan selamat. Dan itu tidak menghilangkan kekhawatiran WTA.
Sedangkan Federasi Tenis Internasional (ITF)akan terus berupaya bisa konfirmasi langsung dari Peng jika dirinya selamat.
Peng adalah pemain ganda nomor satu dunia pada 2014. Ia menjadi petenis China pertama yang mencapai peringkat teratas, setelah memenangkan gelar ganda Wimbledon pada 2013 dan French Open pada 2014.
Sumber: BBC, Reauters
ARIEF RAHMAN MEDIA