Pemandangan sawah di Ubud, Bali.
FILIPINA, jurnal9.com – Filipina dalam mempromosikan ‘Love the Philippines’ yang dilanching akhir Juni 2023 lalu, ketahuan kalau panorama alam dalam video berdurasi 1 menit 45 detik itu dicomot dari pemandangan sawah di Ubud Bali.
BBC melaporkan bahwa Department of Tourism Phillipines (DOT) mengakui jika kejadian ini merupakan kesalahan dari pihak agen periklanan DDB Filipina yang tidak melakukan penyaringan yang ketat sebelum tayang.
“Kami mengakui dalam hal ini agen periklanan DDB Filipinan teledor dengan menggunakan video pemandangan alam dari negara lain,” kata Christina Garcia Frasco, Sekretaris Pariwisata Filipina ini.
“Sekali lagi minta maaf karena kami menggunakan cuplikan atau footage dari negara lain dalam video promosi pariwisata terbaru negara kami,” ia menegaskan lagi.
Dan video promosi yang tayang di Facebook itu, lanjut Christina, kini telah dihapus dari halaman platform media sosial. “Kami meminta maaf atas munculnya pemandangan sawah di Ubud Bali dalam video promosi pariwisata di Filipina,” ia berkali-kali menyampaikan meminta maaf.
Setelah kejadian ini, Christina mengingatkan DDB Filipina semestinya materi yang digunakan dalam video promosi Filipina harus asli milik sendiri. Bukan milik negara lain.
“Sudah bukan rahasia lagi, kalau di Bali Indonesia memiliki pemandangan alam yang menakjubkan. Kalau menyimak tayangan video promosi pariwisata Filipina itu pasti turis yang pernah berkunjung ke sana tahu kalau itu pemandangan alam Indonesia,” tegasnya.
Menurut Christina, video yang dibikin untuk promosi pariwisata ‘Love the Philippines’ tersebut telah menelan biaya sebesar US$900.000 atau sekitar Rp 13,5 miliar.
“Dengan anggaran yang besar, lalu penggunaan rekaman video milik negara lain, ini perbuatan yang sangat tidak pantas. Dan bertentangan dengan tujuan DOT (Department of Tourism),” bunyi pernyataan DDB yang diungkap Christina.
Meskipun video itu telah dihapus dari media sosial, perusahaan agen periklanan DDB akan melakukan penyelidikan dan perbaikan untuk mempromosikan pariwisata Filipina.
Agen periklanan DDB Filipina itu tak ingin mengulang kesalahan lagi atas penggunaan video pemandangan alam Indonesia untuk promosi pariwisata di Filipina. Termasuk mengambil dari beberapa negara lain.
Bukan pemandangan alam saja yang dicomot dalam video itu, tapi kain tenun dari Nusa Tenggara Timur (NTT) juga turut dipromosikan menjadi bagian produk pariwisata Filipina tersebut.
Bahkan di video promosi pariwisata Filipina itu juga ada tayangan gurun pasir milik Uni Emirat Arab. Dan ada pemandangan pesawat yang mendarat di bandara Swiss.
Padahal video pariwisata Filipina itu semestinya memperlihatkan pemandangan alam negaranya sendiri. Ini malah mencomot gambar panorama negara lain yang sudah viral di media sosial.
RAFIKI ANUGERAHA M I ARIEF RAHMAN MEDIA