Jurnal9.com
Headline Women

Zara Rutherford: Ini Benar-Benar Gila, Terbangkan Pesawat Sendirian Keliling Dunia

Zara Rutherford, pilot wanita termuda terbangkan pesawat sendirian keliling dunia

JAKARTA, jurnal9.com – Zara Rutherford, gadis berdarah Inggris-Belgia yang memecahkan rekor sebagai pilot wanita termuda di dunia ini ingin menceritakan pengalamannya saat terbang sendirian keliling dunia.

Ini pengalaman yang tak bisa dilupakan sejak pertama kali ia bisa menerbangkan pesawatnya. Zara baru saja mendarat di Belgia, setelah 155 hari mengudara keliling dunia dengan pesawat kecilnya.

Zara tadinya berencana terbang keliling dunia dengan pesawatnya selama tiga bulan (90 hari). Tapi karena cuaca buruk di beberapa wilayah negara, Zara tak mendapatkan izin [peroleh visa] untuk bisa terbang di beberapa negara. Sehingga terpaksa ia harus menunggu sampai beberapa minggu. Ini yang menyebabkan bertambah dua bulan dari waktu yang direncanakan sebelumnya.

Ketika terbang keliling dunia, ia menyebutkan wilayah Jambi [Indonesia] menjadi dua titik yang berseberangan dengan wilayah Tumaco [Kolombia]. Makanya dalam penerbangannya keliling dunia itu Zara harus melewati wilayah udara Jambi Indonesia dengan Tumaco Kolombia.

Pesawat Zara melintas wilayah udara Indonesia pada Natal tahun lalu. Saat terbang dan mendarat di Indonesia, ia sempat mengunjungi Jakarta. ”Saya merasa senang saat terbang masuk wilayah udara di Indonesia karena tak ada kendala. Berbeda saat melintasi udara di atas Rusia utara, betapa sulitnya melintas menghadapi cuaca yang buruk,” tuturnya.

“Ketika itu musim dingin di Eropa. Sehingga banyak tantangannya saat saya menerbangkan pesawat melintasi udara seperti itu,” lanjut Zara yang menyebabkan penerbangannya terpaksa ditunda hingga beberapa hari.

Dia mencatat dari penerbangan keliling dunia itu telah menempuh perjalanan udara lebih dari 52 ribu kilometer. Dari jarak tempuh tersebut Zara berhenti di 41 negara dengan melewati lima benua.

“Dari pengalaman saya melewati wilayah udara di banyak negara itu, ada saat-saat yang luar biasa. Tapi ada juga saat-saat yang membuat saya ketakutan dengan terbang sendirian. Tak ada teman [co pilot] yang mendampingi saya,” cerita Zara.

Baca lagi  Saat Trump Ancam Arab Saudi untuk Lindungi Krisis Industri Minyak AS

“Apalagi saat saya terbang di New York dan Islandia, sungguh menakutkan melintas di atas gunung yang masih aktif. Tapi ini menjadi tantangan saat saya menerbangkan pesawat ringan jenis shark ultralight yang harus melintasi rute seperti itu,” lanjutnya  .

Bahkan saat Zara terbang di California, ia harus melewati dengan menjauhi wilayah di atas hutan yang sedang terjadi kebakaran. Ini saat-saat yang menakutkan dari pengalamannya dalam menerbangkan pesawat sendiri.

Memang berbeda saat menerbangkan pesawat kecil dengan melewati udara di negara Eropa yang memasuki musim dingin. “Saya merasakan dinginnya langit Rusia yang menusuk tulang.  Ada juga wilayah Asia yang berudara dingin, seperti saat melintasi Korea Utara,” tutur Zara.

Alasan perasaan takut yang dialami Zara ini karena pesawat yang diterbangkan hanya mengikuti visual flight rules. “Menerbangkan pesawat kecil seperti ini, saya hanya mengandalkan penglihatan sendiri. Ketika saya menghadapi cuaca buruk, saya harus bisa melambatkan pesawat saya, tidak seperti pesawat besar yang punya sistem lebih canggih yang bisa melewati awan dan kabut,” cerita pengalamannya.

“[menerbangkan pesawat sendirian] benar-benar gila, saya tidak bisa memikirkan apa yang sudah saya lakukan dalam penerbangan keliling dunia ini,” kata Zara mengenai apa yang sudah  dicapainya ini.

“Saya menitikkan air mata saat bisa kembali ke rumah, setelah lima bulan saya terbang sendirian, berada di udara. Saya merasakan penerbangan ini tidak mudah, tapi saya senang,” kenang dia.

Dia sendiri tak pernah berpikir soal pencapaian rekor di Guinness World Records sebagai pilot wanita termuda dengan usianya 19 tahun. Sebelumnya pilot wanita termuda diraih Shaesta Waiz, asal Amerika Serikat, tercatat berusia 30 tahun pada  2017 lalu.

Sumber: ABC

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Pandemi Tak Akan Bisa Hilang, Masyarakat Harus Bisa Transisi ke Endemi Covid-19

adminJ9

Wapres Minta Cendekiawan dan Ulama Luruskan Informasi Salah tentang Corona

adminJ9

Shalat Tarawih-Witir di Indonesia yang Kontroversial

adminJ9