Menlu Jerman Annalena Baerbock tampak mengkritik Menlu Israel Yair Lapid saat konferensi pers di Yerusalem, Israel.
YERUSALEM, jurnal9.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Annalena Baerbock ketika mengunjungi Israel pada Jumat (11/2/2022) langsung disambut Menlu Israel, Yair Lapid, di kota Yerusalem. Mereka tampak akrab berdialog di depan para wartawan.
Keakraban kedua Menlu ini menjadi momentum yang menarik di mata para wartawan yang meliput pertemuan tersebut. Seolah perbedaan politik yang menjadi duri dalam hubungan Jerman dan Israel selama ini telah berakhir.
Namun tak disangka keakraban kedua Menlu ini yang saling merangkul saat mendarat di bandara Ben Gurion, tiba-tiba dalam konferensi pers ucapan Baerbock bikin kaget sejumlah wartawan yang hadir. Sebab ucapan Menlu Jerman Baerbock sangat keras saat menyinggung pembangunan pemukiman Yahudi di Yerusalem.
Berikut ucapan yang mengecam Israel itu. “Kami menilai pembangunan pemukiman Yahudi sebagai sesuatu yang destruktif dan melanggar hukum internasional,” kata Baerbock yang saat konferensi pers di sampingnya ada Lapid.
Menlu Jerman itu mendesak agar perundingan damai yang dibekukan sejak 2014 dihidupkan kembali dengan tujuan untuk mewujudkan solusi perdamaian dua Negara; antara Israel dan Palestina.
Baerbock mengaku akan menempatkan isu Hak Asasi Manusia sebagai agenda sentral kebijakan luar negeri Jerman. Sehingga kunjungan dirinya ke Israel ini akan melakukan diplomasi soal isu Palestina.
Menlu Israel Lapid sendiri menyinggung pembelaan Jerman yang telah membiayai lembaga kemanusiaan Palestina, sebagai organisasi teroris. Namun Baerbock langsung menjawab pernyataan Lapid dengan meminta bukti.
Lapid bersikukuh membelanya dengan merujuk adanya dugaan aliran dana kemanusiaan untuk kegiatan terorisme di Palestna. Dan negaranya kini sedang merundingkan solusi untuk menghentikan upaya Jerman membiayai lembaga sebagai penyokong teroris itu.
Baerbock juga membahas kelanjutan kesepakatan negaranya dengan Israel mengenai pembelian kapal selam dari Jerman. “Di satu sisi secara historis Jerman juga melindungi keamanan di Israel. Ini status istimewa yang tidak dimiliki negara lain, contohnya Ukraina baru-baru ini ditolak Jerman saat ingin membeli senjata untuk menghadapi invasi Rusia,” ungkapnya.
Baerbock bertolak ke Yordan
Dari Israel, Menlu Baerbock bertolak ke Ramallah di Tepi Barat Yordan untuk menemui otoritas Palestina dan sejumlah organisasi kemanusiaan. Jerman adalah donor bilateral terbesar bagi Palestina. Terakhir, Berlin mengabulkan dana bantuan senilai 100 juta Euro selama dua tahun ke depan.
Pemerintah di Ramallah sebaliknya berharap Jerman bisa menjadi penengah dan melobi Israel untuk kembali ke meja perundingan. Baerbock mengaku ingin mendorong perdamaian Palestina-Israel.
Baerbock juga mengingatkan Presiden Mahmoud Abbas, jika sudah banyak pendahulunya di Berlin gagal membuat kemajuan dalam perundingan damai. Termasuk di antaranya; Joschka Fischer, kader Partai Hijau terakhir yang menjabat di kementerian luar negeri.
Sumber: AFP
ARIEF RAHMAN MEDIA