Jurnal9.com
Headline Inspiration

Orang yang Mau Shalat ke Masjid di Inggris Harus Daftar Dulu via Teknologi Digital

Masjid di Kota Birmingham, Inggris

Aplikasi digital digunakan untuk reservasi tempat shalat di masjid guna memudahkan mengatur kuota jumlah jemaahnya sebagai aturan penerapan protokol kesehatan.

Pendaftar cukup memasukkan data nama dan waktu shalat, lalu akan ada barcode yang digunakan sebagai tanda boleh masuk masjid.

LONDON, jurnal9.com – Pemerintah Inggris pada Idul Fitri tahun 2021 ini memberikan kelonggaran orang muslim di London untuk menyelenggarakan shalat Idul Fitri di masjid dengan mematuhi protokol kesehatan yang pelaksanaanya diatur dalam beberapa gelombang.

Aturan ini harus dipatuhi semua pengurus masjid di semua kota Inggris Raya guna mencegah kerumunan dan menghindari penyebaran virus corona yang lebih luas.

Bahkan untuk mengatur jumlah kuota jemaah yang mau shalat di masjid, pihak pengelola masjid mewajibkan setiap orang yang mau shalat harus mendaftarkan terlebih dahulu melalui teknologi aplikasi digital.

Seperti pelaksanaan Shalat Idul Fitri di masjid Markaz Bilal ISOC; mewajibkan jemaah yang mau shalat untuk mendaftar terlebih dahulu agar boleh masuk masjid sesuai jumlah kuota yang ditentukan. Sejak satu minggu sebelumnya, pihak pengelola masjid membagikan informasi untuk pendaftaran shalat dengan memanfaatkan teknologi digital.

Aplikasi digital untuk reservasi tempat shalat di masjid ini digunakan untuk memudahkan penerapan protokol kesehatan. Pendaftar cukup memasukkan data nama dan waktu shalat, lalu akan ada barcode yang digunakan sebagai tanda masuk masjid.

“Kami menggunakan aplikasi digital yang secara khusus bisa memantau jumlah warga yang ingin shalat Idul Fitri. Sebagian dari mahasiswa dan keluarganya, juga warga muslim di sekitar Southampton,” kata Usamah yang juga mahasiswa Universitas Southampton ini.

Seperti dikutip dari Antara, menyebutkan masjid-masjid di Kota Southampton, Oxford, London dan kota-kota lain, sudah boleh menyelenggarakan Shalat Idul Fitri dengan mengikuti protokol kesehatan yang diatur dalam empat gelombang.

Seperti di Madina Central Mosque Southampton dan Bashir Ahmad Mosque telah menyelenggarakan Shalat Idul Fitri dalam tiga gelombang.

Sementara itu Usamah, seorang Imam di masjid Markaz Bilal Islamic Society (ISOC) di Universitas Southampton menyelenggarakan shalat dalam empat gelombang, yakni pukul 08.00, 08.30, 09.00, dan 10.30 pagi waktu Inggris.

Pelaksanaan shalat yang bertahap ini untuk mencegah kerumunan dan menghindari persebaran virus covid-19 yang lebih luas.

Baca lagi  Setelah Dengar Penjelasan 4 Menteri, Hotman: Omongan 01 dan 03 Hanya Pepesan Kosong

Usamah menyampaikan bahwa pihaknya mengikuti aturan yang ditetapkan Pemerintah Inggris, serta mendapat izin dari otoritas kampus.

“Ini perayaan Idul Fitri tahun kedua [sejak pandemi] bagi kami warga muslim di Inggris. Untungnya, tahun [2021] ini pemerintah setempat telah memberi izin, dan pihak kampus setuju untuk penyelenggaraan shalat Idul Fitri. Tentu dengan penerapan protokol kesehatan ketat,” tuturnya.

Usamah mengatakan bahwa warga yang shalat harus membawa perlengkapan lengkap semisal sajadah, masker, dan hand sanitizer serta wudhu dari rumah. Pihak pengelola masjid menutup tempat wudhu dan toilet untuk mencegah penularan virus dan mengurangi resiko penyakit.

Dan ini merupakan kesempatan pertama kali bagi orang muslim di London bisa melaksanakan Shalat Idul Fitri selama pandemi. Karena tahun lalu pemerintah Inggris melarang melakukan ibadah shalat di masjid-masjid sejak masa pandemi. ’”Semua masjid di semua kota ditutup.”

Pihak takmir masjid juga menyediakan aneka makanan ringan dan buah untuk anak-anak, yang diberikan setelah pelaksanaan shalat Idul Fitri.

Abu Yusuf, warga muslim di Southampton, mengaku senang dengan pelaksanaan shalat Idul Fitri tahun ini. “Alhamdulillah, tahun ini kita di Inggris dapat melaksanakan shalat di masjid. Saya ingat tahun lalu kita tidak dapat melaksanakan shalat bersama karena pandemi. Jadi, tahun ini kemajuan penting, dan harus disyukuri. Semoga pandemi segera berlalu,” katanya.

“Anak-anak juga senang karena bisa melakukan shalat bersama. Ini momentum baik anak-anak untuk bisa merayakan Idul Fitri, setelah tahun lalu tidak bisa karena pandemi,” tambah Abu.

Warga muslim Indonesia di Inggris juga gembira dengan perayaan Idul Fitri tahun ini, meski harus dengan aturan kesehatan ketat. Nizam, warga Indonesia di Southampton menjelaskan bahwa biasanya setelah Shalat Idul Fitri ada agenda silaturahmi dan makan bersama. Namun, hal ini tidak bisa diselenggarakan karena pandemi.

“Sebelum pandemi, warga Indonesia di Southampton biasa masak bakso untuk dibagi-bagi kepada saudara muslim dari negeri lain. Biasanya ada meja besar di depan masjid dan di taman, lalu semuanya bebas ambil makanan. Tahun ini belum bisa karena aturan pemerintah,” ungkap Nizam yang merupakan mahasiwa doktoral bidang pengajaran Bahasa Inggris.

ARIEF RAHMAN MEDIA

 

Related posts

Trump Anggap Demontrans di AS sebagai Teroris, Hentikan dengan Kekuatan Militer

adminJ9

Firli Mau Bersih-Bersih Penyidik KPK yang Gagal Tersangkakan Anies?

adminJ9

Permendikbudristek Nomor 30 Dianggap Melegalkan Seks Bebas, Beleid Itu Banyak Celahnya

adminJ9