Ilustrasi di Hari Raya Idul Fitri, orang saling memaafkan
Peristiwa langka; dua kali Ramadhan dan dua kali Idul Fitri dalam satu tahun, biasanya terjadi berulang sekitar 33 tahun sekali. Karena kalender Hijriyah dan kalender Masehi ada selisih 10,9 hari.
JAKARTA, jurnal9.com – Lebaran Idul Fitri dan bulan Ramadhan biasanya terjadi satu tahun sekali. Mungkin umat Islam banyak yang tidak mengira kalau suatu saat, lebaran dan bulan Ramadhan bisa terjadi satu tahun dua kali.
Seperti dalam pemaparan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan pada tahun 2030 nanti, umat Islam akan merayakan puasa bulan Ramadhan dan Idul Fitri dua kali dalam setahun.
Bahkan kalau ditambah dengan lebaran Idul Adha, maka dalam satu tahun umat Islam akan merayakan dua kali bulan puasa Ramadhan, dua kali lebaran Idul Fitri, dan satu kali idul Adha.
Lapan menyebutnya hal itu sebagai fenomena langka. Tapi di Indonesia fenomena langka seperti ini terakhir kali terjadi pada tahun 2000 (menurut kalender Masehi 33 tahun itu terjadi 1997).
Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin menjelaskan bahwa peristiwa langka; dua kali Ramadhan dan dua kali Idul Fitri dalam satu tahun akan terjadi pada Tahun 2030 (Ramadhan + Idul Fitri 1451 H dan Ramadhan + Idul Fitri 1452 H).
“Hal itu terjadi berulang sekitar 33 tahun sekali, karena kalender Hijriyah dan kalender Masehi ada selisih 10,9 hari,” ujar Thomas Djamaluddin.
Meski fenomena langka ini jarang terjadi, kata Thomas, tapi fenomena ini biasanya memang terjadi seperti itu.
“Ini hal yang biasa, tidak ada yang istimewa,” ungkap Kepala Lapan itu.
Thomas menjelaskan dalam kalender Islam mengacu pada peredaran bulan atau disebut kalender Hijriah yang secara konsisten memiliki 11 hari lebih pendek dibanding kalender Masehi yang mengacu pada peredaran Matahari.
“Inilah kenapa setiap tahunnya bulan Ramadhan dan Idul Fitri selalu maju 10 hingga 11 hari dari tahun sebelumnya. Sebagai contoh, Idul Fitri 2020 terjadi pada 23 Mei dan Idul Fitri 2019 terjadi pada 3 Juni,” tutur dia menambahkan.
MASARAAFI MEDIA