Jurnal9.com
Business

KemenkopUKM: Pentingnya Peternak Kuda Bergabung dalam Wadah Koperasi

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki saat mengunjungi peternakan kuda di Desa Titisan, Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat.

SUKABUMI, jurnal9.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengunjungi peternakan kuda pacu Gekbrong Stable di desa Titisan, Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (12/7/2021).

Kunjungan Menkop UKM yang diterima pemilik Aragon Horse Racing & Equastrian Sport, Eddi Saddak didampingi Prof Dr Bambang Purwanto itu, bertujuan menjajaki kerjasama untuk meningkatkan kualitas kuda pacu lokal yang diyakini bisa menambah kesejahteraan paternak kuda.

Teten sangat menyadari jika kualitas kuda pacu lokal ditingkatkan akan berdampak pada kesejahteraan peternak kuda. Bahkan ia sepakat segera dilakukan piloting peningkatan kualitas kuda pacu lokal tersebut di Sumba NTT.

Terkait kunjungan ini Staf khusus MenkopUKM Agus Santoso menjelaskan salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan peternak adalah meningkatkan kualitas ternaknya, sehingga performance ternaknya lebih bagus.

“Indonesia memiliki beberapa sentra peternakan kuda yang bahkan merupakan kuda yang endemik (hanya berkembang di daerah tertentu), antara lain kuda Sandel (Sumba), kuda Sumbar, Kuda Minahasa dan Kuda Priangan. Kuda-kuda itu secara tradisional, tumbuh bersama budaya setempat,” jelasnya.

Beragam jenis kuda, yaitu kuda beban dipakai petani mengangkut hasil bumi, kuda penarik digunakan menarik dokar, delman, cidomo, gerobak dan kuda tunggang menjadi hewan klangenan yang digunakan untuk pacuan kuda.

“Harga masing-masing jenis kuda itu tentu berbeda-beda. Harga kuda pacu yang berprestasi dalam pacuan dan keturunannya tentu yang paling mahal,” katanya.

Agus mengatakan, Persatuan Olah Raga Berkuda Indonesia (Pordasi) sejak 1975 berupaya meningkatkan kualitas kuda pacu dengan cara menyilangkan pejantan kuda pacu impor Thoroughbred.

“Selama 46 tahun Pordasi melakukan proses penyilangan kuda pacu. Sehingga  jenis kuda pacu Indonesia makin meningkat kualitasnya. Ada jenis Kuda G (G1 sampai G4): anak kuda induk yang disilang deNgan kuda Thoroughbred murni (pure THB), dan ada jenis KPI (Kuda Pacu Indonesia) hasil silangan antar Kuda G. Huruf G disini menunjukkan semakin besar angkanya, darah kuda impornya semakin besar.”

Baca lagi  Menciptakan Wirausaha Muda Inovatif Butuh Upaya Terintegrasi dalam Satu Ekosistem

Eddi Saddak menyambut baik rencana ini dan menyatakan, Aragon siap untuk mendukung piloting tersebut dengan menyediakan pejantan Kuda G2 atau G3 berdarah juara nasional.

“Kami siap mendukung gagasan ini, termasuk menyediakan pakan kuda dengan nutrisi lokal yang kami kembangkan di Aragon,'” kata Eddi.

Sebagai tindak lanjut, staf KemenKopUKM bersama Tim Aragon akan segera ke Sumba untuk mengadvokasi pentingnya para peternak kuda bergabung dalam wadah Koperasi.

Jika pilot project koperasi peternak kuda ini terwujud, maka akan meningkatkan kesejahteraan peternak.

“Selain itu tentu kedepannya bisa direplikasi di daerah sentra kuda di wilayah Indonesia,” tambahnya.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Menkeu: Pemerintah Bentuk “Holding” untuk Dukung Ekosistem Ultramikro

adminJ9

“Kekuatan Ekonomi Indonesia Sangat Tergantung pada Ekonomi Domestik”

adminJ9

Smesco Gandeng Blibli Gulirkan Program Kakak Asuh UMKM

adminJ9