Jurnal9.com
HeadlineNews

Kalau Hasto Ditangkap, Megawati akan Datang ke KPK

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri bersama Hasto Kristiyanto

JAKARTA, jurnal9.com – Pidato Megawati Soekarnoputri di HUT PDIP ke-52 yang bicara merasa punya andil dirinya mendirikan KPK, kemudian dikaitkan dengan KPK yang mengusut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam kasus suap Harun Masiku. Ini  dianggap Ketua Umum PDIP itu terlalu berlebihan mengintervensi KPK.

“Bu Mega membela mati-matian Hasto itu ada kepentingan apa? Apalagi sampai mengeluarkan ancaman kalau Hasto ditangkap, Bu Mega akan datang ke KPK. Padahal Sekjen PDIP itu sudah berstatus tersangka. Jadi terlalu berlebihan, Bu Mega mengintervensi KPK,” kata Hudi Yusuf, pakar hukum pidana, dari Universitas Bung Karno (UBK) kepada wartawan di Jakarta, Minggu (12/1/2025).

Hudi menyarankan sebaiknya Megawati menyerahkan proses hukum ini kepada pengacaranya. Langkah ini lebih baik daripada mengintervensi KPK. “Dalam proses hukum, biarkan saja berjalan. Tidak perlu Bu Mega ikut intervensi kasus Pak Hasto,” tegasnya.

“Semestinya malu mengancam KPK. Masak Bu Mega bilang kalau Hasto ditangkap, saya akan datang ke KPK. Saya nggak bohong. Kenapa? Saya Ketua Umum, bertanggung jawab kepada warga saya. Dia kan Sekjen saya,” lanjut Hudi menirukan pidato Megawati.

Bahkan menurut pakar hukum pidana itu, Megawati sempat marah saat penyidik KPK, AKBP Rossa Purbo Bekti, memeriksa Hasto dan stafnya, Kusnadi. Kemudian penyidik menyita buku catatan dan ponsel pribadi milik Hasto.

“Ini kan keterlaluan Bu Mega sampai marah-marah karena Hasto diperiksa penyidik KPK. Sampai Bu Mega bilang siapa itu Rossa? Padahal apa yang dilakukan penyidik KPK itu sudah sesuai prosedur,” kata Hudi menegaskan lagi.

Pendapat senada juga disampaikan Direktur Riset Trust Indonesia, Ahmad Fadli yang mengkritik Ketua Umum PDIP itu agar tidak membela Hasto secara berlebihan.

Baca lagi  Luhut: KPK Sering Lakukan OTT, Tak Membuat Kapok Pelaku Korupsi, Malah Bisa Jelekkan Negara

“Sampai kasus Hasto di KPK ini dikaitkan-kaitkan dengan pemecatan Presiden Jokowi oleh partai PDIP. Perasaan terlalu jauh perkara kasus suap Hasto ini dikaitkan dengan persoalan Jokowi dengan PDIP. Nggak perlu membuat narasi kalau Hasto jadi tersangka kasus suap ini karena ada kaitannya dengan pemecatan Jokowi oleh PDIP. Kalau benar PDIP punya bukti tinggal diusut aja,” ujarnya.

Fadli menyarankan agar kasus suap Hasto ini tidak membebani PDIP, sebaiknya untuk menjaga nama baik partai, Megawati mestinya menunjukkan komitmen partai, turut mendukung pemberantasan korupsi.

“Sebab kalau PDIP sebagai partai membela Hasto yang terjerat kasus suap Harun Masiku akan menjadi citra buruk partainya di mata masyarakat. Karena semestinya kasus suap Hasto itu dilepaskan sebagai kasus pribadinya,” tutur Fadli.

Sementara itu informasi Hasto akan menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Gedung KPK Jakarta Selatan, pada Senin (13/1/2025). Namun hingga H-1 pemeriksaan, seperti disampaikan juru bicara KPK, Tessa Mahardhika, belum ada konfirmasi dari pihak Hasto.

ARIEF RAHMAN MEDIA               

Related posts

Dengar Pekerja Keberatan dengan Permenaker Tentang JHT, Jokowi Akan Merevisi

adminJ9

Petinggi Disney asal AS Jadi CEO TikTok, Apakah ini Taktik China Lunakkan AS?

adminJ9

Iwa Sakit Kena Radiasi Serbuk Besi Saat Tugas di KRI Nanggala 402 Selama 26 Tahun

adminJ9

Leave a Comment