Jurnal9.com
Business Headline

Indonesia Hadapi Situasi Sulit, AS Ancam Boikot G20 dan KTT di Bali Jika Ada Rusia

Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen

Invasi Rusia ke Ukraina telah menjatuhkan pertumbuhan ekonomi bagi semua orang di seluruh dunia.

JAKARTA, jurnal9.com – Amerika Serikat (AS) mengancam keras akan memboikot sejumlah pertemuan G20 yang akan diadakan akhir Oktober di Bali jika Rusia tidak dikeluarkan dari kelompok itu.

“Amerika Serikat tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan G20  jika ada Rusia di sana [Bali]. Kami minta Rusia dikeluarkan dari G20,” ungkap Menteri Keuangan AS, Janet Yellen.

Dikutip dari Reuters, Yellen sudah berbicara hal itu kepada Presiden Joe Biden. Bahkan Indonesia sebagai presidensi G20 sudah diberi tahu oleh AS.

Tentu saja ancaman itu membuat Indonesia menghadapi kondisi yang sulit. Karena sebelumnya, seperti disampaikan Presiden Jokowi bahwa Indonesia yang bertindak sebagai presidensi G20 akan bersikap netral.

Namun jika Indonesia tidak mengubah sikapnya; tetap netral dengan mengundang Rusia dalam pertemuan G20 dan KTT di Bali nanti, mustahil negara lainnya dalam grup ini yang juga memboikot akan hadir dalam pertemuan tersebut.

Apalagi Yellen sudah berbicara hal itu saat House Financial Services Committee yang menjelaskan posisi itu kepada menteri keuangan negara lainnya dalam grup.

“Presiden Biden menjelaskan Rusia tidak dapat menjadi bisnis di lembaga keuangan mana pun, jika Rusia tetap bersikeras terus menginvasi Ukraina,” kata Yellen saat berbicara di depan DPR AS.

“Dia [Biden] meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20. Dan saya sudah menjelaskan hal itu kepada Indonesia. Kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana,” tegasnya lagi.

Seorang juru bicara Departemen Keuangan AS menyebutkan bahwa apa yang disampaikan Yellen akan mengacu pada pertemuan para menteri keuangan, dan gubernur bank sentral G20 pada 20 April, di sela-sela Pertemuan Musim Semi IMF dan Bank Dunia di Washington.

Baca lagi  Meski KPK Terbitkan SP3 Kasus Sjamsul Nursalim, Pemerintah akan Tagih Utang Perdata

Dalam pertemuan keuangan pada April itu akan diadakan secara langsung dan virtual. Dan partisipasi Rusia hingga saat ini tidak jelas.

Keinginan mengeluarkan Rusia dari G20 itu juga disampaikan negara lain seperti Kanada. Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menyatakan menolak kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan puncak di Bali itu.

“Kehadiran Putin akan menjadi masalah besar bagi banyak negara, termasuk Kanada. Pembicaraan tak akan produktif,” ujarnya.

“Rusia dengan invasi ilegalnya ke Ukraina telah menjungkirbalikkan pertumbuhan ekonomi bagi semua orang di seluruh dunia,” tegasnya seperti dikutip AFP.

“Tidak mungkin menjadi mitra konstruktif dalam cara kita mengelola krisis yang diciptakan oleh invasi ilegal Rusia ke Ukraina.”

Hal sama juga disampaikan Australia. Kecuali China dan Brasil yang pasang badan menolak dikeluarkannya Rusia dari G20.

Sumber: Reuter, AFP

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Siapa Sih.. Pemilih Electoral College? Kok Menjadi Penentu Presiden Amerika Serikat

adminJ9

Dekranas Ajak Pelaku UMKM Eksis di Tengah Pandemi Covid-19

adminJ9

Hukuman Mati Sambo Bisa Berubah? Ini Penjelasan KUHP yang Baru

adminJ9