Lockdown di wilayah penduduk miskin yang diperlonggar (Foto CNN)
NEW DELHI, jurnal9.com – Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan perpanjangan lockdown, masa karantina wilayah Ibu Kota Negara Bagian, hingga 3 Mei mendatang. Setelah 21 hari masa lockdown nasional yang pertama telah berakhir kemarin.
PM Modi, dalam pidatonya yang disiarkan ke seluruh negeri, menyatakan bahwa alasan memperpanjang masa karantina wilayah ini diputuskan berdasarkan rekomendasi Ketua Menteri semua negara bagian India. Kecuali kota-kota miskin yang dilonggarkan.
Diberitakan Aljazeera, di India kini masih terdapat 8.988 kasus positif terinfeksi virus corona, 1.035 orang yang sembuh, dan 339 orang yang meninggal karena terjangkit virus yang mematikan ini.
Namun, PM India ini menyatakan, sejak 20 April ini dan seterusnya, ia akan melonggarkan karantina wilayah dengan syarat tertentu di daerah-daerah yang situasinya masih bisa dikendalikan.
“Kami menetapkan tujuh pedoman yang harus dipatuhi warga India selama perpanjangan masa karantina wilayah sekarang ini,” paparnya.
Pertama: merawat lansia secara ekstensif
kedua: taat pada norma-norma selama masa karantina
ketiga: menjaga social distancing
keempat: mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian AYUSH (Ayurveda, Yoga, dan Naturopati, Unani, Siddha, dan Homeopati) untuk meningkatkan kekebalan tubuh
kelima: mengunduh Aarogya Setu, aplikasi seluler yang dikembangkan oleh Pemerintah India untuk menghubungkan layanan kesehatan esensial melawan Covid-19
keenam: membantu masyarakat yang miskin dan kurang mampu.
Ketujuh: peka terhadap organisasi karyawan, hormati pejuang corona termasuk dokter, perawat, petugas kebersihan dan polisi.
Narendra Modi juga menjelaskan, karantina wilayah di India yang pertama, 25 Maret – 14 April, telah mengisolasi sekitar 1,3 miliar orang.
“Dari sudut ekonomi, kami telah membayar harga yang besar,” kata Modi. “Tetapi, lanjutnya, ”kehidupan rakyat India jauh lebih berharga.”
Modi mengatakan kepada beberapa pembatasan di daerah-daerah yang jauh dari hotspot infeksi akan dilonggarkan pada 20 April. Untuk membantu warga miskin yang bergantung pada upah harian.
Aljazeera melaporkan, India hanya butuh waktu sehari atau dua hari, untuk mencapai angka 10.000 kasus dan 339 kematian. Jika melihat kota-kotanya yang berpenduduk padat, virus corona bisa menjadi masalah besar. Karena sistem kesehatannya yang belum kuat.
Beberapa ahli pandemi, menyebutkan India belum melakukan rapid test, sehingga jumlah infeksi sebenarnya jauh lebih tinggi.
Beberapa negara bagian, seperti Maharashtra yang memiliki jumlah kasus tertinggi, Tamil Nadu dan Odisha, juga melakukan perpanjangan masa karantina wilayah.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, pejabat (WHO) memperingatkan semua negara yang terjangkit virus corona, agar tidak terburu-buru membuka karantina wilayahnya. Sebab hanya vaksin yang dapat menghentikan penyebaran virus ini.
ARIEF RAHMAN MEDIA