SURABAYA, jurnal9.com – PT Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI) sebagai produsen produk rumah tangga, selama 2023 menghadapi tekanan akibat melambatnya ekonomi nasional dan global. Sehingga berdampak pada kinerja penjualan yang mengalami penurunan 5% dari tahun sebelumnya.
Direktur PT Langgeng Makmur Industri Tbk, Kosasih mengatakan pada 2023 perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 545 miliar, terjadi penurunan 5% atau Rp 30 miliar dibandingkan penjualan 2022 sebesar Rp 575 miliar.
“Penurunan terbesar terjadi pada peralatan dapur dari aluminium dengan penjualan sebesar Rp 266 miliar, turun 7% atau sebesar Rp 21 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Kosasih dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Jumat (21/6/2024).
Namun untuk peralatan rumah tangga plastik, lanjut dia, telah mencatatkan penjualan sebesar Rp 125 miliar, naik 2% atau sebesar Rp 2 miliar dibandingkan tahun 2022.
Berbeda dengan produk divisi pipa, fitting dan profil yang mengalami penurunan sebesar 7% dari sebesar Rp 157 miliar pada 2022 menjadi Rp 146 miliar pada 2023.
“Begitu pun untuk penjualan ekspor mengalami penurunan sebesar 26% dari US$ 0,301 juta pada tahun 2022 menjadi US$ 0,222 juta pada tahun 2023. Tujuan utama ekspor ini adalah negara-negara Asia, termasuk Timur Tengah dan Australia,” jelas Kosasih.
Kemudian pada 2024 ini, Kosasih menyatakan bahwa pada kuartal I 2024, perseroan optimis membukukan penjualan bersih sebesar Rp 129 miliar.
Kontribusi penjualan divisi peralatan dapur dari aluminium, serta divisi peralatan rumah tangga palstik, masing-masing sebesar Rp 70 miliar dan Rp 28 miliar yang secara akumulatif merupakan 76% dari total penjualan.
Kosasih juga menegaskan dalam upaya untuk mendongkrak penjualan 2024, perseroan akan terus melakukan berbagai langkah strategis. Di antaranya meningkatkan komunikasi dengan pelanggan untuk menjaring perubahan selera konsumen, serta melakukan perbaikan mutu secara berkesinambungan.
“Dari upaya ini diharapkan dapat memperkuat branding produk perusahaan, baik produk rumah tangga maupun pipa,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, untuk meningkatkan penjualan pada divisi pipa dan fitting, perseroan akan terus menambah variasi produk maupun ukuran guna mengantisipasi semakin meningkatnya proyek insfrastruktur pemerintah dan swasta.
Dalam mengantisipasi ketatnya persaingan dan lonjakan harga bahan baku pada divisi plastik, Kosasih menegaskan perseroan akan memperkuat segmen middle up melalui produk-produk yang lebih fashionable serta memberikan nilai tambah yang lebih tinggi bagi konsumen maupun perusahaan.
“Kami juga terus melakukan inovasi dan diversifikasi produk untuk pengembangan pasar, baik di domestik maupun ekspor. Serta meningkatkan efisiensi di semua lini perusahaan. Sebab potensi market ke depan masih cukup besar,” tuturnya optimis.
AMRULLAH I ARIEF RAHMAN MEDIA