Jurnal9.com
Headline News

Google dan YouTube Ancam Keluar dari Indonesia Jika Rancangan Perpres Jurnalisme Berkualitas Disahkan

Ilustrasi mesin pencarian Google

JAKARTA, jurnal9.com – Perusahaan raksasa, Google dan YouTube mengancam akan keluar dari Indonesia jika Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Jurnalisme Berkualitas disahkan oleh Pemerintah Indonesia.

Dalam blog resminya, Google Indonesia menilai peraturan itu akan membatasi keberagaman sumber berita bagi publik dan hanya menguntungkan pihak tertentu.

“Ini sama dengan memberikan kekuasaan pada lembaga non-pemerintah untuk mengatur konten online dan pendapatan iklan bagi penerbit berita,” kata Michaela Browning,.Wakil Presiden Urusan Pemerintahan dan Kebijakan Publik Google APAC.

Dia menegaskan bahwa Google sangat mendukung industri jurnalisme yang sehat, serta ekosistem berita yang independen, dan beragam, “Sebab kalau tidak, masyarakat Indonesia akan kesulitan menemukan informasi yang netral dan relevan di internet,” tegasnya.

Google dan YouTube, kata Browning, sejak 2021 telah memberikan masukan soal aspek teknis untuk menyempurnakan peraturan supaya Perpres Jurnalisme Berkualitas tersebut sesuai dengan kepentingan penerbit berita, platform, dan masyarakat umum.

Kehadiran Google di Indonesia, menurut dia, menyediakan informasi yang mudah diakses dan bermanfaat bagi semua orang.

“Tapi, kalau peraturan itu disahkan tidak sesuai kondisi saat ini, Google khawatir kemampuannya untuk menyediakan sumber informasi online yang relevan, kredibel, dan beragam bagi penggunanya di Indonesia akan terpengaruh,” ujarnya.

“Kalau itu yang terjadi. Bisa semua upaya yang telah dilakukan Google untuk mendukung pengembangan berita di Indonesia bisa menjadi sia-sia,” kata Browning menegaskan.

Namun ia khawatir jika Perpres Jurnalisme Berkualitas itu disahkan tanpa perubahan, tentu hal ini dapat membatasi keberagaman sumber berita bagi publik. Sehingga rancangan Perpers ini akan membatasi berita yang tersedia secara online dan memiliki dampak negatif pada ekosistem berita digital secara luas.

Baca lagi  Klarifikasi: PT Siantar Top Tbk Bukan STTP yang Terlibat Pengeruk di Sungai Tulang Bawang, Lampung

Seperti disinggung Browning, kekuasaan yang diberikan kepada lembaga non-pemerintah itu terdiri dari perwakilan Dewan Pers. Dan akan menguntungkan sejumlah penerbit berita tradisional dengan membatasi kontennya di platform Google.

Menurut data 2022, kata dia, Google telah mengirim lebih dari satu miliar kunjungan situs untuk media di Indonesia setiap bulan tanpa biaya. Dan hal ini membantu mereka untuk mendapatkan penghasilan melalui iklan dan langganan baru.

Selama bertahun-tahun, Google telah berinvestasi secara besar-besaran untuk mendukung penerbitan berita dengan berbagai program, kemitraan, dan produk.

Bahkan sejak 2018, menurut Browning, Google memberikan pelatihan keterampilan digital kepada ribuan jurnalis dan mahasiswa jurnalisme dari seluruh Indonesia.

Di YouTube, Google telah berbagi pendapatan iklan dengan penerbit berita yang memenuhi syarat dan mendukung kreator lokal dalam menyajikan berita dari daerah-daerah terpencil di Indonesia.

Karena itu, jika Perpres Jurnalisme Berkualitas ini disahkan, Browning merasa kecewa karena tidak adanya solusi yang baik selama Google telah bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan terkait.

Google ingin terus mencari pendekatan terbaik untuk membangun ekosistem berita yang seimbang, dan menghasilkan berita berkualitas bagi semua orang. dan mendukung seluruh penerbit berita, baik kecil maupun besar.

GEMAYUDHA M  I  ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Ukraina Bantah Jika Zelensky Titip Pesan Melalui Jokowi untuk Putin, Lalu Apa yang Dibahas?

adminJ9

Jokowi: Kesehatan Rakyat dan Keselamatan Umat Menjadi Prioritas Saat Pandemi

adminJ9

Kenapa Wanita Putuskan Mendadak Hubungan Asmara dengan Pasangannya? Ini Penyebabnya

adminJ9