JAKARTA, jurnal9.com – Dalam upaya menciptakan wirausaha muda yang inovatif, berkelanjutan dan menyerap tenaga kerja, dibutuhkan upaya terintegrasi dalam satu ekosistem. Karena itu, sinergi, peran dan kontribusi para pemangku kepentingan, baik pemerintah, swasta, organisasi masyarakat dan pihak lain sangat dibutuhkan dalam mewujudkan hal tersebut.
Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dalam acara “Konsolidasi Kewirausahaan dengan Universitas Prasetya Mulya” secara daring di Jakarta, pada Selasa (16/2/2021).
“Sejalan dengan itu, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM dalam pengembangan KUMKM ke depan memiliki enam program strategis,” kata Teten.
Pertama, mendorong berkembangnya koperasi modern, kedua, transformasi usaha mikro dari sektor informal menjadi sektor formal, ketiga, mendorong pelaku UKM untuk masuk ke pasar ekspor, keempat transformasi digital, kelima, rantai nilai, dan keenam, memperkuat penyaluran dana bergulir yang fokus pada penyaluran koperasi yang menghimpun UKM pada sektor-sektor produktif.
Dia juga mendorong pengembangan layanan pemasaran terintegrasi bagi KUKM melalui Program SPARC. “Peningkatan rasio kewirausahaan yang saat ini 3,47% menjadi 3,55%,” ungkap MenkopUKM.
Dari keenam program strategis pengembangan KUMKM tersebut, lanjut Teten, diwujudkan ke dalam kegiatan nyata. Di antaranya dengan mendekatkan akses rantai pasok nasional dan global bagi koperasi dan UKM, melakukan pengembangan kegiatan usaha berbasis klaster, serta digitalisasi Koperasi dan UMKM.
“Dalam mendorong terwujudnya digitalisasi UMKM dan koperasi untuk bersaing secara kompetitif, kami telah melakukan beberapa strategi,” tegasnya.
Strategi dengan menghadirkan edukukm, penciptaan reseller produk lokal, program belanja di warung tetangga, mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia melalui laman produk UKM lokal melalui LKPP, Padi, Siplah dan KUKMHub di marketplace.
Teten berharap Universitas Prasetya Mulya menjadi langkah dukungan penumbuhan kewirausahaan di Indonesia, serta menghasilkan wirausaha yang tangguh, inovatif, kreatif, dan berdaya saing tinggi. “Juga mampu menciptakan dampak sosial dengan meningkatnya harkat dan martabat taraf hidup masyarakat,” imbuh Teten.
Dukungan yang diharapkan dari Universitas Prasetya Mulya di antaranya masukan rekomendasi kebijakan terkait ekosistem kewirausahaan, usulan kemitraan formal joint dengan pengusaha per ruang dan sektor, hingga kurikulum terpadu untuk menghasilkan mahasiswa pengusaha. “Tak lupa, konsep pendampingan dan pelatihan inovatif sebagai benchmark program nasional,” pungkas Teten.
ARIEF RAHMAN MEDIA