Jurnal9.com
Headline LifeStyle

Hidup Sendiri Kesepian, Hati-Hati! Ini Berdampak Buruk pada Kesehatan

Ilustrasi hidup sendiri kesepian

JAKARTA, jurnal9.com – Jika obesitas dan merokok sering disebut jadi faktor risiko yang menyebabkan penyakit yang mematikan. Kini satu lagi faktor risiko yang jadi ancaman yang sama bahayanya, yaitu orang yang hidup sendiri kesepian.

Hasil penelitian menyebutkan kesepian dapat meningkatkan risiko kematian hingga 26 persen. Angka ini justru lebih buruk dari risiko penyakit karena obesitas.

Dilansir dari Express.co,uk, memuat hasil penelitian; seseorang yang memiliki teman dekat atau ada hubungan asmara dengan kekasihnya ternyata dapat memberikan dampak kesehatan yang lebih baik. Karena orang yang sedang bercinta mendorong hatinya bisa senang dan gembira.

Berbeda dengan orang yang hidup sendiri tanpa bercinta karena tak ada pasangan, di luar kesibukannya; setelah bekerja penuh stres, biasanya akan mengalami waktu-waktu kosong yang sepi tanpa hiburan. Sehingga membuat perasaan cemas, dan pikirannya mudah lelah yang menyebabkan kesepian.

“Kesepian biasanya banyak dialami orang yang hidup sendiri [tak punya pasangan hidup]. Ini berdampak pada hubungan sosial yang buruk. Dan juga berefek buruk pada kesehatan yang berisiko seperti perokok,” demikian menurut penelitian itu.

Bahkan dalam penelitian ini menganalogikan seorang hidup sendiri tanpa punya pasangan, dinilai sama bahayanya dengan merokok 15 batang sehari, dan lebih berbahaya daripada obesitas.

Dari penelitian itu juga diungkapkan dari aspek medis, kesepian dan termasuk isolasi sosial ini dikaitkan dengan munculnya peningkatan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, depresi, penurunan kognitif, dan demensia.

Marmalade Trust, lembaga yang melakukan penelitian ini menyatakan bahwa manusia secara biologis memiliki kebutuhan kontak sosial. “Kesepian adalah ketidaksesuaian yang dirasakan antara kualitas atau kuantitas hubungan sosial yang dimiliki seseorang dan apa yang ingin mereka miliki,” sebutnya.

Baca lagi  Ciri-Ciri Orang yang Kecanduan Medsos, Apakah Ini Gangguan Mental?

Kesepian bisa terjadi tatkala seseorang sedang dalam hubungan bercinta, lalu putus karena ada masalah pribadi, sehingga mereka memilih jalan hidup sendiri. Seusai berpisah biasanya kedua pasangan ini perasaannya tertekan dan stres.

Jika mereka tak mampu mengendalikan emosionalnya akan mengalami kesepian yang berkepanjangan. “Ini risiko yang paling berat. Kesepian yang berkepanjangan,” sebut dalam tulisan Express.co,uk itu.

Ada lima jenis kesepian yang teridentifikasi, yakni kesepian emosional, kesepian sosial, kesepian sementara, kesepian situasional, dan kesepian kronis.

Selain rasa kesepian karena tanpa teman dekat setelah putus cinta, ada beberapa hal lain yang dapat mendorong perasaan kesepian, yaitu seperti suasana berduka cita, masa pensiun kerja, atau pindah rumah di lingkungan yang baru.

RAFIKA ANUGERAHA MEDIA

 

Related posts

Hati-Hati Kritik Presiden Lewat Medsos, Kalau Dianggap Menghina, Ancaman 4,5 Tahun Penjara

adminJ9

Anies: Dunia Tercengang Melihat Indonesia Lewati Krisis Covid-19

adminJ9

Penerapan Hukuman Mati Bagi Koruptor Mendapat Penolakan dari Aktivis HAM

adminJ9