Jurnal9.com
Headline Inspiration

Ceramah Oki Setiana: Istri Jelekkan Suami, Diplester Mulutnya, Apa ini KDRT?

Oki Setiana Dewi

“Kalau ada jenis istri-istri yang begini ini sebaiknya diapain nih bu? istri yang kerjaannya suka ngomongin kejelekan suami terus, diapain sebaiknya ini? dinasehatin atau diapain istri kaya gini? diplester mulutnya?.”

JAKARTA, jurnal9.com – Nama aktris dan pendakwah Oki Setiana Dewi ini belum memberikan komentar soal isi ceramahnya di media sosial yang dianggap netizen meremehkan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suami pada istrinya.

Dalam video berdurasi 1 menit, 47 detik itu Oki dalam ceramahnya bercerita tentang seorang istri di Jeddah yang mendapat perlakuan kekerasan dipukul  oleh suaminya. Dan Oki memberikan saran, jika sang istri mendapat perlakuan kasar dengan dipukul seperti ini sebaiknya tidak perlu menceritakan kejadian itu kepada orang lain. Apalagi diceritakn kepada orang tuanya sendiri. “Jangan…!,” ungkap dalam ceramahnya.

Berikut bagian isi ceramah Oki yang dianggap kontroversial karena meremehkan harkat seorang istri yang mendapat perlakuan kasar dari suaminya, dikutip dari video yang tayang di media sosial:

Ada sebuah kisah nyata di Jeddah, suami istri lagi bertengkar. Suaminya marah luar biasa pada sang istri, lalu dipukullah wajah istri. Kemudian istrinya menangis. Tiba-tiba bel rumah berbunyi ternyata ibu sang istri datang. Suaminya dari kejauhan [dalam hatinya] deg-degaan, takut sang istri mengadu. Ya Allah, istriku pasti ngadu sama mertuaku ini, bahwa tadi habis dipukul’,” kata Oki dalam ceramahnya.

Ibunda si istri bertanya; “Anakku kenapa, kok kamu nangis, matamu sembab kenapa?’  Istrinya bilang, “Ibu, Ayah, Ya Allah, aku tadi berdoa, aku itu rindu banget sama Ibu sama Bapak, pengen ketemu Ibu Bapak, eh doaku dijawab sama Allah,” kata Oki yang mengkisahkan sang istri merahasiakan pertengkaran tersebut.

Dan Oki di akhir ceritanya itu menyimpulkan,  “Jadi nggak perlulah [sang istri] cerita- cerita yang sekiranya membuat kita menjelek-jelekkan [suaminya] pasangan kita sendiri”  jelas Oki dalam videonya.

Bahkan video serupa yang beredar di Youtube dengan durasi agak panjang 4 menit 4 detik diunggah Evio Multimedia. Dalam video yang tayang di Youtube itu Oki bertanya ke peserta yang hadir, “Bagaimana sikap kita jika bertemu dengan seorang istri yang suka menjelek-jelekan suaminya,” tanya Oki.

“Makanya kadang kalau kita berantem suami istri, khususnya bagi pernikahan-pernikahan muda, dikit-dikit ngadu sama orangtua. Orangtuanya udah kesel, eh kita udah buat anak lagi sama suami kita, udah baik lagi sama suami kita. Orangtuanya  masih sebel, kita sudah harmonis lagi sama suami kita. jadi nggak perlu lah cerita-cerita yang sekiranya membuat kita menjelek-menjelekkan [suami] pasangan kita,” tutur Oki.

“Kalau ada jenis istri-istri yang begini ini sebaiknya diapain nih bu? istri yang kerjaannya suka ngomongin kejelekan suami terus, diapain sebaiknya ini? dinasehatin atau diapain istri kaya gini? diplester mulutnya? didoain yang baik,” kata Oki dalam ceramahnya.

Isi ceramah Oki ini mendapat banyak  kritikan dari kalangan netizen, ”@erichaaga. Maksudnya disuruh menormalisasi KDRT gitu? Biar gimana pun kalau KDRT udah red flag parah sih. Gak ada pembenaran apa pun untuk seseorang main tangan. “

“@zulfa_richa. Bukan makin cinta tapi makin semena-mena. Kalau keterusan bagaimana? Istri babak belur. Belum lagi kalau anak sengaja lihat, makin mikir apa yang dilihat oleh orangtua, bapak memukul ibu adalah wajar.”

Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) dan pengajar di Monash University Australia, Nadirsyah Hosen pun berkomentar tajam di Twitter.

Baca lagi  LPS Imbau Investor Pemula, Jangan Gunakan Dana Utang untuk Memulai Investasi

Kasih tahu sama sang ustadzah, kalau suami mukul istri itu sebenarnya bukan aib yang harus ditutupi oleh istri. Itu KDRT. Harus lapor polisi. Cerita-cerita begini justru membuat istri dipaksa menerima kelakuan suaminya yang brengsek atas nama jaga aib suami. Istrimu bukan sansak tinju woy ! .” cuit Nadirsyah yang biasa disapa Gus Nadir itu.

Tsamara Amany Alatas politikus perempuan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pun memberikan tanggapan atas video yang beredar di media sosial itu. Lewat akun instagramnya, perempuan berusia 25 tahun itu mengkritik ceramah Oki.

Kalau ada suami pukul istri, namanya KDRT. Tindak pindana,”  cuit dalam akun pribadinya, Kamis 3 Februari 2022.

Tidak hanya netizen, beberapa selebriti seperti Deddy Corbuizer juga ikut berkomentar tentang video ceramah Oki yang dianggap merendahkan harkat seorang istri itu.

Abu Janda. “Saya muslim tapi (maaf) menurut saya ini bentuk penindasan gender berdalih syariat STOP PLIS,”  kata Abu Janda lewat akun Instagramnya.

“Kalau gue yang mukul nggak bisa nangis. Nggak bangun lagi soalnya,” sahut Deddy Corbuizer di kolom komentar Abu Janda.

KDRT bukan siksaan fisik

Sementara itu, Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, menyoroti KDRT pada masa sekarang ini, bukan melulu siksaan fisik, namun bisa juga melalui ruang siber. Kekerasan berupa ucapan, bentuk kalimat maupun gambar.

“Selain kasusnya yang meningkat, bentuk kekerasan pada perempuan juga semakin kompleks. Kalau saya bandingkan dalam 20 tahun ini banyak sekali kekerasan bentuk baru, misalnya dulu kita tidak mengenal kekerasan seksual, sekarang banyak di ruang siber,” kata Andy.

Bahkan yang menyedihkan lagi, kata Andy, banyak sekali perempuan yang jadi korban kekerasan, malah yang mendapatkan hukuman. Karena si perempuan ini balik dilaporkan oleh pelaku dengan dasar UU ITE dan UU Pornografi.

Dalam pandangan Imam Al-Ghazali di kitab ‘Al-Adab fi Din’  menjelaskan salah satu adab [kehalusan budi pekerti] suami pada istri tidak boleh berbuat kasar. Entah itu dalam ucapan maupun  perbuatan.

Dan suami juga berhak memberikan istrinya ruang untuk memberikan keleluasan berpikir atau mengkritik perbuatan suami yang tak sejalan dalam keharmonisan kehidupan rumahtangganya. Bukan sewenang-wenang karena suami merasa sebagai kepala keluarga.

Sahabat Iyas bin Abdillah bin Abdi Dzubab meyebutkan Rasulullah SAW memberi perintah: janganlah memukul perempuan.

Kemudian Umar R.A. datang kepada Rasulullah SAW melaporkan bahwa banyak perempuan yang membangkang pada suaminya

“Maka Nabi SAW memberi keringanan dengan membolehkan pukulan [bukan kekerasan] itu. Tapi berupa sentuhan tangan yang lembut untuk mengingatkan sang istri. Tentu saja dari penggambaran adab dan ahklak Rasulallah saja, pasti pukulan yang dimaksud Rasulullah lebih ke sifat persuasif dengan penuh kelembutan. Karena perangai Rasul sendiri tak pernah menunjukkan kekerasan. Seperti dalam hadist terdahulu, Nabi memerintahkan jangan memukul perempuan.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

MK Tolak Gugatan Ulang Usia Capres-Cawapres: Putusan MK Nomor 90 Tak Cacat Hukum

adminJ9

Unjukrasa 21 Mei, Buruh Tuntut Pemakzulan Jokowi, Golkar: Ini Melawan Konstitusi

adminJ9

Pemerintah Jangan Ambisi Target Ekonomi 7 Persen, Indonesia Saat ini Masih Resesi

adminJ9