John C Gozal (direktur), S Sandiono Sungkono (direktur) dan Jimmy Herlambang (coraec) PT Sekar Laut Tbk
SURABAYA, jurnal9.com – Menghadapi ketidakpastian perekonomian global, PT Sekar Laut Tbk mampu mempertahankan kinerja bisnisnya sepanjang 2023. Hal ini tercermin dari pendapatan perusahaan mencapai Rp1,794 triliun, meningkat 17% dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,539 triliun.
“Pencapaian itu didukung oleh membaiknya daya beli dan mobilitas yang terus naik di masyarakat,” ujar John C Gozal, Direktur PT Sekar Laut Tbk, dalam paparan public expose di Surabaya, Selasa (30/4/2024).
Karena itu, lanjut dia, perusahaan tetap berusaha untuk mempertahankan produksi dan distribusi produknya.
John mengatakan perseroan yakin dengan menjaga rantai distribusi dan kualitas produk, target bisnis yang sudah ditetapkan dapat tercapai.
“Seiring dengan ketidakpastian kondisi yang terjadi, perseroan mengimbanginya dengan inovasi yang berkelanjutan, mulai dari pengembangan produk sampai ke pemasarannya,” kata dia.
“Ini yang dapat diinterpretasikan sebagai keberhasilan perusahaan untuk bertahan di tengah pemulihan kondisi ekonomi saat ini dan waktu mendatang,” kata John menegaskan dengan optimis.
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2023, perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp78 miliar, mengalami kenaikan 18% jika dibandingkan tahun 2022 yang hanya Rp75 miliar.
“Begitu pun selama tahun 2023, ekuitas kami meningkat sebesar 38%. Kontribusi peningkatan ekuitas terbesar diperoleh dari laba perusahaan. Kenaikan ekuitas ini menunjukkan kemampuan kami untuk mengelola sumber modal menjadi laba bersih, serta pendanaan non-utang yang akan berdampak pada kesehatan struktur modal kami,” jelasnya.
“Kendala pada 2023 perusahaan dihadapkan pada tantangan yang berbeda dengan tahun 2022,” ujarnya.
Di tahun 2023, lanjut dia, perkonomian dihadapkan dengan adanya perang antara Rusia-Ukraina, Palestina-Israel, dan semakin maraknya produk dari perusahaan asing meramaikan pasar dalam negeri.
“Namun demikian, perusahaan tetap fokus pada penyebaran luas area pemasaran dalam dan luar Pulau Jawa, serta perluasan pangsa ekspor. Berbagai dampak di atas itu bisa diatasi, sehingga sampai akhir 2023, perusahaan tetap untung,” ucap John menjelaskan.
“Selain tantangan di atas, perusahaan juga menghadapi tantangan gejolak harga dan ketersediaan bahan baku karena dampak Elnino. Hal ini tidak pernah dialami perusahaan pada tahun sebelumnya,” kata John menegaskan.
Dan menghadapi prospek 2024 ini, John mengatakan perseroan optimis bahwa perekonomian Indonesia akan semakin membaik.
Karena itu John optimis perseroan akan mampu merealisasikan target pendapatan 2024 sekitar Rp2 triliun, meski hingga akhir triwulan total penjualan baru mencapai Rp518 miliar.
Target total pendapatan itu, lanjut John, diperkirakan bisa tumbuh lebih tinggi dibandingkan penjualan tahun 2023 yang mencapai Rp1,8 triliun.
“Sampai akhir 2024 nanti pencapaian bisa sesuai target tembus Rp2 triliun,” ujarnya.
AMRULLAH I ARIEF RAHMAN MEDIA