Adamas Belva Syah Devara bersama ibunya saat mengungsi karena rumahnya kebanjiran (Foto: Dok. Pribadi)
JAKARTA, jurnal9.com – Setelah disorot publik mengenai polemik ditunjuknya langsung Ruang Guru menjadi salah satu vendor dalam Program Kartu Prakerja oleh pemerintah, karena dianggap ada konflik kepentingan, akhirnya Adamas Belva Syah Devara mengambil keputusan untuk mundur dari Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden Jokowi Widodo.
Pengunduran dirinya ini disampaikan melalui surat kepada Presiden Jokowi tertanggal 15 April 2020, dan diterima presiden pada 17 April 2020, demikian ia tulis di akun instagramnya.
Alasan Belva mundur dari Stafsus Milenial itu guna menghindari anggapan dari konflik kepentingan dalam Program Kartu Prakerja yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat. “Saya mengambil keputusan yang berat ini, karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai persepsi publik tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan,” ungkapnya.
Menanggapi mundurnya pendiri program Ruang Guru itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah menerima surat pengunduran diri dari Stafsus Milenial Presiden, Adamas Belva Syah Devara.
“Presiden Joko Widodo menerima pengunduran diri saudara Adamas Belva Syah Devara dari Staf Khusus Presiden. Dan Bapak Presiden memahami alasan pengunduran dirinya itu,” jelas Pramono Anung dalam siaran persnya kepada wartawan.
Pengunduran diri Belva ini, lanjut dia, terkait polemik ditunjuknya langsung Ruang Guru menjadi salah satu vendor dalam Program Kartu Prakerja oleh pemerintah. Sehingga Belva sebagai CEO Ruang Guru dianggap memiliki konflik kepentingan dalam program pemerintah tersebut.
Namun Pramono menjelaskan, keikutsertaan Ruang Guru dalam Program Kartu Prakerja dinilai telah melalui proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja yang berjalan sesuai aturan yang berlaku. Dan Belva sebagai pendiri perusahaan Ruang Guru tidak ada kaitan keterlibatan yang bersifat konflik kepentingan yang dituduhkan banyak orang.
“Tapi Belva memutuskan tetap mundur karena tidak ingin membuat polemik tentang posisinya sebagai Staf Khusus Presiden berkepanjangan. Dia khawatir hal ini dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19,” ucap Pramono seperti yang disampaikan Belva kepada dirinya.
Terkait penunjukan langsung Ruang Guru menjadi salah satu vendor dalam Program Kartu Prakerja ini, sebelumnya mendapat sorotan dari Anggota Ombudsman RI, Alamsyah Saragih. Dia meminta kepada pemerintah harus bersikap transparan dalam proses penentuan pemilihan mitra Program Kartu Prakerja.
Alamsyah mengatakan, proses seleksi dalam pemilihan mitra Program Kartu Prakerja itu merupakan informasi terbuka yang harus diketahui publik. “Apabila benar sudah dilakukan seleksi, maka proses seleksi, kualifikasi yang ditetapkan, dan siapa yang melakukan, semua informasi itu harus terbuka. Itu dijamin oleh Undang-Undang,” ungkapnya.
ARIEF RAHMAN MEDIA