Jurnal9.com
Headline News

Tidak Ada Saksi, Komnas HAM Kesulitan Ungkap Insiden di Rumah Sambo

Alm Brigadir J (kiri) dan Putri Candrawathi, istri Irjen Pol Ferdy Sambo (kanan)

 

JAKARTA, jurnal9.com – Insiden baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo yang dipicu dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi, istri Sambo, sampai kini masih misteri, karena belum diketahui siapa tersangkanya.

Komnas HAM sendiri yang pada Selasa (2/8/2022) kemarin telah memeriksa tujuh ajudan dan asisten rumah tangga, masih mengalami kesulitan untuk menemukan titik terang dalam mengungkap kasus ini.

Hal itu disampaikan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik yang mengaku masih kesulitan untuk mengungkap kasus ini. “Karena tidak ada saksi dalam dugaan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi,” ujarnya.

“Dari tujuh ajudan dan asisten rumah tangga yang diperiksa, hanya dua orang, yaitu Bharada E dan Bripka Ricky yang mengaku mendengar teriakan Putri Candrawathi. Tapi dua orang ini tidak melihat adanya pelecehan seksual itu,” ungkap Taufan.

“Jadi Ricky dan Bharada E sendiri tidak menyaksikan langsung adanya dugaan pelecehan itu. Mereka hanya mendengar teriakannya saja. Mereka tidak tahu, kenapa teriakan terjadi? Berarti saksi hidup, hanya tinggal ibu Putri sendiri,” tegasnya di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (2/8/2022).

Dengan susahnya tidak ada saksi lain yang menyaksikan pelecehan tersebut, kata Taufan, Komnas HAM kesulitan mengungkap kasus kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo.

Keterangan yang didapat Komnas HAM dari para ajudan dan asisten rumah tangga itu, menurut Taufan, tidak utuh dan kurang lengkap informasinya.

“Jadi kami tidak bisa mengkroscek itu. Sampai nanti kami menemukan berbagai bahan-bahan lain, misalnya digital forensik komunikasi di antara mereka. Kalau dari keterangan ajudan dan ART kemarin belum bisa menyimpulkan, apa sebetulnya peristiwa yang terjadi. Itu problem yang paling krusial,” jelas Taufan.

Baca lagi  Utang Pemerintahan Jokowi Terus Membengkak Tembus Rp 6.074 triliun

Sebab menurut Taufan, dari pemeriksaan tujuh ajudan Ferdy Sambo, hanya ada satu ajudan yang mengaku melihat baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E. Adapun Bripka Ricky tidak melihat kejadian tersebut secara utuh.

“Ricky sendiri itu hanya menyaksikan sebagian. Tidak menyaksikan secara keseluruhan,” katanya.

Seperti diketahui, Polri menyebut Brigadir J tewas ditembak oleh Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat, 8 Juli 2022, sekitar pukul 17.00 WIB.

Berdasarkan keterangan Polri, terjadi baku tembak antara dua anggota kepolisian tersebut diduga berawal dari adanya pelecehan seksual, serta penodongan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Formappi Tak Yakin Hak Angket Bisa Digulirkan DPR untuk Selidiki Kecurangan Pemilu 2024

adminJ9

Gibran Temui Rocky Gerung: Sudah Tidak Ada Lagi Cebong atau Kampret

adminJ9

PT GEN Kembangkan Teknologi Ubah Gula Kristal Menjadi Cair, Hasil Produksi Naik Berkali Lipat

adminJ9