Jurnal9.com
Headline News

Tentara Wanita Afghanistan Hidup Bersembunyi, Setelah Kota Kabul Dikuasai Taliban

Tentara wanita Afghanistan saat mengikuti latihan militer dipimpin pasukan Amerika Serikat

KABUL, jurnal9.com – Seorang tentara wanita Afghanistan, Kubra Behroz menceitakan hari-harinya setelah milisi menguasai Afghanistan pada 15 Agustus di media sosial. Awalnya ia tak percaya jika negaranya yang bertahun-tahun didukung pasukan Amerika Serikat (AS) itu tiba-tiba runtuh diambil alih Taliban.

Pekan lalu kelompok Taliban itu berhasil menaklukkan tentara Afghanistan yang dilatih AS. Dan bahkan berhasil menduduki Istana Kepresidenan.

Melihat kondisi hancurnya tentara Afghanistan itu, Behroz pun putus asa. Apalagi ia mendengar ada polisi wanita yang dibunuh gerilyawan Taliban.

“Mendengar tentara Afghanistan dibunuh, saya langsung membakar seragam saya di halaman. Kelompok Taliban sudah menguasai parlemen. Hidup kami pun berakhir,” ungkapnya.

Behroz bergabung menjadi militer Afghanistan pada 2011. Selama jadi militer ia mengikuti pelatihan yang dipimpin pasukan AS.

Saat dirinya menjadi militer, ia tinggal di ibukota Kabul bersama suaminya Taleb, dan dua anaknya, Sami (6) dan Sara (3).

Behroz mengatakan dirinya membakar seragam militernya setelah mendengar ada polisi wanita yang dibunuh Taliban di Kunduz.

Ketika ibukota Kabul dikuasai kelompok Taliban, tentara wanita berusia 33 tahun ini mengaku dirinya sudah masuk dalam daftar orang-orang yang harus dievakuasi oleh pasukan AS. Namun niatnya untuk pergi ke bandara terpaksa diurungkan setelah melihat ribuan warga berusaha yang menyelamatkan diri berjatuhan saat menaiki pesawat.

“Saya mendengar ada orang yang berusaha menaiki pesawat saat itu tewas terjatuh dari ketinggian,” kata dia.

Behroz mengakui banyak pasukan Afghanistan yang direkrut pemerintah banyak yang buta huruf. Bahkan mereka tidak bisa menggosok gigi mereka sendiri.

Dikutip dari Daily Mirror Minggu (22/8/2021), Behroz menuturkan saat kondisi genting itu, dua anaknya selalu mengajaknya keluar dari Afghanistan. Sebab waktu itu ada pemberitahuan bahwa pesawat yang akan mengangkut keluarga pasukan Afghanistan dijadwalkan berangkat Jumat lalu (20/8/2021). Tetapi Behros khawatir di perjalanan menuju bandara ia dan keluarganya tak bisa selamat karena ancaman kelompok Taliban.

Baca lagi  ‘Amplop Kiai’ yang Picu Konflik Internal PPP, Berhentikan Suharso dari Ketua Umum PPP

Sebab waktu itu Behros melihat jalan yang menuju bandara ada kerumunan besar, sehingga membuat dua anaknya ketakutan. “Apalagi kami tidak punya paspor atau visa. Tapi suami dan dua anak kami ingin pergi,” tuturnya.

Karena takut untuk pergi ke bandara, akhirnya Bahroz menuju rumah seorang temannya untuk berlindung.

Seperti diberitakan Sunday Telegraph, kelompok Taliban kini mulai menggeledah rumah-rumah penduduk. Kondisi ini yang membuat Behroz dan keluarganya ketakutan saat bersembunyi di rumah sahabatnya.

Jika memungkinkan ia tetap ingin segera kabur dari Afghanistan. Tapi ia dan keluarganya masih takut untuk melintas ke daerah perbatasan Pakistan. “Jika kami pergi ke sana, kami pun khawatir tak mendapat bantuan dari pasukan AS atau Inggris,” ungkap Behroz.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

“Wartawan yang Lakukan Investigasi Tak Boleh Campurkan Fakta dan Opini yang Menghakimi”

adminJ9

Utang Indonesia Bertambah Jadi Rp5.515 triliun per Akhir Agustus 2020

adminJ9

Mpok Omas Meninggal, Setelah Dirawat karena Diabetes dan Paru-Paru

adminJ9