Jurnal9.com
Headline Inspiration

Seorang Perwira Polisi Pelopori Pedagang Bakso Keliling Gunakan Aplikasi Pesanan

Kombes Polisi, Ikhlas

JAKARTA, jurnal9.com – Selama masa pandemi banyak orang yang kehilangan pekerjaan karena kena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) akibat terdampak covid-19. Seorang perwira polisi bernama Ikhlas ini melakukan terobosan membuka gerai ‘Go Bakso’ yang didukung pedagang bakso keliling dengan  menggunakan aplikasi pesanan.

Selama ini kalau orang pesan makanan lewat Gojek dengan aplikasi Go Food atau Grabfood dari perusahaan teknologi jasa ojek, lalu si pengojek online langsung menuju tempat makanan yang dituju. Lalu si pengojek yang menalangi membayar pesanan makanannya dulu, lalu pesanan diantar ke pemesan dan si pengojek dibayar.

“Berbeda dengan konsumen yang memesan bakso ke Go Bakso ini. Si konsumen yang pesan, langsung dilayani oleh pedagang keliling Go Bakso yang menerima pesanan via online [aplikasi], di lokasi paling dekat dengan konsumen. Sehingga waktunya relatif lebih cepat, dan pesanan makanan konsumen ini langsung dibikin si pedagang keliling Go Bakso,” kata Ikhlas.

Keuntungan konsumen selain waktunya lebih cepat menerima pesanan, menurut Ikhlas, konsumen menerima pesanan makanannya masih fresh, panas, karena langsung dilayani di depan konsumennya.

“Bahkan bisa saja konsumen begitu melihat banyaknya jenis pentol bakso, ada yang kering, ada yang basah dan macam-macam lainnya, konsumen bisa tambah orderannya,” tutur pria berpangkat Kombes Polisi ini.

Harga bakso di gerai Go Bakso satu porsi standar 17.000. Tapi kalau untuk pedagang keliling Go Bakso di kampung-kampung bisa saja ada yang mau beli Rp 10.000 per porsi bisa dilayani.

Pelopori digitalisasi      

Ikhlas sendiri tak mengklaim Go Bakso yang melakukan terobosan si pedagang bakso keliling dilengkapi aplikasi ini, apakah yang pertama kali di Jabodetabek?  Tapi dia yakin jika Go Bakso ikut mempelopori digitalisasi pedagang bakso keliling masuk dalam ekosistem digital.

Dia menekuni usaha bakso ini karena hatinya terdorong ingin menciptakan lapangan kerja bagi mereka yang terkena PHK untuk menjadi mitra kerja Go Bakso. “Betapa bahagianya saya bisa memberikan lapangan kerja kepada mereka yang kena PHK dan kehilangan pekerjaan. Apalagi mereka yang sudah berkeluarga, pekerjaan pasti sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Baca lagi  Marah: Ingatkan Pemerintah Agar Beri Informasi yang Benar Tentang Tragedi di Wadas

“Saya memilih untuk skala usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Karena mereka-lah yang paling banyak menganggur karena kehilangan pekerjaan akibat terdampak pandemi covid-19,” kata Ikhlas menegaskan lagi.

Go Bakso baru soft launching sejak akhir Desember 2020, sehingga saat ini belum mengoperasikan semua pedagang keliling dengan motor sesuai rencana ada 300 sampai 500 pedagang keliling motor.

“Sekarang masih tahap membuka lowongan untuk calon mitra kerja Go Bakso. Mereka bisa menjadi mitra kerja dengan sistem bagi hasil (profit sharing), tapi semua fasilitas kerja, mulai dari motor sampai perlengkapannya, semua dari perusahaan,” jelas Ikhlas.

“Ada yang mereka jadi mitra kerja dengan sistem mengangsur kendaraan motor yang dipakai operasional. Dari hasil keuntungan mereka setiap hari dipotong. Nanti setelah lunas kreditnya, motor dan perlengakapannya jadi miliknya. Dan nantinya ada juga skema franchise bagi peminat menjadi mitra kerja kita,” lanjut pria yang saat senggang kadang bermain golf ini.

Misi penting yang diinginkan Ikhlas, mendidik eks pekerja yang kena PHK ini menjadi pelaku UMKM. Sesuai program pemerintah di tengah pandemi ini untuk mempercepat digitalisasi sektor UMKM untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Saat ini jumlah UMKM yang sudah onboarding di ekosistem digital, baru mencapai 12 juta UMKM atau sekitar 12 persen.

Peran Ikhlas yang seorang perwira polisi ini turut mentransformasi pelaku UMKM melalui usaha yang dirintisnya; Go Bakso, sehingga pelaku UMKM bisa masuk ekosistem digital.

“Saya ga perlu saya tongkrongi mengawasi operasional resto Go Bakso. Tapi semua itu sudah ada sistemnya. Jadi meski nggak saya tongkringi toh sistemnya sudah jalan,” cetus lulusan Akpol 1996 ini.

Pria berkaca mata yang lahir di Nabire Papua, 2 juli 1975 ini kini masih berdinas di Mabes Polri.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Waduh! Wagub NTB Sudah Dua Kali Disuntik Vaksin, Dinyatakan Positif Covid-19

adminJ9

Kemenag: Jangan Terpengaruh Tawaran Jika Lulus Bisa Belajar ke Al-Azhar Mesir

adminJ9

Pendeta Saifuddin Ibrahim Tersangka Penista Agama, Kini Jadi Pemulung di Amerika Serikat

adminJ9