Jurnal9.com
Business

Saat Pandemi, Trias Sentosa Tunjukkan Kinerja Positif, Penjualan Domestik dan Ekspor Meningkat

Dirut PT Trias Sentosa Tbk, Sugeng Kurniawan (kiri) didampingi staf direksi yang memperlihatkan berbagai produk BOPP dan PET Film untuk pasar domestik dan eskpor.

SURABAYA, jurnal9.com – Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Trias Sentosa Tbk pada Kamis (5/8/2021), pertama menyetujui laporan direksi dan membebaskan dewan direksi dari tanggung jawab atas laporan direksi tahun 2020.

Kedua, menyetujui LK 2020 dan membebaskan dewan direksi dan dewan komisaris  atas LK 2020 .

Ketiga, menyetujui (1) Penggunaan; deviden tunai 10 per saham atau 28.080.000.000. (2). Menyisihkan Rp1 miliar dari laba bersih tahun 2020 untuk cadangan. (3) Sisa laba untuk memperkuat struktur ekuitas perusahaan. (4) Menyetujui penunjukan kantor akuntan publik untuk tahun buku 2021.

Sementara itu dalam laporan penjualan 2020, PT Trias Sentosa sebagai produsen BOPP & PET Film, dijelaskan bahwa selama masa pandemi perseroan telah menunjukkan kinerja yang positif.

Ini terlihat dari penjualan yang tumbuh sebesar 16,6%. Pangsa pasar domestik tumbuh 21% dan pasar ekspor 12%.

“Selama pandemi banyak negara, termasuk Indonesia telah mengalami gangguan rantai pasok impor BOPP dan PET Film. Trias coba mengisi kekosongan pasar itu, sehingga kinerja perseroan meningkat,” kata Direktur Utama, PT Trias Sentosa Tbk, Sugeng Kurniawan dalam RUPST, di Surabaya, Kamis (5/8/2021).

Faktor yang mendukung, lanjut dia, anak usaha Trias sudah ready produksi mulai April 2020, saat awal covid-19 di Indonesia pada Maret 2020. Penambahan produksi tersebut sebagian besar dipersiapkan untuk kebutuhan dalam negeri. Sampai akhir 2020, komposisi pasar eskpor 44% dan pasar domestic 56%.

Sebenarnya angka peningkatan, kata Sugeng, lebih besar dari 16,6%, karena harga rata-rata bahan baku utama pada 2020 lebih rendah 20% dibanding harga pada 2019 akibat anjloknya harga minyak bumi dunia pada 2020 di level USD30 per barel.

Baca lagi  Program ‘Belanja di Warung Tetangga’ untuk Angkat Toko Tradisional

Penurunan harga bahan baku mendorong perseroan juga menyesuaikan harga jual produk per unit yang mengalami penurunan sekitar 10-20%.

Menurut dia, selama pandemi kebutuhan fleksibel packaging yang dipakai untuk basic necessary seperti makanan, justu meningkat. Berbeda dengan kebutuhan kemasan personal care seperti skincare, lotion, shampoo yang terkena dampak.

Dirut PT Trias Sentosa Tbk ini juga optimis kinerja selama semester I 2021 masih lebih baik dibanding periode sama tahun lalu dengan peningkatan doube digit.

“Namun setelah Juli, adanya PPKM ini bisa berdampak pada penjualan. Jika PPKM diperpanjang, kuartal III akan terkoreksi dan kemungkinan naik kembali di kuartal IV,” kata Sugeng.

Dia juga menjelaskan bahwa perseroan tetap melakukan ekspansi tahun 2021 ini dengan mempersiapkan mesin line baru yang akan mulai beroperasi pada akhir 2022.

Mesin pembuat film BOPP line baru di Krian ini memiliki kapasitas 25 ribu ton kapasitas per tahun. Sekarang total kapasitas Trias di Indonesia 100 ribu ton dan di Tianjin China 115 ribu ton per tahun.

“Estimasi nilai investasi satu line mesin baru USD 45 juta atau setara  Rp 700 miliar. Pertimbangan manajemen menambah line baru karena pasar BOPP masih akan tumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 4-5% dalam kondisi normal,” ujarnya.

AMRULLAH 

Related posts

Serahkan Bantuan Modal Kerja, Presiden: Jangan Patah Semangat

adminJ9

Paket Pengadaan Pemerintah Bagi UMK dan Koperasi pada 2021 Senilai Rp478 Triliun

adminJ9

Program PEN Selamatkan Pelaku UMKM dari Kebangkrutan

adminJ9