Jurnal9.com
News

Presiden: Media Sosial Terlalu Demokratis, Orang Bisa Bicara Apa Saja

Presiden Jokowi mengaku menyempatkan membaca media sosial di sela-sela kesibukannya, termasuk saat dalam perjalanan dari Bogor ke Jakarta.

JAKARTA, jurnal9.com –  Di hadapan pimpinan media massa, Presiden Joko Widodo melontarkan unek-uneknya saat menanggapi berbagai keriuhan di jagat maya belakangan ini. Kepala negara menilai kondisi media sosial (medsos) saat ini terlalu demokratis.

“Menurut saya, media sosial kita ini terlalu demokratis. Orang bisa bicara apa saja,” kata Presiden Jokowi saat menyampaikan hal itu dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin media massa di Istana kepresidenan Bogor, Jumat (4/9).

Menurutnya, dengan berbagai fenomena keriuhannya, media sosial terlalu demokratis.

Jokowi mengaku sering menyempatkan membaca media sosial di sela-sela kesibukannya, seperti saat dalam perjalanan satu jam dari Bogor ke Jakarta. Begitu pun saat dalam perjalanan pulang ke Bogor.

Sebelum tidur,  Presiden Jokowi juga mengaku menyempatkan membaca media sosial.

“Malam sebelum tidur saya juga baca medsos. Saya gunakan untuk mengikuti perkembangan,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Selain itu, Presiden Jokowi mengaku bertemu dengan orang-orang berpengaruh di media sosial ini empat atau enam bulan sekali. Presiden ingin mendengar masukan dari mereka tentang kondisi saat ini di media sosial.

“Saya mendengar masukan mereka, tentang kondisi saat ini, dari yang mereka lihat di medsos. Kadang-kadang mereka kan sering bertemu dengan masyarakat juga,” tutur dia.

Presiden Jokowi punya alasan tersendiri kenapa sering bertemu dengan orang-orang berpengaruh di media sosial.

Presiden mengatakan mendengar masukan dari mereka mengenai kondisi saat ini. Terutama dari mereka yang sering mengamati di media sosial.

“Kadang-kadang mereka kan sering bertemu dengan masyarakat juga,” ujar dia.

Ia mengatakan membaca media sosial untuk mengikuti perkembangan.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Baca lagi  Polisi Mengetahui Saifuddin Ibrahim Aktif Monitor Kasus yang Menjeratnya di AS

 

Related posts

Amnesty: Kasus Penjeratan UU ITE Saat Kepemimpinan Jokowi Meningkat Tajam

adminJ9

Kemendikbud Diminta Tertibkan Situs Penyedia Pendidikan Daring

adminJ9

RKUHP Pasal Penghinaan Presiden: Penegas Batas Sebagai Masyarakat yang Beradab

adminJ9