Almarhum Brigadir J (kiri) dan Putri Candrawathi (kanan)
MAGELANG, jurnal9.com – Telepon seluler milik Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E berdering pada waktu sore, Minggu 3 Juli 2022. Bharada E melihat nomor yang meneleponnya, ternyata dari Putri Candrawathi (CP), istri Irjen Ferdy Sambo.
Bharada E langsung menjawab telepon dari Putri Candrawathi itu. “Iya hallo ibu..! ,” sahut Bharada E.
“Ibu minta Richard segera pulang ke rumah,” kata Putri sambil menangis.
Ketika itu Putri sedang berada di rumahnya di kompleks Cempaka Residence, daerah Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah.
Ketika Bharada E menerima telepon dari Putri. Bharada E bersama Brigadir Kepala Ricky Rizal (RR) di perjalanan sedang mengantar makanan untuk anak kedua Ferdy Sambo di SMA Taruna Nusantara yang berjarak sekitar 3 kilometer dari rumah.
Saat mengantar makanan ke SMA Taruna Nusantara itu, selain Bharada E bersama Ricky, juga mengajak Kuwat Ma’ruf (KM) dan Susi yang bekerja sebagai asisten rumahtangga Putri.
Adapun Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sedang menunggu di rumah untuk menjaga Putri yang sedang sendirian.
Ketika Kuwat tiba di rumah, memergoki Yosua (Brigadir J) sedang duduk di sofa berdekatan dengan Putri. Seketika itu Kuwat langsung menegur Brigadir J. Karena dianggap tidak sopan.
Tiga hari kemudian, tepatnya Kamis 7 Juli 2022, Kuwat kembali memergoki Brigadir J sedang berdekatan dengan Putri. Kali ini Brigadir J berada di dalam kamar Putri.
Rupaya Kuwat yang melihat kejadian tersebut diduga melaporkan ke Sambo yang sehari sebelumnya sudah kembali ke Jakarta naik pesawat. Sehingga Ferdy Sambo mendengar aduan dari Kuwat itu langsung marah. Namun Ferdy tak langsung menegur Brigadir J. Dia menunggunya di Jakarta.
Ketika Putri Candrawathi pulang dari Magelang menuju Jakarta, Bharada E tidak berada dalam satu mobil dengan Putri. Waktu itu Brigadir J berada di mobil yang lain bersama Brigadir Ricky Rizal. Adapun Putri satu mobil dengan Kuat Maruf, Susi beserta ajudan, Bharada E.
Kecurigaan adanya hubungan khusus yang terjadi antara Brigadir J dengan Putri Candrawathi itu yang diduga memicu Ferdy Sambo untuk melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J.
Setiba di rumah pribadi di Jalan Saguling III Jakarta, Ferdy Sambo langsung mengkonfirmasi kejadian yang dilaporkan Kuwat ke istrinya, Putri. Setelah dari rumah pribadi ini, kemudian mereka menuju ke rumah dinas Komplek Polri Duren Tiga.
Saat tiba di rumah dinas, Bharade E, Ricky Rizal, Kuwat, dan Susi langsung masuk ke dalam rumah.
Brigadir J tidak ikut masuk ke dalam rumah. Dia berada di luar, menunggu di taman depan rumah. Sehingga Brigadir J tidak mengetahui, pembicaraan apa di antara ajudannya, Bharada E, Ricky Rizal ke Ferdy Sambo.
Tak selang berapa lama, Brigadir J dipanggil Ferdy Sambo diminta suruh masuk ke dalam rumahnya. Beberapa saat kemudian, terjadi pembunuhan terhadap Brigadir J.
Cerita tersebut disampaikan Deolipa Yumara, yang mendengar dari Richard, Kamis, 11 Agustus lalu. Sehari setelah dirinya dicabut sebagai Kuasa Hukum Bharada E.
Peristiwa di rumah di Cempaka Residence, Magelang, Jawa Tengah disebut sebagai salah satu pemicu pembunuhan terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Sebab dalam pemeriksaan polisi, Putri mengaku bahwa Kuwat Ma’ruf sempat bersitegang dengan BrigadirJ karena memergokinya berduaan. Sampai Ricky Rizal saat bersitegang tadi telah menyita senjata laras panjang dan pistol HS-9 milik Brigadir J.
Dalam pemeriksaan itu, polisi juga menyebutkan saat perjalanan dari Magelang ke Jakarta, Brigadir J sempat mengirimkan pesan kepada Putri agar Ricky mengembalikan senjatanya. Namun Putri menolak permintaan Brigadir J tersebut. Setiba di rumah Seguling, Ricky menyerahkan senjata laras dan pistol milik Brigadir J itu kepada Ferdy Sambo.
Menko Polhukam Mahfud MD mendengar bocoran isu perselingkuhan istri jenderal bintang dua itu dengan ajudannya, Brigadir J. “Ini termasuk kategori sensitif. Bahkan cerita ini hanya boleh dikonsumsi oleh orang dewasa,” ungkapnya.
“Dugaan pelecehan seperti membuka baju, perselingkuhan empat segi, hingga upaya pemerkosaan. Dan pelecehan ini yang membuka motif pembunuhan Brigadir J,” tegasnya lagi.
Tindakan yang dilakukan Brigadir J yang disebut Ferdy Sambo telah melukai martabat keluarga. Dan pelecehan itu terjadi di Magelang.
Bharada E menulis cerita itu mengenai dirinya menembak Brigadir J atas perintah atasanya Irjen Ferdy Sambo.
“Dia juga menceritakan bahwa FS ikut menembak Brigadir J,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengutip dari penjelasan surat Bharada E.
ARIEF RAHMAN MEDIA