Jurnal9.com
Business Headline

Mimpi Jokowi Ingin Capai Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Pupus

Presiden Jokowi

APBN terakhir 2024 pemerintahan Jokowi mematok pertumbuhan ekonomi 5,3 hingga 5,7 persen. Mimpi Jokowi ingin capai pertumbuhan ekonomi 7 persen tidak terwujud.

JAKARTA, jurnal9.com – Cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menyatakan dalam masa pemerintahannya ingin menargetkan pertumbuhan ekonomi dapat melejit hingga mencapai 7 persen.

“Ke depan, saya meyakini ekonomi kita bisa tumbuh di atas 7 persen dengan catatan iklim investasi beserta regulasinya itu betul-betul terbuka. Dan hal itu memberikan kesempatan untuk investor lokal bergerak menciptakan pertumbuhan ekonomi,” kata Presiden Jokowi dalam janjinya yang disampaikan di Jakarta pada Juni 2014.

Ini menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), saat peralihan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke pemerintahan Jokowi pada Oktober 2014, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen.

Berikut catatan pencapaian pertumbuhan ekonomi pada periode pertama pemerintahan Jokowi hanya berkisar rata-rata 5,03 persen, dengan laju pertumbuhan ekonomi pada 2014 hingga 2018 berkisar  4,88 persen – 5,17 persen.

Sejak pemerintahan Presiden Jokowi pada 2015, ekonomi anjlok ke level 4,88 persen. Selanjutnya pada 2016 ekonomi rebound melebihi pencapaian 2014 sebesar 5,03 persen. Kenaikan ekonomi terus berlanjut pada 2017 sebesar 5,07 persen. Kemudian pada 2018 sebesar 5,17 persen. Namun pada 2019 ekonomi melorot ke 5,02 persen.

Kinerja pertumbuhan ekonomi tertinggi sebelumnya yang dicapai pemerintahan Jokowi terjadi pada 2018 mencapai 5,17 persen. Tapi rekor tertinggi selama hampir 9 tahun pemerintahan Jokowi, baru dicapai pada 2022 lalu sebesar 5,31 persen secara year-on-year (yoy).

Memasuki periode kedua, pemerintahan Jokowi pertumbuhan ekonomi pada 2019 mencapai 5,02 persen. Ini sedikit lebih kecil dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi pada periode pertama.

Ketika Indonesia dilanda pandemi pada 2020, ekonomi Indonesia anjlok parah sampai minus 2,07 persen. Kemudian mulai berangsur naik ke level 3,7 persen. Setelah masa pandemi berakhir, Jokowi terus memacu pertumbuhan ekonomi hingga pulih mencapai tertinggi mencapai 5,3 persen pada 2022 lalu.

Baca lagi  Dewan Minyak Sawit Prediksi Larangan Ekspor CPO Tak Akan Lama, Ini Alasannya

Setelah rapat terbatas di Istana Negara pada Senin (20/2/2023), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pemerintah telah menetapkan asumsi dasar ekonomi makro pada 2024.

Dalam asumsi dasar itu pemerintah mematok berbagai indikator perekonomian 2024, seperti inflasi ditargetkan berkisar 1,5 persen – 3,5 persen. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam kisaran Rp 14.800—15.400.

Dan memasuki akhir pemerintahan Jokowi pada 2024, pemerintah mematok target pertumbuhan ekonomi tinggi, yaitu 5,3 hingga 5,7 persen. Target ini merupakan proyeksi pertumbuhan ekonomi pemerintahan Jokowi yang paling tinggi jika tercapai.

Kalau melihat catatan BPS, selama masa pemerintahan Jokowi yang sudah berjalan hampir genap dua periode ini, pencapaian pertumbuhan ekonominya bergerak stagnan di kisaran 5 persen,

Sehingga cita-cita Presiden Jokowi yang ingin dalam masa pemerintahannya dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi 7 persen, kenyataannya tidak terwujud. Pupus sudah mimpi Presiden Jokowi.

“Indikasinya di 2024 proyeksi pertumbuhan ekonomi di 5,3 persen hingga 5,7 persen,” ujar Airlangga usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (20/2/2023).

SBY sindir pemerintahan Jokowi

Melihat kenyataan ini pertumbuhan ekonomi era pemerintahan Jokowi belum melampaui yang dicapai pemerintahan SBY yaitu 6 persen.

Maka kesempatan di tahun politik ini jelang Pilpres 2024, Presiden SBY menyindir pemerintahan Jokowi dengan pencapaian ekonomi yang stagnan 5 persen.

“Alhamdulillah, saya memimpin pemerintahan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 6 persen. Pemerintahan Jokowi baru berkisar 5 persen. Ini harus segera dinaikkan. Saya tahu Jokowi sedang berjuang, kalau masih 5 persen berarti ada masalah,” kata SBY kepada wartawan pada awal tahun 2022 lalu.

Persoalan kinerja pertumbuhan ekonomi menjadi hal yang sensitif di tahun-tahun politik ini. Angka-angka di atas kertas ini bisa jadi amunisi bagi lawan politik untuk menyerang pemerintah.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Target Penyaluran KUR 2021 Meningkat Menjadi Rp253 Triliun

adminJ9

Terlalu Banyak di Facebook Ganggu Kejiwaan: Cara Pandangnya Tidak Rasional

adminJ9

Apakah Bisa dan Sah Ibadah Haji Dilakukan Secara Virtual di Metaverse?

adminJ9