KARANGASEM, jurnal9 com – Pemerintah mendorong pariwisata Bali kembali bangkit meski diperlukan kreativitas masing-masing daerah, serta memanfaatkan keindahan alam, seperti wisata desa yang ada di Kabupaten Karangasem, Bali, ini.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, Presiden Jokowi meminta para menteri lebih sering mengunjungi Bali, untuk membangkitkan pariwisata yang terdampak covid-19. Karena perekonomian Bali sangat tergantung dari pariwisata. Namun demikian, harus dibarengi produk unggulan lain dan sentuhan kreativitas.
“Ke depan harus diimbangi dengan keunggulan produk UMKM, karena kreativitas dan talenta masyarakat Bali luar biasa,” tutur MenkopUKM Teten saat berdialog dengan pelaku usaha kreatif di Samsara Living Museum Karangasem, Bali, Sabtu (5/9).
Dalam kunjungan kerja ke Bali ini, Teten didampingi Deputi Produksi dan Pemasaran KemenkopUKM Victoria Simanungkalit, Dirut LPDB Supomo, Dirut Smesco Indonesia Leonard Theosabrata, Staf Khusus Menteri Fiki Satari, dan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri.
Kementerian Koperasi dan UKM, tegas Teten, berkomitmen membantu untuk membangkitkan ekonomi masyarakat melalui kebijakan-kebijakan pro-UMKM.
“KemenkopUKM ingin wakafkan diri membantu masyarakat untuk bangkitkan ekonomi. Kebijakan pemerintah pro-UMKM,” cetusnya.
Menurut Teten, potensi Kabupaten Karangasem, yang bisa dikembangkan adalah wisata desa, karena memiliki keindahan alam. Selain itu, banyak produk UMKM untuk keperluan hotel, restoran, kafe, yang dapat mendorong perekonomian desa.
“Potensi Karangasem dilihat dari sumber dayanya adalah wisata desa yang tidak ada di daerah lain. Ini bisa jadi ciri khas Karangasem dan punya potensi besar mendorong perekonomian di desa ini. Experience budaya bisa dijual,” kata Teten.
MenkopUKM menuturkan, jika ciri khas berbeda tersebut ditonjolkan, ditambah informasi yang cukup, serta referensi melimpah, maka akan mendatangkan wisatawan asing dan domestik.
“Harus punya ciri khas yang berbeda. Karangasem alamnya indah, desa belum banyak berubah. Itu sesuatu yang menarik. Jika ini dihadirkan info cukup, maka hasilnya akan dinikmati masyarakat,” ujar Teten.
Samsara Living Museum
MenkopUKM Teten mengaku kagum dengan wisata edukasi dan spiritual dalam satu tempat, yaitu Samsara Living Museum yang berada di Desa Ungutan, Kabupaten Karangasem.
Museum tersebut merupakan museum kehidupan Karangasem yang mengangkat tema tentang siklus hidup manusia Bali. Dimulai dari berbagai nilai serta tradisi yang melekat sejak bayi berada di dalam kandungan, kemudian lahir ke dunia, hidup dan mati bahkan hingga menyatu dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan tercapainya kesempurnaan.
Museum ini juga diperlihatkan kegiatan aktivitas keseharian masyarakat setempat. Dari mulai pembuatan sarana tetabuhan (arak, brem), meulat-ulatan, mejejahitan, melukis wayang, bahkan sampai kegiatan kesenian khas seperti mecakepung/genjek, ngoncang. Bahkan tanaman upacara juga ditanam di sekitar museum. Ada juga kuliner Bali yang dijual
“Ini tempat luar biasa. Bisa dikelola dengan baik. Harmonis dengan alam. Kalo dipelihara dengan baik akan berbalik ke kita lagi membuat bahagia, nyaman, harmonis. Saya takjub dengan pengelolaan Samsara Living Museum,” tegas Teten.
Kriuk Keripik Pare
Dalam dialog dengan komunitas usaha kreatif Karangasem, diketahui wilayah itu memiliki ciri khas UMKM yang berbeda dibandingkan daerah lain, yaitu dengan adanya Kriuk Keripik Pare.
Anggota Komunitas Kreatif Karangasem (Komunitas Korek), I Dewa Gede Juniantara (Cok Juni) mengatakan, akibat pandemi COVID-19 banyak karyawan yang dirumahkan. Sehingga muncul ide kreatif membuat keripik pare dan ternyata sangat diminati masyarakat.
“Ini belum pernah ada. Setelah di-PHK mencoba membuat keripik dari pare. Diminati banyak orang,” katanya
Bahkan menurut Cok Joni, dengan pelatihan oleh KemenkopUKM, kini packaging menjadi makin menarik dan dapat menumbuhkan perekonomian daerah. “Sudah berproduksi. Dengan pelatihan packaging kini lebih menarik,” tegasnya.
MULIA GINTING