Jurnal9.com
Business

Menaker:Pelatihan Vokasi untuk Bekali Penguasaan Keahlian Santri

MOJOKERTO, jurnal9.com – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di pondok pesantren akan memberi pelatihan vokasi atau pelatihan untuk penguasaan keahlian terapan tertentu kepada para santri.

“Kami ingin memberi tambahan peningkatan kompetensi kepada para santri yang selama ini memang para santri konsentrasi pada pengembangan ilmu agama Islam. Agar tidak terjadi kesenjangan kompetensi, maka kami bangun BLK-BLK komunitas,” ujarnya di sela persemaian BLK Ponpes Darul Dakwah di Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (7/11).

Menaker menjelaskan, BLK Komunitas di lingkungan pesantren, diharapkan mampu mencetak para santri menjadi tenaga kerja yang andal dan dapat berkontribusi di pasar kerja.

Terlebih lagi, kata dia, jumlah santri di Indonesia saat ini tergolong besar. Para santri lulusan BLK Komunitas bakal menyumbangkan peningkatan kualitas SDM pasar kerja Indonesia di era bonus demografi.

“BLK Komunitas ini pelatihan vokasi untuk meningkatkan kompetensi. Tidak hanya kami siapkan untuk masuk ke pasar kerja, tapi juga kami mendorong alumni pelatihan BLK mampu mengembangkan wirausaha mandiri, memiliki kemampuan mengembangkan diri menjadi enterpreneur,” ujarnya.

“Fokus pelatihan di BLK Ponpes Darul Dakwah ini pada bidang desain komunikasi visual. Nanti akan kami drop peralatan yang dibutuhkan sesuai jurusannya. Kemudian mulai pelatihannya pada tahun 2021,” tegas Ida Fauziyah.

Dia mengemukakan, program pembangunan BLK Komunitas pondok pesantren ini sudah berjalan sejak 2017 dan sampai saat ini sudah berdiri sebanyak 1.113 BLK.

“Jika ditambah dengan 1.000 BLK yang dibangun tahun ini, maka awal tahun nanti sudah ada 2.113 BLK Komunitas di Indonesia. Program ini untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelatihan kerja,” ucapnya.

Menurut Menaker, mayoritas BLK Komunitas ternyata dibangun di lingkungan pondok pesantren yang jumlahnya hampir 2 ribu BLK.

Baca lagi  Pemerintah Optimis Ekonomi 2021 Tumbuh 5%, Sejumlah Ekonom Prediksi Masih Negatif

Kebijakan ini diambil untuk mengatasi kesenjangan kompetensi kerja antara para santri dengan lulusan pendidikan non-pesantren.

RAFIKI ANUGERAHA M

Related posts

Serahkan Modal Kerja, Presiden: Usahakan Bertahan Hingga Keadaan Kembali Normal

adminJ9

MenkopUKM: Harus Ada Integrasi Pembiayaan, Produksi, dan Pemasaran melalui Koperasi

adminJ9

MenkopUKM: Di Negara Besar, Sektor Pertanian Maju Karena Koperasi

adminJ9