Presiden Jokowi mencium tangan Megawati Soekarnoputri
JAKARTA, jurnal9.com – Meskipun pencapresan Gibran Rakabuming disebut tak bisa secara otomatis bisa maju jadi cawapres 2024 karena dianggap tak sesuai hukum, tapi kabarnya anak sulung Presiden Jokowi ini tetap terus maju. Pantang mundur.
Hal ini diperkuat sumber di internal Partai Gerindra yang menyebutkan bahwa Gibran akan dideklarasikan sebagai cawapres Prabowo Subianto pada Sabtu (21/10/2024).
Bahkan kabarnya Gibran diagendakan juga hadir dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar untuk membahas soal pencapresan yang segera dimumumkannya pada hari tersebut.
Ketua DPC Partai Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno, membenarkan kalau Gibran pada Jumat (20/10/2023) sore pukul 17.00 berangkat ke Jakarta. Namun Gibran menuju Jakarta melalui Bandara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah. Tidak menumpang pesawat komersil dari Solo. Dan kabarnya tiba di Jakarta pada pukul 18.10 WIB.
“Iya betul, Mas Gibran sore ini terbang ke Jakarta melalui Bandara Ahmad Yani, Semarang,” kata Ardianto
Membelot
Setelah mendengar kepastian Gibran menjadi cawapres Prabowo itu, para petinggi PDI-P tidak menyangka kalau anak sulung Presiden Jokowi ini betul-betul membelot dari partai yang mengusungnya jadi Wali kota Solo.
“Saya tidak ikhlas, kalau Pak Jokowi mendukung Mas Gibran menjadi cawapres Prabowo,” kata Aria Bima, politisi PDI-P itu kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Dia menyinggung Ketua DPP PDI-P Puan Maharani yang bertanya-tanya ke mana arah dukungan Presiden Jokowi itu. “Pak Jokowi kan bisa jadi presiden karena diusung PDI-P. Sampai dua periode,” ucap Aria Bima menyinggung Jokowi yang dianggapnya membelot dari partainya.
Apalagi Jokowi dan Gibran, kata dia, sudah mendapat segala jabatan yang diinginkan. Dan itu didapat dari PDIP.
“Pak Jokowi sudah jadi presiden dua periode. Sedangkan Gibran sudah bisa jadi Wali Kota. Semua ini karena sebagai kader partai [PDI-P]. Terus sekarang membelot dari partai yang sudah memberikan segalanya,” ujarnya.
“Ada apa? PDI salah apa?, Bu Mega salah apa? wong semua jabatan sudah diberikan. Apa yang belum diberikan? Sampai hari ini loh ya, sampai hari ini. Dengan seluruh kewenangan yang dia punya itu,” lanjut Aria Bima menegaskan.
Kemudian politisi PDI-P ini menjelaskan, padahal Jokowi tahu kalau PDI-P sudah mencalonkan Ganjar Pranowo sebagi presiden, dan Mahfud sebagai cawapres. “Lha kenapa Pak Jokowi mendukung Prabowo yang bukan dari partainya. Bahkan mendukung Mas Gibran jadi cawapres Prabowo,” ucapnya.
Karena itu, Aria Bima tak mau jika Gibran benar-benar menjadi cawapres Prabowo. “Jangan sampai terlihat seperti seorang putra raja yang menaiki burung justru mematuk banteng yang sedang bekerja,” tutur dia.
“Jangan sampai seorang putra raja yang menunggangi burung garuda dan menyambar-nyambar serta ingin mematuk banteng-banteng yang sedang bekerja. Jangan sampai terjadi itu,” kata Aria Bima.
ARIEF RAHMAN MEDIA