Jurnal9.com
Headline News

Masyarakat Tak Setuju PPKM Diperpanjang, Karena Tak Mampu Turunkan Kasus Covid

Ilustrasi salah satu jalan utama yang ditutup karena diberlakukan PPKM, dampaknya mobilitas masyarakat dalam kegiatan ekonomi terhambat.

“Selama PPKM masyarakat banyak yang tidak bekerja. Usaha PKL dan sektor informal banyak yang kolaps karena PPKM. Sekarang mereka trauma setelah melihat kasus covid masih tinggi. Percuma PPKM sudah ga berhasil. Dan membuat perekonomian rakyat kecil hancur.”

WASHINGTON, jurnal9.com – Ahli Penyakit Menular yang juga Direktur Institut Nasional Alergi, Amerika Serikat (AS), Anthony Fauci mengatakan varian Delta yang menyebabkan lonjakan infeksi covid-19 di banyak negara beberapa waktu belakangan ini tak dapat dicegah hanya dengan penguncian wilayah (lockdown).

Jika persentase warga AS yang divaksinasi cukup memadai, menurut dia, tidak perlu melakukan penguncian wilayahnya.

“Penguncian wilayah tidak dapat menghancurkan wabah. Saya lebih percaya dengan negara yang memiliki banyak [ratusan juta] orang yang telah divaksinasi. Karena itu jangan membiarkan kita masuk ke situasi yang tidak divaksinasi. Sebab orang yang divaksin masih rendah di sebagian besar dunia,” ungkapnya.

Fauci menegaskan persentase yang cukup banyak dari orang Amerika yang telah divaksinasi sekarang ini sebagai upaya untuk menghindari penguncian wilayahnya. Demikian seperti dikutip Reuters.

Di Amerika Serikat sampai menawarkan hadiah uang tunai, mobil baru dan insentif lainnya untuk memotivasi lebih dari sepertiga populasinya untuk divaksinasi. Tapi upaya AS ini gagal.

Sementara ini ada sekitar 58 persen orang AS telah menerima setidaknya satu dosis vaksin covid, mulai dari yang tertinggi 76 persen di Vermont hingga yang terendah 40 persen di Mississippi. Setelah selama berminggu-minggu menurun jumlah orang yang divaksinasi. Tapi sekarang mulai meningkat lagi.

“Orang-orang sadar akan kondisi ini. Mungkin ini menjadi titik kritis bagi warga AS yang ragu-ragu.”

Lonjakan infeksi varian Delta ini memang belakangan telah mengguncang dunia. Beberapa wilayah Asia, seperti Filipina, Thailand dan Vietnam yang sebelumnya relatif berhasil mengendalikan covid-19. Namun masuknya penyebaran varian Delta, negara tersebut kini telah memberlakukan penguncian wilayah.

Di Australia pada Juli lalu telah dilakukan penguncian di berbagai wilayah selama satu bulan, namun tidak mampu menahan penyebaran varian Delta. Sampai pemerintah Australia memperpanjang lagi hingga 28 Agustus mendatang.

Dalam perpanjangan penguncian wilayah kali ini, tentara dilibatkan untuk membantu penegakan aturan pemberlakuan penguncian wilayah di Sydney.

Baca lagi  Daerah PPKM Level 3 dan 2, Pusat Perbelanjaan Boleh Buka, Daerah Mana Saja?

Sama seperti penguncian wilayah atau dikenal dengan nama PPKM di Indonesia, sudah diperpanjang sampai dua kali dalam satu bulan ini, namun nyatanya sejumlah kasus covid tidak membaik.

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi justru menyebut dalam sepekan terakhir angka kasus covid kembali meningkat, setelah sebelumnya sempat turun.

Aturan PPKM tidak berhasil. Melihat kondisi tersebut, apakah PPKM Level 4 yang berakhir 2 Agustus ini akan kembali diperpanjang lagi?

Keputusan ini, kata Jordi, akan tergantung pada sejumlah indikator, yakni laju penularan (kasus konfirmasi, perawatan di RS, kematian); indikator respon kesehatan (testing – positivity rate, tracing – kontak erat pada kasus konfirmasi, dan treatment – BOR); dan kondisi sosio-ekonomi masyarakat.

“Tergantung kondisi masing-masing daerah. Pemerintah kan hanya mengacu pada standar WHO,” kata Jodi.

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai penerapan PPKM Darurat sejak 3 Juli lalu memang belum efektif mengendalikan pandemi. Pasalnya, sejumlah indikator utama seperti positivity rate hingga angka kematian masih terhitung tinggi.

“Memang situasinya sudah berat dan kompleks. Sehingga wajar kalau belum bisa secara signifikan hasilnya. Padahal PPKM Darurat sudah jauh diperkuat,” kata Dicky.

Karena itu, menurut dia, menjelang masa akhir PPKM pada 2 Agustus ini, masih banyak yang harus dibenahi pemerintah dalam mengendalikan pandemi ini. Masyarakat harus lebih disiplin dalam menjalankan protokol kesehatannya.

“Kalau menurut saya keputusan diteruskan tidaknya PPKM, ini tergantung pemerintah dan masyarakat,” kata Dicky.

Masyarakat sendiri banyak yang tidak setuju dengan perpanjangan PPKM. “Selama PPKM masyarakat banyak yang tidak bekerja. Usaha PKL dan sektor informal banyak yang kolaps karena PPKM. Sekarang mereka trauma setelah melihat kasus covid masih tinggi. Percuma PPKM sudah ga berhasil. Dan membuat perekonomian rakyat kecil hancur,” kata H Ghozali, tokoh masyarakat Madura yang juga pengusaha ini.

“Saya setuju pendapat Ahli Penyakit Menular, Amerika Serikat (AS), Anthony Fauci yang menyatakan varian Delta tidak dapat dicegah hanya dengan penguncian wilayah (lockdown). Tapi upaya vaksinasi yang harus dipercepat yang dapat menurunkan kasus covid,” ungkapnya.

RAFIKA ANUGERAHA M 

Related posts

Gibran Rakabuming Tetap Tak Bisa Maju Jadi Cawapres, Meski Terapkan Putusan MK

adminJ9

Ini Pedoman New Normal dari WHO yang akan Terapkan di Indonesia

adminJ9

Jokowi Kaget, Masyarakat di Jawa Timur 70 Persen Tak Pakai Masker

adminJ9