Jurnal9.com
Business

KemenKopUKM Dorong UMKM Masuk Sektor Formal Agar Bisa Kontribusi Ekspor

JAKARTA, jurnal9.com – Dalam kondisi penurunan potensi ekspor saat ini, khususnya akibat adanya pandemi, maka diperlukan terobosan agar ekspor produk Indonesia tidak hanya dipertahankan, namun bisa terus ditingkatkan.

Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pada acara Webinar Nasional bertajuk ‘Penguatan Sektor UMKM dalam Mengakselerasi Upaya Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi’, pada Jumat (22/1/2021).

Dalam acara yang diselenggerakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang itu, Teten juga menegaskan bahwa Jepang merupakan mitra penting dalam perdagangan internasional. Hubungan diplomatik sudah terjalin sejak penghujung era 1950-an. Indonesia selalu mengalami surplus dalam perdagangan dengan Jepang.

Jepang adalah negara kedua mitra dagang terbesar Indonedia setelah China dengan pangsa pasar ekspor dari Indonesia sekitar 10 persen.

Menurut Teten, sesuai data Atase Perdagangan Indonesia di Tokyo tahun 2020, potensi ekspor produk Indonesia ke Jepang selama ini berupa produk pangan olahan, hortikultura/pertanian, spare part otomotif, furnitur, dan energi terbarukan.

“Peluang inilah ingin kita ambil agar dimanfaatkan para pelaku UMKM di tanah air,” kata Teten.

MenKopUKM optimistis, forum webinar yang diselenggarakan KBRI dan PPI Jepang ini dapat dimanfaatkan para pelaku UMKM di Indonesia untuk belajar meningkatkan daya saing produknya, sehingga dapat segera masuk ke pasar Jepang maupun negara lainnya.

“Untuk memperbesar kapasitas UMKM agar berkontribusi dalam ekspor nasional, KemenKopUKM tahun ini akan mendorong UMKM masuk ke sektor formal, mendorong pengelolaan UMKM berkoperasi/berkelompok dalam skala ekonomis, hingga mengembangkan UMKM berbasis komoditi unggulan. Termasuk dengan meningkatkan UMKM ke ekosistem digital,” jelas Teten.

Program strategis tersebut merupakan prioritas KemenKopUKM untuk mendukung UMKM naik kelas dan go global. Dengan program tersebut diharapkan UMKM lebih mudah masuk ke dalam rantai pasok global dan pasar ekspor.

Baca lagi  Penataan Struktur Organisasi Menuju Koperasi Modern, UMKM Berdaya Saing dan Naik Kelas

MenkopUKM mengajak PPI Jepang sebagai salah satu mitra strategis pemerintah Indonesia untuk bahu-membahu memberdayakan dan mempromosikan produk-produk UMKM Indonesia.

“Saya ingin setelah saudara-saudari menyelesaikan studi di Jepang, segeralah kembali ke tanah air, ambil bagian mendekatkan 64 juta pelaku UMKM dan 97% tenaga kerja dengan berbagai inovasi dan teknologi unggul,” ucap MenKopUKM.

Pemulihan Ekonomi UMKM

Teten juga menekankan bahwa pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi covid-19 harus dimulai dengan memulihkan UMKM dan koperasi di dalam negeri. Sebab 99% pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM dan menyerap 97% tenaga kerja.

Karena itu, pada 2020 pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam rangka percepatan pemulihan UMKM dan koperasi dari dampak pandemi. Stimulus yang diberikan berupa Subsidi Bunga KUR dan Non KUR, KUR Super Mikro, insentif pajak, tambahan modal kerja koperasi melalui LPDB-KUMKM, dan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).

Dari hasil survei dampak program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terhadap UMKM yang dirilis Lembaga Demografi – LPEM FEB UI menunjukan, program-program UMKM tersebut dirasakan manfaatnya oleh para pelaku UMKM.

“Mayoritas responden menggunakan dana program bantuan pemerintah untuk pembelian bahan baku (34%) dan pembelian barang modal (33%),” pungkas MenKopUKM.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

MenkopUKM: Belanja Melalui LPSE LKPP dengan Mengutamakan Produk UMKM

adminJ9

Bantuan Produktif Usaha Mikro Rp2,4 juta Mulai Dicairkan 17 Agustus 2020

adminJ9

Realisasi PMA di Jakarta Tertinggi se-Indonesia Saat Pandemi Corona

adminJ9

Leave a Comment