Masyarakat di kota Roma Italia sesaat setelah lockdown dilonggarkan oleh pemerintah setempat (Foto: AFP)
ROMA, jurnal9.com – Italia yang melonggarkan lockdown atau pembatasan wilayah, setelah melihat kurva pandemi corona di negara itu menurun. Namun kini negara pizza ini melaporkan kembali terjadi lonjakan kasus baru corona, setelah tidak lama membuka lockdown di sejumlah wilayahnya. Lonjakan ini diperkirakan menjadi gelombang kedua corona di negara tersebut.
Mengutip Daily Star, angka resmi pemerintah pada Selasa (19/5), mencatat ada 162 kematian di Italia. Jauh lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya yaitu 99 kasus kematian.
Italia menjadi negara Eropa yang paling parah terdampak wabah virus corona. Sebanyak 99 kasus kematian yang tercatat mulai hari Senin menandakan pertama kalinya Italia melapor ada kasus kematian kurang dari 100 orang dalam satu hari terhitung sejak Maret lalu.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menyadari bahwa pelonggaran pembatasan itu berisiko pada lonjakan kasus baru gelombang kedua corona di negaranya. Namun ia menganggap tak bisa menunggu lama adanya vaksin corona untuk membuka kembali pembatasan wilayah di negaranya secara bertahap.
“Kami mengambil risiko yang diperhitungkan, sadar bahwa kurva penularan dapat naik lagi. Namun kita tidak bisa menunggu lama adanya vaksin,” kata Giuseppe Conte.
Prancis pun mengalami hal yang sama. Usai kembali membuka sekolah, ada lonjakan 77 kasus baru corona yang dilaporkan pada Senin (18/5) kemarin.
“Tidak bisa dihindari hal semacam ini akan terjadi,” kata Menteri Pendidikan Prancis, Jean-Michel Blanquer saat diwawancarai stasiun radio Prancis RTL.
Sebelumnya, Prancis menutup semua sekolah dan lembaga pendidikan sejak 17 Maret lalu, setelah kurva pandemi corona sebagian di wilayahnya menurun, pemerintah mulai mencabut lockdown atau pembatasan sosial, seperti membuka kembali beberapa pusat perbelanjaan, pertokoan dan sekolah.
ARIEF RAHMAN MEDIA