Ketua KPK Firli Bahuri
JAKARTA, jurnal9.com – Heboh soal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang membocorkan dokumen penyelidikan korupsi di Kementerian ESDM. Firli Bahuri sebagai Ketua KPK cuek tidak bertanggung jawab atas kasus ini.
Koordinator MAKI Boyamin bin Saiman mengungkapkan data yang dibocorkan oknum KPK itu merupakan hasil penyelidikan kasus korupsi di Kementerian ESDM. “Dan itu sudah saya laporkan ke Polda Metro Jaya. Suratnya sudah diterima yang ditanda tangani Bripda Suranta,” kata Boyamin kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Dalam kasus kebocoran dokumen penyelidikan korupsi oleh KPK tersebut, lanjut dia, ada dua orang oknum KPK yang dilaporkan. Namun ia tidak mengungkapkan identitasnya dua orang oknum KPK tersebut.
“Soal terkait siapanya dua orang pembocor, biar polisi yang menyelidiki. Cuma yang jelas ada dokumen penyelidikan korupsi yang bocor di ESDM, itu yang saya laporkan peristiwanya,” tutur dia.
Sementara itu Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan pihaknya akan mempelajari laporan MAKI terkait ada dokumen penyelidikan korupsi yang bocor di Kementerian ESDM.
“Kalau ada pelaporan tentu kewajiban kami untuk mempelajari laporan tersebut,” kata Karyoto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (10/4/2023).
Selanjutnya Polda Metro Jaya akan melakukan penyelidikan jika laporan tersebut memang layak diselidiki. “Nanti akan mempelajari ya, laporannya kayak apa. Kami sebagai penyidik, aparat penegak hukum, tentunya akan mempelajari dulu,” lanjut mantan Deputi Penindakan KPK tersebut.
Kasus oknum di KPK yang diduga membocorkan dokumen penyelidikan kasus korupsi di Kementerian ESDM tersebut mendapat sorotan masyarakat. Terutama Ketua KPK yang dianggap tahu dan bertanggung terhadap kasus ini.
Mantan ketua KPK Abraham Samad menuding Firli Bahuri ada di balik kasus pembocoran dokumen rahasia penyelidikan di Kementerian ESDM tersebut.
Sementara itu mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) mempertanyakan apakah kasus dugaan pembocoran dokumen ini bagian dari rangkaian pencopotan Brigjen Endar Priantoro?
“Saya yakin rangkaian Ketua KPK memecat Endar Priantoro, lalu dikembalikan ke Institusi Polri, sangat erat,” tuturnya.
BW mengatakan kebocoran dokumen ini pertanda adanya pimpinan yang tak berintegritas. “Saya yakin nama Firli ada di balik kasus bocornya dokumen ini,” tegasnya.
“Kehebohan yang menonjok labirin di jagat pemberantasan korupsi ini dipastikan ada pimpinan berperilaku nir-integritas di suatu institusi, maka Firli Bahuri pasti ada di balik kasus ini,” kata BW.
BW sudah mendengar kalau laporan soal dugaan pembocoran dokumen ini sudah sampai ke Dewas KPK.
MAKI Minta Dewas supaya sungguh-sungguh mengusut bocornya dokumen KPK tersebut. Sebab ini bukan sekadar pelanggaran etik. Tetapi dimensi kasus pembocoran dokumen ini sangat besar.
“Ini bukan sekadar pelanggaran etik, karena magnitude dimensinya sangat besar. Dan punya indikasi untuk menghambat proses pemeriksaan yang sedang dilakukan KPK di Kementerian ESDM. Berarti melanggar Pasal 36 juncto Pasal 65 UU KPK serta sekaligus sebagai tindak pidana korupsi seperti diatur di dalam Pasal 21 UU Tipikor,” jelas Koordinator MAKI Boyamin bin Saiman.
Eks penyidik KPK, Novel Baswedan, menyebut Ketua KPK Firli Bahuri ada dugaan ikut ‘bermain perkara dalam kasus bocornya dokumen penyelidikan korupsi di Kementerian ESDM. “Itu jelas ada dugaan Ketua KPK ikut terlibat dalam kejahatan korupsi. Dan ini harus diusut tuntas,” ungkap Novel.
“Sebelumnya, kita dikagetkan dengan kasus Robin yang main perkara dengan membocorkan informasi atau memeras dan menerima sejumlah uang. Saat itu diduga ada pihak lain yang terlibat tetapi tidak berhasil diungkap,” katanya lagi.
“Kali ini yang diduga terkait adalah Firli Bahuri selaku Ketua KPK,” lanjut Novel.
ARIEF RAHMAN MEDIA