Jurnal9.com
HeadlineNews

Apakah Tubuh Kita Butuh Asupan Gula Atau Perlu Menghindari?

Ilustrasi gula dari tebu

JAKARTA, jurnal9.com – Apakah tubuh kita butuh asupan gula? Jawabnya iya. Sebab gula itu dibutuhkan sebagai karbohidrat untuk menghasilkan energi di dalam tubuh.

“Tubuh membutuhkan asupan gula untuk menjalani aktivitas sehari-hari.”

Selama ini banyak orang yang menghindari untuk mengkonsumsi gula, karena dianggap membahayakan kesehatan.

Padahal tubuh kita membutuhkan asupan gula asal dibatasi. Tidak melebihi porsi yang sudah ditentukan WHO, yaitu kurang 10 persen dari kebutuhan kalori harian.

“Kami memiliki bukti, membatasi untuk mengkonsumsi asupan gula kurang 10 persen dari total asupan energi, dapat mengurangi risiko penyakit tidak menular, kelebihan berat badan, obesitas, dan kerusakan gigi,” kata Dr. Francesco Branca, Direktur Departemen Nutrisi untuk Kesehatan dan Pembangunan WHO.

Menjaga kadar gula tetap normal adalah kunci untuk mencegah berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, gangguan jantung dan komplikasi lainnya.

Stefania Widya Setyaningtyas S.Gz MPH, dosen Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, menyebutkan gula adalah bagian dari karbohidrat substrat energi yang memang dibutuhkan tubuh. Namun mengkonsumsinya tidak boleh melebihi porsi yang sudah ditentukan setiap harinya.

“Bagi orang normal yang tidak menderita diabetes, dianjurkan mengkonsumsi asupan gula kurang 10 persen dari kebutuhan kalori harian (200 kkal) atau setara dengan 4 sendok makan (6 sendok teh) atau 50 gram per hari,” jelasnya.

“Tapi bagi penderita diabetes dianjurkan untuk membatasi mengkonsumsi asupan gula tidak lebih dari 5 persen per hari,” ia menambahkan.

Kalau mengkonsumsi asupan gulanya berlebihan, lanjut dia, dapat menyebabkan kadar gula darahnya meningkat. “Kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan disfungsi hingga gangguan produksi insulin, sehingga seseorang bisa menderita diabetes melitus,” ujarnya.

Baca lagi  Bupati Bangkalan: Penyekatan di Suramadu, Bukan Diskriminasi kepada Warga Madura

Sebaliknya kalau seseorang kurang mengkonsumsi asupan gula, kata dokter ahli gizi ini, tubuh akan menghancurkan cadangan energi dari lemak dan protein yang bisa menyebabkan penurunan berat badan, serta kehilangan massa otot.

“Apa yang terjadi jika tubuh kekurangan gula. Kalau gula darahnya rendah akan membuat tubuh menjadi lemas. Bahkan bisa menyebabkan kejang dan pingsan.”

Cuma Stefania menganjurkan untuk memenuhi kebutuhan gula yang dari karbohidrat seperti pati yang ada di kentang, ubi, nasi, dan jagung. Atau bisa juga mengkonsumsi sayur dan buah. “Penyerapan jenis karbohidrat ini lebih lambat, sehingga tidak menyebabkan kadar gula darahnya naik,” ia menjelaskan.

Apa itu kadar gula darah?

Kadar gula darah itu jumlah glukosa yang ada dalam darah. Glukosa adalah sumber energi utama tubuh yang berasal dari makanan. “Makanya ketika anda makan, kadar gula darah akan naik,” ujarnya.

“Tapi tubuh anda memiliki mekanisme untuk mengatur kadar gula darah melalui hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas,” ia menambahkan.

Menjaga kadar gula darah tetap normal, membutuhkan pola hidup sehat, dengan melakukan pilih makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak.

Dan batasi konsumsi gula tambahan dan makanan olahan.

Berolahraga secara teratur, minimal 30 menit sehari, 5 kali seminggu.

Tidur yang cukup 7-8 jam setiap malam.

Bagi yang tidak memiliki diabetes, dianjurkan rutin memeriksakan kadar gula darah minimal setahun sekali.

RAFIKA ANUGERAHA M

Related posts

Kebanyakan Karbohidrat Berisiko, Berapa yang Dibutuhkan Asupan Energi Tubuh?

adminJ9

Bekas Buruh Pabrik Bisa Tembak Abe dari Dekat, Pengamanan Dipertanyakan

adminJ9

Teng… Makam Yosua Dibongkar

adminJ9

Leave a Comment