Jurnal9.com
BusinessHeadline

2023, Kinerja Siantar Top Berhasil Meraih Penjualan Bersih Sebesar Rp 4,77 Triliun

Direktur Utama PT Siantar Top Tbk (STTP), Armin (kiri) dan Direktur STTP, Suwanto (kanan) usai public expose di Surabaya.

SURABAYA, jurnal9.com – Meski menghadapi kondisi ekonomi global yang belum menggembirakan, PT Siantar Top Tbk (STTP) pada tahun 2023 telah berhasil meraih penjualan bersih Rp 4,77 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 917 miliar.

“Dari total penjualan ini, kontribusi pasar lokal 83,76 persen, penjualan ekspor sebesar 16,24 persen,” kata Suwanto, Direktur STTP, dalam public expose di Surabaya, Selasa (25/6/2024).

Dan pada tahun 2024 ini, lanjut dia, perseroan masih optimis untuk mencapai peningkatan penjualan dengan estimasi target bisa tumbuh dua digit. Meski ada tantangan dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Tantangan dari dalam negeri, berupa daya beli masyarakat yang menurun,” kata Suwanto menjelaskan.

Dia mengakui pada kuartal I 2024 ini belum tumbuh begitu bagus, tapi dirinya percaya perseroan akan maksimal, bisa tumbuh dua digit sampai akhir tahun.

“Uang beredar di pasaran susah. Coba tanya di pasar dan toko, mereka merasa uang beredar susah. Itu mempengaruhi daya beli masyarakat,” ujarnya.

Sedangkan tantangan di luar negeri, kata dia, adanya dampak perang Israel-Palestina yang menyebabkan biaya ekonomi naik.

“Seperti jalur kapal logistik yang terdampak perang. Ini menjadikan ongkos pengiriman barang naik,” ia menjelaskan.

“Gambaran aja kalau dulu dari Indonesia ke Yordania, ongkos kirim kapal US$ 2000 sampai US$ 3000, sekarang bisa sampai US$ 8000,” kata Suwanto.

Sementara itu Direktur Utama, Armin mengakui meski biaya pengiriman kapal naik, perseroan masih mencatat kontribusi pasar ekspor terus mengalami peningkatan.

“Pada tahun 2022 kontribusi pasar ekspor hanya sekitar 10 persen. Adapun pada tahun 2023 tumbuh sekitar 16 persen. Tahun ini kami targetkan sekitar 16 persen,” jelasnya.

Baca lagi  KemenkopUKM Upayakan Bantuan untuk Usaha Mikro Tepat Sasaran melalui Akurasi Data

Karena itu, Armin menegaskan kalau perluasan pasar ke luar negeri terus dilakukan. Seperti tahun ini perseroan membuka jaringan pasar ke Kanada dan Kazakhtan. “Ini sedikit demi sedikit kami terus berupaya dengan menambah pasar baru, seperti negara Kanada dan sekitarnya,” ujarnya.

Dia menyinggung nilai tukar rupiah yang melemah saat ini belum sampai mempengaruhi biaya bahan baku. “Terkait nilai tukar sampai sejauh ini belum ada pengaruh ya.. Karena komposisi bahan impor untuk produksi berkisar 30 persen. Dan kami masih ada persediaan. Jadi tekanan nilai tukar belum begitu terimbas,” ujarnya.

Tahun ini, kata dia, perseroan akan terus memacu peningkatan kinerja. Hal ini dilakukan dengan banyak strategi. Di antaranya terus mengembangkan pasar potensial dalam negeri dengan pemerataan jangkauan pemasaran,

“Jadi untuk produk, kami terus melakukan pengembangan, yaitu berinovasi dengan produk baru,” ia menambahkan.

AMRULLAH  I  ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Kenapa Wanita Putuskan Mendadak Hubungan Asmara dengan Pasangannya? Ini Penyebabnya

adminJ9

PBNU Sepakat Tunda Pemilu 2024, Jika Alasannya Masuk Akal

adminJ9

Sinergi KemenkopUKM dan Masjid Istiqlal Berdayakan Ekonomi Umat Berbasis Masjid

adminJ9

Leave a Comment