Ilustrasi orang batuk terinfeksi varian Delta
Para ahli melakukan survei pada pasien yang terinfeksi varian Delta. Sesuai statistik, gejala awal terbanyak; batuk 42 persen, sakit kepala 39 persen, dan kelelahan 38 persen.
Penting untuk dicatat bahwa satu dari tiga orang yang terinfeksi virus varian Delta tidak memiliki gejala apa-apa. Tetapi dapat menulari orang lain.
JAKARTA, jurnal9.com – Virus varian Delta menular sangat cepat dan masif. Ini bisa dilihat dari angka jumlah kasus positif yang dari hari ke hari dalam bulan ini melonjak sangat signifikan.
Kasus orang yang positif pada 1 Juli 2021 untuk satu hari saja bertambah 24.836 kasus. Kalau diakumulasi sejak pandemi Maret 2020 sampai sekarang menjadi 2.203.108 kasus.
Pasien meninggal pada 1 Juli 2021 untuk satu hari saja bertambah 504 orang, total sampai sekarang menjadi 58.995 orang.
Tercatat sebanyak 155.191 spesimen yang diperiksa hari ini (Kamis, 1 Juli 2021) di seluruh Indonesia. Sedangkan jumlah suspek sebanyak 131.329.
Akibat melonjaknya pasien covid varian Delta ini, maka rawat inap di semua rumah sakit rujukan covid meningkat. Bahkan banyak rumah sakit yang tak bisa menampung pasien covid.
Padahal sampai sekarang sudah banyak orang yang diberi vaksin dua kali. Indikasi ini meningkatkan kekhawatiran banyak orang.
Sampai hari ini virus varian Delta ini terus meningkat di Indonesia dan banyak negara di dunia. Kalau melihat angka kasus seperti yang disebutkan di atas, maka virus varian baru ini ternyata lebih ganas.
Namun yang menjadi pertanyaan, gejala awal virus varian Delta ini masih sulit dikenali. Sehingga masih banyak kasus yang menular pada tubuh manusia sulit dicegah.
Dilansir dari express, para ahli telah mengeluarkan peringatan tentang beberapa gejala virus varian Delta yang paling sering dilaporkan oleh masyarakat. Kemudian para ahli melakukan survei infeksi varian Delta ini. Hasilnya sesuai statistik, gejala awal terbanyak; batuk 42 persen, sakit kepala 39 persen, dan kelelahan 38 persen.
Kantor statistik nasional Inggris (Office for National Statistics/ONS) mengeluarkan rilis terbaru hasil survei. “ONS menyebutkan 61 persen orang yang dites positif melaporkan gejala. Dari jumlah tersebut 42 persen mengalami batuk, 39 persen melaporkan sakit kepala, dan 38 persen melaporkan kelelahan,” demikian laporan rilis itu.
“Bahkan nyeri otot dilaporkan ada seperempat orang dan 32 persen dilaporkan mengalami sakit tenggorokan.”
“Lalu, sepertiga pasien covid itu merasakan gejala demam, 21 persen kehilangan daya penciuman, dan 15 persen kehilangan rasa.”
Dalam studi terpisah, studi Zoe Covid Symptom menyebutkan pasien covid varian Delta merasakan gejala awal sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek. Gejala ini paling banyak dikeluhkan para pasien covid varian baru tersebut.
“Penting untuk dicatat bahwa satu dari tiga orang yang terinfeksi virus varian Delta ini tidak memiliki gejala apa-apa. Tetapi dapat menulari orang lain. Inilah sebabnya mengapa setiap orang disarankan untuk melakukan tes secara teratu,” sebut rilis Zoe Covid Symptom.
Dikutip dari situs web NHS, para ahli berpendapat gejala klasik covid-19: biasanya suhu tinggi, batuk terus menerus, kehilangan indera penciuman, dan indera perasa seseorang.
RAFIKA ANUGERAHA M I ARIEF RAHMAN MEDIA