Jurnal9.com
Business

MenkopUKM: Kelembagaan Koperasi Nelayan Harus Diperkuat

Menteri Koperasi & UKM Teten Masduki sedang berdialog dengan nelayan anggota KSPPS BMT Mitra Umat, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) kota Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (7/8)

PEKALONGAN, jurnal9.com – Koperasi bisa jadi pintu bagi pemberdayaan ekonomi nelayan Indonesia jika dibantu pemerintah memperkuat kelembagaan yang menaungi nelayan.

“Saya perlu mendapat masukan untuk menyusun formula kebijakan agar lebih tepat sasaran,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat berdialog dengan nelayan anggota KSPPS BMT Mitra Umat, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan, Jumat (7/8).

Melalui dialog itu, Teten ingin menggali lebih dalam apa sebenarnya yang diperlukan nelayan untuk meningkatkan produksi tangkap ikan hingga taraf hidup keluarganya.

“Kita memiliki potensi kekayaan laut yang bisa dioptimalkan,” kata Menteri Koperasi dan UKM.

Untuk memenuhi keperluan nelayan, Teten yakin melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) semuanya bisa terpenuhi. “Kita akan bantu dan kembangkan koperasi melalui pembiayaan dana bergulir,” tukas Teten.

Memperkuat koperasi bisa mengatasi beberapa masalah seperti modal kerja nelayan, pengolahan ikan hasil tangkap, memperbaharui kapal, sampai menambah armada kapal.

“Jangan sampai ada produk nelayan yang tidak terserap pasar,” tegas MenkopUKM.

Apabila sudah menjadi anggota BMT Mitra Umat, Teten berharap nelayan bisa lebih fokus menangkap ikan di laut. Dalam hal ini, koperasi bisa menjadi offtaker dari hasil tangkap nelayan.

MenkopUKM akan memperkuat ekosistem supply chain dengan ikan berstandar kualitas tinggi. Dari mulai proses tangkap, distribusi, hingga ke konsumen harus tetap menjaga kualitas ikan.

Teten mendorong koperasi memiliki industri pengolahan ikan,  sehingga proses bisnis dari hulu hingga hilir bisa lebih dinikmati nelayan. “Kita bantu pengembangan usaha dan pembiayaannya, agar nelayan punya pendapatan maksimum.”

Baca lagi  MenkopUKM Dukung UMKM di Parapat Kembangkan Produk Destinasi Wisata

Teten juga mendorong koperasi nelayan menerapkan digitalisasi memasarkan produknya. Dengan begitu, bisa menjangkau pasar lebih luas. Kemampuan SDM koperasi akan ditingkatkan melalui program pelatihan.

Menteri Koperasi & UKM Teten Masduki didampingi Dirut LPDB-KUMKM Supomo dan Ketua KSPPS BMT Mitra Umat, M Zainuddin menemui para nelayan di pelabuhan TPI Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Dana Bergulir Rp5 miliar

Direktur Utama LPDB KUMKM Supomo mengatakan pihaknya sudah menyalurkan pembiayaan dana bergulir bagi KSPPS BMT Mitra Umat sebesar Rp5 miliar pada 27 Juli 2020.

“Pencairan ini merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan penundaan cicilan selama enam bulan ke depan,” jelas Supomo.

Berdasarkan hasil analisa, koperasinya bagus dengan laporan keuangan yang dikelola secara profesional. Bahkan, KSPPS BMT Mitra Umat sudah menerapkan sistem online (digitalisasi) dalam operasional usaha dan komunikasi sesama anggota dengan pengurus koperasi.

Ketua KSPPS BMT Mitra Umat M Zainuddin menjelaskan koperasi yang dipimpinnya berdiri sejak 1995. Saat ini, wilayah kerja koperasi yang berkantor di Pekalongan masih sebatas Provinsi Jawa Tengah dengan lima kantor cabang dan dua kantor kas pembantu.

Rencananya, dalam lima tahun ke depan, koperasi akan beroperasi secara nasional.

Zainuddin mengemukakan,  mendapat guyuran dana bergulir sebesar Rp5 miliar dari LPDB KUMKM, sangat bermanfaat bagi kelangsungan usaha anggota yang jumlahnya lebih 12 ribu orang.

“Selain nelayan, anggota bergerak di sektor usaha perdagangan batik dan sembako, serta industri rumahan,” tutur Zainuddin.

MULIA GINTING

Related posts

Ikopin: Dukungan Modal Kerja Buat Pedagang Kecil Selama Pandemi Harus Sesuai Sasaran

adminJ9

Hari Koperasi ke-74, KemenkopUKM Tetapkan Strategi Transformasi Wujudkan Koperasi Modern

adminJ9

MenkopUKM Berharap UKM Virtual Expo (UVO) 2021 Dapat Perluas Pasar Ekspor

adminJ9

Leave a Comment