Jurnal9.com
Business

Kolaborasi KemenkopUKM Usung Gerakan Toko Bersama

Menteri Koperasi & UKM berkolaborasi dengan UKMC FEB UI, Coca Cola, dan Qasa mengusung Gerakan Toko BERSAMA (BERsih, SehAt, MAju) dalam membantu toko dan warung tradisional menuju new normal. 

JAKARTA, jurnal9.com – Kementerian Koperasi dan UKM berkolaborasi dengan UKMC FEB UI, Coca Cola, dan QASA mengusung Gerakan Toko BERSAMA (BERsih, SehAt, MAju) dalam membantu toko dan warung tradisional pada fase persiapan new normal.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memberikan apresiasi atas inisiasi gerakan ini sebagai salah satu solusi untuk bertahan pada saat krisis akibat dampak pandemi corona,  agar dapat meningkatkan penghasilan dan kapasitas usaha dari pemilik toko/warung tradisional untuk memasuki kenormalan baru (new normal), dengan  menerapkan SOP yang bersih, sehat dan aman.

“Kolaborasi dan sinergitas dengan berbagai pihak harus terus kita optimalkan untuk mempersiapkan toko tradisional segera bangkit. “Gerakan Toko BERSAMA  ini diharapkan dapat membangkitkan semangat serta mengembalikan kekuatan pelaku usaha Toko atau Warung di tanah air sebagai tulang punggung perekonomian rakyat,” jelas Menkop pada acara peluncuran Gerakan Toko BERSAMA di Gedung Smesco Jakarta, Senin (29/6).

Menurut Teten, masa pandemi ini telah merubah pola konsumsi masyarakat dari offline menuju online. Aktivitas belanja melalui aplikasi dan daring meningkat 25 persen sampai 40 persen (McKinsey & Company, 2020).

“Tidak hanya penerapan SOP sehat, bersih dan aman, tetapi juga diharapkan pengembangan toko/warung tradisional menjadi lebih modern dan berbasis digital melalui pemanfaatan teknologi,” kata dia.

Contohnya, lanjut MenkopUKM, dengan penerapan sistem inventori, pemesanan secara online, pembayaran digital, dan pengaturan layout produk yang menarik dan bersih.

Saat ini, kata Teten, pemerintah gencar mendorong produk-produk KUMKM melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia. “Kios dan warung diharapkan menjadi bagian dari gerakan program tersebut dengan menyediakan ruang bagi penjualan produk-produk KUMKM,” ucap Menkop.

Selain itu, lanjut dia, diharapkan peran koperasi dalam gerakan ini dari sisi pelatihan, memasok stok bahan pokok, serta menjalin kemitraan ke depannya. “Kolaborasi dan sinergitas dengan berbagai pihak harus terus kita optimalkan untuk mempersiapkan toko tradisional segera bangkit,” jelas MenkopUKM.

Baca lagi  Teten Yakin dengan 3 Rekomendasi Pengembangan UMKM, 5 Isu Utama Dapat Teratasi

Bukti Sinergi

Ketua UKM Center FEB UI, TM Zakir Sjakur Machmud menegaskan, kolaborasi ini sebagai bukti nyata sinergi antara dunia usaha, pemerintah dan universitas dalam upaya memberdayakan UMKM, khususnya peritel tradisional.

Seperti diketahui, sektor ritail merupakan salah satu kontributor penting terhadap pembentukan PDB nasional yang menyerap banyak tenaga kerja.

“Karena itu sesuai dengan kapasitas kami, siap membantu mensukseskan gerakan ini demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik,”  ujar Zakir Sjakur.

Sementara Managing Director QASA, Joko Wiyono melihat perlunya kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak untuk mengembangkan inisiatif ini menjadi lebih besar. Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pemberdayaan toko dan warung kelontong yang merupakan salah satu sektor pendukung perekonomian nasional.

“Bersama dengan mitra kolaborasi kami akan membentuk peta jalan untuk pengembangan konsorsium sosial gerakan ini, yang pada tahap awal akan menjangkau lebih dari 500.000 toko tradisional di Indonesia terkait persiapan menghadapi periode kehidupan normal baru (new normal),” papar Joko.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Public Affairs, Communications and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia Triyono Prijosoesilo, mengatakan pada masa krisis pandemi yang penuh tantangan ini, Coca-Cola turut ambil bagian dengan peduli terhadap dampak yang terjadi pada masyarakat, khususnya terhadap usaha ritail tradisional yang merasakan dampak cukup besar untuk dapat bangkit kembali membangun usaha mereka.

Sebagai langkah awal, gerakan ini akan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada pemilik toko mengenai standar operasional toko yang bersih, sehat dan aman, menuju kehidupan normal baru melalui distribusi e-book.

Triyono menegaskan bahwa tujuan tahap awal adalah memberikan rasa aman serta nyaman bagi masyarakat untuk berbelanja di toko dan warung kelontong sekaligus membantu upaya pemerintah dalam pencegahan penyebaran covid-19.

Pada tahap berikutnya, akan dilanjutkan dengan implementasi dan aktivasi standar operasional di toko tradisional dan kolaboratif program lainnya dalam mempercepat reaktivasi dan pemulihan UMKM.

MULIA GINTING

Related posts

PSBB Jakarta akan Berdampak pada Ekonomi Nasional Kembali Negatif

adminJ9

Siantar Top Bukukan Penjualan Rp4,93 Triliun, 2023 Targetkan Ada Peningkatan Dua Digit

adminJ9

KemenkopUKM Gelar Pelatihan Literasi Keuangan Guna Tingkatkan SDM Usaha Mikro

adminJ9

Leave a Comment