KH Said Aqil Siradj
JAKARTA, jurnal9.com – Mantan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj mendapat aduan dari cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin), bahwa menjelang Pilpres 2024 ini pihak lawan politiknya melakukan operasi politik uang (money politic).
Mereka datang ke kiai-kiai pendukung PKB di daerah-daerah untuk memberikan uang agar para kiai dan pengikutnya tidak mendukung pasangan paslon (pasangan calon) Anies-Muhaimin (AMIN).
“Operasi politik uang ini bukan hal baru. Tapi sudah hal yang biasa terjadi sejak dulu, sudah ada bagi-bagi uang ke kiai,” ungkap Said Aqil kepada wartawan saat usai menghadiri pertemuan dengan pengurus Partai NasDem Tower di Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Said Aqil menilai politik uang yang dilakukan oknum partai politik kepada para kiai atau ulama seperti ini, menurut sejarahnya sudah terjadi sejak masa Dinasti Umayyah dan Dinsati Ottoman.
Kiai asal Cirebon ini mengutip pernyataan Ahmad Ghazali saat merespons pernyataan Cak Imin itu.
“Banyak sekali yang disebut ‘Ulama Isyu’, kata Ahmad Ghazali, adalah ulama yang bisa dibeli,” kata Said Aqil mengutip ucapan seorang politisi itu.
Cak Imin menyampaikan aduan itu kepada Said Aqil sebagai mantan Ketua Umum PBNU agar apa yang dilakukan lawan politiknya bisa dihentikan.
“Ya tujuan operasi bagi-bagi uang ke para kiai pendukung PKB itu supaya tidak bergerak untuk membantu AMIN,” kata Said Aqil mengutip ucapan Cak Imin saat melakukan kampanye di Tuban, Jawa Timur.
Namun Cak Imin tidak menyebutkan secara detail operasi politik uang itu dilakukan di mana dan membagi-bagikan uang kepada kiai siapa saja.
“Bahkan Cak Imin mengatakan operasi bagi-bagi uang itu juga meminta kepada para kiai pendukun PKB agar tidak mendukung paslon lain. Selain paslon AMIN,” ujar kiai pengasuh pondok pesantren Kempek Cirebon ini.
“Para kiai itu tidak juga disuruh membantu yang lainnya. Tapi saya yakin tidak semua kiai yang ditawari uang pasti mau. Saya kira ada banyak kiai yang tetap bergerak untuk mendukung paslon AMIN,” kata Said Aqil menegaskan lagi.
Dia mengakui ada banyak kiai pendukung PKB yang menjadi sasaran operasi politik uang seperti ini. “Cuma saya tegaskan sekali lagi, tidak semua kiai bisa dibeli. Baik itu pendukung PKB maupun yang bukan pendukung PKB,” tuturnya.
“Memang ada sih kiai-kiai itu datang ke saya ngasih tahu. Mereka memberikan info jumlah besaran uang yang dikasih,” kata kiai yang ahli Tafsir Quran ini.
Tapi tak menyangkal kalau banyak kiai dari kalangan NU sendiri yang tak mendukung paslon AMIN.
“Meskipun Ketua Umum PBNU dalam orasinya di kalangan tertentu mengatakan bahwa NU tak boleh terlibat dalam politik praktis, tapi kenyataannya ia bermain di belakang. Bukan pendukung paslon AMIN,” ucap dia.
ARIEF RAHMAN MEDIA