Jurnal9.com
HeadlineNews

Jokowi Tunjuk Prabowo untuk Tanam Singkong, Menuai Respon di Dunia Maya

Prabowo menjabat Menteri Pertahanan, bukan Menteri Pertanian (Mentan). Kenapa bukan Mentan yang semestinya menanam singkong?

JAKARTA, jurnal9.com – Berita Prabowo diperintah presiden menanam singkong menuai banyak respons di dunia maya. Netizen mempertanyakan alasan Presiden Joko Widodo menugaskan Prabowo untuk menanam singkong. Pasalnya, Prabowo menjabat Menteri Pertahanan, bukan Menteri Pertanian (Mentan). Kenapa bukan Mentan yang semestinya menanam singkong?

Netizen bernama Oemar Ismail mempertanyakan alasan mengapa Prabowo menjadi ujung tombak proyek Food Estate di Kalimantan dan Sumatra.

“Ini Menhan apa Mentan sih?” tulis akun Twitter @abo3t seperti dikutip Jumat (25/9).

Sindiran senada juga di beberapa netizen di lini masa Twitter. Akun Twitter bernama Negriku Harus Damai justru menyarankan agar Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pertanian digabung jadi satu, kementanhan.

“Bagus juga dua kementrian dijadikan satu berapa biaya dihemat kementanhan,” tulis akun @darto1712.

Selain menyindir jobdesc Prabowo, beberapa netizen juga menyoroti harga komoditas singkong yang tak pernah menguntungkan petani.

Netizen bernama Repaksi mengatakan menanam singkong sangat mudah, tetapi harga jualnya terlalu rendah.

“Yah terlambat. Sy sdh hampir panen 2x. Gampang nanam singkong. Yg susah itu harganya. Masa skrg harganya dibawah seribu per kg. Pusing petani. Jd hrs ada perbaikan kontrol harga thd hasil panen petani. Gmn spy harga gak turun terus. Apalagi kalau panen berlimpah..,” tulis akun @repaksi1.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh akun Twitter Warga Negara.

“Tanam itu gampang, solusi pasca panen tuh mau diapain klo gk cepet diolah.. harga jual skrg aja masih rendah apa lg udh produksi masal,” tulis @BaeNapo.

Sejak Prabowo Subianto ditunjuk Presiden Jokowi untuk menanam singkong, Menhan menyatakan akan menanam tanaman singkong di lahan seluas 30.000 hektare pada 2021. Dan dirinya selaku penanggung jawab proyek dalam pembangunan lumbung pangan atau food estate.

Prabowo mengaku mendapat tugas dari Presiden Jokowi untuk mengurus cadangan pangan singkong di food estate. Prabowo menyatakan siap mengubah singkong menjadi bahan pangan untuk membuat roti dan mie.

“Garis besarnya itu, bahan pangan untuk roti, nasi dari singkong dan juga mie. Indonesia konsumen mie kedua terbesar di dunia dan kita ingin menjamin bahwa kita tidak tergantung dari persediaan luar negeri,” ujarnya usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/9) lalu.

Baca lagi  Biden Mengeluh Dijegal Saat Siapkan Transisi Pemerintahannya, Apa yang Terjadi?

Menteri Pertahanan ini menargetkan luas lahan yang digarap akan meningkat hingga mencapai 1,4 juta hektare pada 2025.

Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan tugas dari Presiden Jokowi untuk mendukung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam proyek food estate di Kalimantan Tengah. Sebab dirinya sebagai Menhan menjadi penanggung jawab dalam pembangunan food estate di Kalimantan Tengah.

Presiden Jokowi

Presiden Jokowi mengungkapkan alasan penunjukkan Prabowo karena bidang pertahanan tak hanya mengurusi alutsista, tetapi juga ketahanan di bidang pangan.

“Sudah disampaikan food estate itu berangkat dari peringatan FAO akan ada krisis pangan dunia, sehingga perlu antisipasi cepat dengan membuat cadangan pangan strategis. Dan yang namanya pertahanan itu bukan hanya alutsista, tapi juga ketahanan di bidang pangan,” ujar Jokowi.

Penunjukan Prabowo sebagai penanggungjawab food estate, Jokowi meyakini persoalan pangan di Indonesia akan lebih mudah diatasi.

“Jadi Pak Menhan menjadi leading sector karena memang kita ingin membangun cadangan strategis pangan, sehingga kalau nanti kekurangan beras ya tanam padi. Kurang jagung ya tanam jagung, bisa di situ,” ungkap Jokowi.

Presiden juga menyampaikan bahwa pemerintah menyiapkan pembangunan food estate di dua provinsi, yakni Kalimantan Tengah dan Sumatra Utara. Ada dua wilayah di Kalimantan Tengah, yakni kabupaten Pulang Pisau dan kabupaten Kapuas.

Selanjutnya, Presiden berencana untuk memperluas pembangunan lumbung pangan atau food estate. Wilayah yang menjadi sasaran adalah Nusa Tenggara Timur, Sumatera Selatan, hingga Papua.

Secara keseluruhan, terdapat sekitar 165.000 hektare lahan potensial di Kalimantan Tengah yang diperuntukkan bagi pengembangan kawasan lumbung pangan nasional tersebut.

Food estate di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah yang tengah dibangun memiliki lahan potensial 20.704 hektare. Namun lahan yang dapat difungsikan per medio tahun ini, seluas 5.840 hektare.

Kepala negara ini menjelaskan  food estate merupakan proyek klaster untuk pengembangan sayuran, buah-buahan dan aneka tanaman pangan sebagai kebutuhan utama masyarakat Indonesia. Bahkan, Pemerintah juga akan membangun sarana produksi dan infrastruktur pertanian seperti embung dan irigasi.

Konsep pengembangan food estate meliputi diversifikasi pangan yang diharapkan mampu membantu provinsi sekitarnya untuk meningkatkan produksi tanaman pangan.

Sumber:  Ant  I  ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Siapa Saja Artis yang Pernah Terima Uang Haram dari Doni Salmanan & Indra Kenz?

adminJ9

Lonjakan Omicron di Arab Saudi, Kembali Terapkan Shaf Shalat Renggang di Mekah dan Madinah

adminJ9

Firli Diduga Ikut ‘Bermain Perkara’ Kasus Kebocoran Dokumen Penyelidikan di Kementerian ESDM?

adminJ9

Leave a Comment