Presiden Joko Widodo (Jokowi)
JAKARTA, jurnal9.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan banyaknya pejabat negara, termasuk menteri, para penegak hukum, dan polisi agar tidak memperlihatkan gaya hidup hedonis, seperti pamer kekayaan dan kekuasaan.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi terkait adanya pejabat Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak), Kementeian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo dan Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto. Keduanya disinggung presiden suka memamerkan kekayaan hartanya di media sosial (medsos).
“Perilaku pejabat negara pamer kekayaan dan kekuasaan seperti ini, sangat tidak pantas. Mereka ini kan pejabat dari pajak dan Bea Cukai yang terkait dengan pelayanan publik, kok sampai pamer kekayaan dan kekuasaan di media sosial, pasti masyarakat merasa kecewa,” ungkap presiden dalam memberikan pengarahan pada sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Karena masyarakat, tegas presiden, banyak yang menganggap kinerja para pejabat untuk pelayanan publik ini belum berjalan dengan baik. Apalagi pamer kekayaan dan kekuasaan yang melibatkan keluarganya di medsos, ini terkesan masyarakat disuguhkan dengan gaya hidup hedonis.
“Banyak komentar yang saya baca di media sosial terkait peristiwa pejabat dari pajak dan di Bea Cukai ini yang terkesan tidak baik. Saya tahu betul, kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita, terhadap pemerintah,” tegasnya lagi.
“Hati-hati..! ini tidak hanya urusan pajak dan Bea Cukai, ada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya, ada birokrasi yang lainnya. Kalau [kejadiannya] seperti itu, kalau menurut saya, ya, pantas rakyat kecewa,” ucap presiden.
Kasus ini ramai berawal dari ulah anak Rafael, Mario Dandy Satrio yang pamer kekayaan dan kekuasaan dengan menganiaya David hingga tak sadarkan diri. Kemudian muncul pejabat Bea Cukai Yogyakarta sering pamer di media sosial.
Jokowi meminta kepada seluruh menteri dan kepala lembaga negara, termasuk penegak hukum seperti Kejaksaan Agung, aparat kepolisian, untuk kembali mendisiplinkan anak buahnya. Supaya tidak lagi memamerkan kekayaannya di media sosial.
“Masyarakat tidak suka dan mulai kecewa dengan kejadian pejabat pajak dan Bea Cukai itu. Kepada Kapolri, Kejaksaan Agung dan Kementerian atau Lembaga Negara lainnya agar dapat menyelesaikan dan bersihkan anak buahnya yang tidak disiplin,” ucapnya.
“Pejabat agar tidak pamer kekayaan maupun kekuasaan. Apalagi memperlihatkan kesombongan melalui media sosial, ini perilaku aparat birokrasi yang sangat tidak pantas,” kata presiden mengingatkan berkali-kali.
Tak hanya pejabat negara, tetapi public figure, tokoh masyarakat, tokoh agama, juga harus menjadi contoh dan panutan masyarakat.
“Jangan menyuruh masyarakat, atau memuji dengan meneladani orang hidup sederhana, tapi pimpinannya atau tokoh agama itu sendiri memamerkan kekayaannya dengan menampilkan gaya hidup hedonis maupun lewat keluarganya. Ini kan menunjukkan perilaku yang tidak bisa jadi contoh dan panutan masyarakat. Dan ini yang memicu ketidakpercayaan masyarakat pada pimpinannya.”
ARIEF RAHMAN MEDIA