Ketua KPK Firli Bahuri bertemu Mentan Syahrul Yasin Limpo di lapangan badminton Jakarta Pusat, pada Desember 2022. (Foto: Dok.Ist)
JAKARTA, jurnal9.com – Ketika berita kasus Menteri Petanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) diperas pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu ramai di media, pihak Ketua KPK Firli Bahuri tetap membantah jika berita tersebut tidak benar.
SYL sendiri yang baru muncul Kamis (5/10/2023) siang di kantor Kementerian Pertanian (Kementan), mengaku dirinya menjadi korban pemerasan oleh pimpinan KPK. Dan sudah 3 kali diperiksa kepolisian Polda Metro Jaya terkait kasus pemerasan tersebut.
“Saya sudah dimintai keterangan sebanyak 3 kali. Dan hari ini sudah ketiga kalinya. Saya diperiksa sebagai korban yang diperas oleh pimpinan KPK,” kata SYL kepada wartawan dalam konferensi pers di Kementan, Kamis (5/10/2023)
SYL mengaku dirinya pernah melakukan pertemuan dengan Ketua KPK Firli Bahuri di tempat lapangan badminton, Mangga Besar, Jakarta Barat. Namun ia tak menjelaskan jumlah uang yang diminta oleh pihak pimpinan KPK itu, terkait pemerasan terhadap dirinya.
Ketika wartawan menanyakan kepada Firli Bahuri, terkait isu dugaan pemerasan SYL oleh pimpinan KPK tersebut, Ketua KPK itu membantahnya. “Itu tidak benar. Dan tidak pernah terjadi pemerasan oleh pimpinan KPK,” ungkap Firli.
“Apa yang menjadi isu sekarang ini harus dipahami. Saya sampaikan bahwa berita soal pimpinan KPK memeras SYL, itu tidak benar. Dan tidak pernah terjadi pemerasan oleh pimpinan KPK,” kata dia menegaskan lagi.
Namun kemudian saat wartawan meminta korfirmasi kepada Firli mengenai foto pertemuan dirinya dengan Mentan SYL yang beredar di media, Ketua KPK itu menjawabnya dengan singkat. “Saya nggak tahu itu.”
Foto pertemuan Firli dengan SYL di lapangan badminton itu beredar di banyak media. Sehingga KPK yang sedang menyelidiki kasus korupsi di Kementan itu mendapat sorotan masyarakat luas. Beredarnya foto itu mencuat setelah SYL mengundurkan diri dari jabatan Mentan.
Koordinator Masyarakat Antikorupsi (MAKI), Boyamin Saiman menanggapi foto pertemuan Firli dengan SYL yang beredar luas itu, menunjukkan dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap Mentan SYL tak bisa dibantah lagi. “Itu bukti kalau Firli sebagai Ketua KPK bertemu dengan SYL yang berperkara di KPK, sudah dianggap melanggar etik,” ungkapnya.
“Foto itu sebagai buktinya. Kalau Firli Bahuri sebagai Ketua KPK sudah menambah dosa dengan menemui orang yang berperkara di KPK. Padahal KPK sedang mengusut kasus korupsi di Kementan. Kalau Firli sudah melihat foto tersebut, saya yakin dia tidak bisa berkata-kata lagi,” lanjut Boyamin.
Sementara itu Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengatakan isu soal pemerasan terhadap SYL oleh pimpinan KPK itu merupakan opini belaka. Tanpa didasari fakta-fakta yang membuat situasi menjadi kontraproduktif.
“Silakan Dewan Pengawas KPK untuk mengusut dugaan pemerasan yang disampaikan SYL itu. Apalagi dari Komite Mahasiswa Peduli Hukum, katanya sudah melaporkan masalah ini ke Dewan Pengawas KPK,” ucap Ali.
“Kami tentunya menghormati hak setiap masyarakat untuk menyampaikan aduan tersebut,” kata dia lagi.
Boyamin mengelak atas pernyataan Ali Fikri yang menyebut isu ini sebagai opini belaka. “Apa dia nggak melihat foto pertemuan Firli dengan SYL? Sudah jelas ada fakta berupa foto, kok masih dibilang opini,” ungkap Koordinator Masyarakat Antikorupsi (MAKI) itu.
“Kan sudah kelihatan jelas fotonya; Firli dan SYL duduk berhadapan sedang ngobrol. Firli pakai kaos olahraga berwarna gelap dengan aksen putih. Celana pendek hitam dan bersepatu olahraga,” jelas Boyamin.
Sementara SYL mengenakan kemeja dan celana jeans. “Mereka berdua duduk di bangku panjang. Tampak berbincang. Tapi SYL tampak membelakangi kamera,” kata Boyamin menjelaskan gambaran di foto itu.
Dalam dokumen yang disampaikan kepada wartawan, Boyamin menyebutkan pertemuan Firli dengan SYL itu terjadi pada Desember 2022 lalu. Saat pertemuan itu kabarnya SYL menyerahkan uang Rp 1 miliar dalam pecahan dolar Singapura.
“Tapi Firli, Ketua KPK itu membantah adanya pertemuan itu. Sudah jelas ada fotonya kok Firli masih membantah. Apa dia belum melihat fotonya kali,” tutur Boyamin.
Ketua KPK itu langsung menepisnya. “Saya pastikan itu tidak ada. Saya tidak ada pertemuan dengan SYL. Kapan itu ketemunya? Apalagi bawa uang Rp 1 miliar itu banyak loh…!,” kata Firli membantahnya.
Boyamin sendiri geleng-geleng kepala, mendengar bantahan Firli itu. “Sebelumnya Firli pernah terseret perkara dugaan pertemuan dengan pihak yang berperkara di KPK.
Salah satunya dengan Tuan Guru Bajang Zainul Majdi atau TGB pada 2018 lalu, dalam kasus dugaan korupsi saham PT Newmont Nusa Tenggara,” tuturnya.
Waktu itu, kata Boyamin, Firli masih menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK. Sedangkan TGB menjabat Gubernur Nusa Tengara Barat (NTB).
Dalam kasus pertemuan Firli dengan SYL ini, Boyamin akan mendesak Firli agar segara memberikan klarifikasi soal foto yang beredar tersebut. Supaya memberikan kepastian hukum kasus korupsi di Kementan yang menyeret nama pimpinan KPK.
Selain itu, Dewan Pengawas (Dewas) KPK akan didesak untuk segera mengambil tindakan terkait beredarnya foto Firli dan SYL tersebut.
“Dewas KPK harus pro aktif, jangan nunggu aduan masyarakat,” kata Boyamin.
GEMAYUDHA M I ARIEF RAHMAN MEDIA