Jurnal9.com
Headline News

Dipecat PDI-P, Budiman Mengaku Tak Kecewa, Cari Tantangan Baru: Masuk Partai Gerindra?

Budiman Sudjatmiko saat menemui Prabowo Subianto di kediamannya

JAKARTA, jurnal9.com – Politisi PDI-P Budiman Sudjatmiko dipecat sebagai kader PDI-P. Dia dianggap membangkang, karena tak sejalan dengan partainya, memberi dukungan pada Prabowo Subianto dari Partai Gerindra sebagai capres. Padahal PDI-P sendiri menetapkan capresnya pada Ganjar Pranowo.

“Ini jelas. Sikap dia sudah keluar [membangkang] dari garis kebijakan partai. PDI-P sudah mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai capresnya. Malah dia mendukung pencalonan presiden dari partai lain,” kata Hasto Kristiyanto, Sekjen PDI-P, beberapa waktu lalu.

Setelah Budiman dimintai klarifikasi soal kedatangan awal mulanya menemui Prabowo. Berikutnya ia malah menunjukkan sikap terang-terangan mendeklarasikan diri sebagai relawan Prabowo. “Ini sudah jelas membangkang,” tegas Hasto.

Budiman sendiri mengaku menerima surat pemecatan dirinya itu pada Kamis (24/8/2023) malam. Surat itu diterima putrinya di rumah. Karena Budiman sedang berada di luar saat surat dari DPP PDI-P itu dikirim ke rumahnya.

Ketika ada surat dari DPP PDI-P itu, Budiman sudah merasa kalau surat itu pasti isinya menyangkut perihal pemecatan. Dan diketahui surat itu ditandatangani Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto. “Saya sudah mengira kalau surat itu menyangkut pemecatan,” ujarnya.

“Memutuskan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada saudara Budiman Sudjatmiko, MA, M Phil, dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” kata Budiman mengutip isi keputusan surat pemecatannya itu.

Dia mengaku tidak kecewa dengan pemecatan itu. “Saya menganggap pemecatan ini sebagai akhir sebuah episode kehidupan politik saya di PDI-P. Tapi setelah ini saya akan mencari tantangan baru,” kata Budiman tanpa menjelaskan secara detail.

Apakah akan masuk ke Partai Gerindra?

Aktivis pro demokrasi ’90-an’ ini mengatakan dirinya mungkin akan melamar lagi ke PDI-P. Kalau tidak diterima, baru menentukan sikap untuk mencari jalan politik yang lain. “Iya tunggu aja nanti, saya akan mengikuti perjalanan sejarahlah,” ia menegaskan lagi.

Baca lagi  Rakyat Sudah Cerdas, Tak Mau Pilih Capres yang Bisa Diatur Seperti Boneka

“Jika tidak memungkinkan kembali ke PDI-P, iya berarti ini menandakan episode kehidupan politik saya di PDI-P sudah berakhir. Saya tentu akan memulai episode perjalanan politik berikutnya,” lanjut dia.

Gerak gerik menjauhnya Budiman dari PDI-P ini tampak sejak ia mendatangi kediaman Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Sejak itu Budiman kemudian dipanggil petinggi DPP PDI-P untuk dimintai klarifikasi mengenai kedatangannya ke kediaman pimpinan Partai Gerindra itu.

Sejak kejadian itu petinggi PDI-P tak memberi penjelasannya soal hasil klarifikasi pertemuan Budiman dengan Prabowo. Dua pekan setelah itu, tepatnya pada 18 Agustus 2023 lalu, Budiman malah mendeklarasikan dirinya sebagai relawan Prabowo Budiman: dengan sebutan Prabu [Prabowo-Budiman] di kota Semarang.

Petinggi DPP PDI-P itu makin dongkol, melihat langkah politik Budiman. Sehingga para petinggi PDI-P bereaksi keras untuk memberikan sanksi kepada Budiman.

“Budiman mau mengundurkan diri atau dipecat dari kader PDI-P? Kalau tak ingin dipecat, dia harus klarifikasi. Bisa mengundurkan diri. Kalau tak mau dipecat,” kata Hasto beberapa waktu lalu, sebelum malayangkan surat pemecatan itu.

Ketua DPP PDI-P Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun menjelaskan bahwa sanksi pemecatan itu atas rekomendasi hasil sidang komite disiplin pada Senin (21/8/2023) lalu. Tentu saja atas restu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

“Dipecatnya Budiman dari PDI-P, partainya tak merasa kehilangan gara-gara satu orang yang membangkang,” ujarnya.

ARIEF RAHMAN MEDIA     

Related posts

Sebelum Menyanyi di Istana, Farel Sempat Jadi Pengamen Keliling

adminJ9

Pemerintah Memberlakukan Pembatasan Aktivitas Masyarakat 11 – 25 Januari 2021

adminJ9

Kesehatan Menag Stabil, Stafsus: Terima Kasih atas Dukungan dan Doa Masyarakat

adminJ9