Jurnal9.com
HeadlineNews

Awal Ramadhan di China: Selasa 13 April, Waktu Puasa Tahun ini Lebih Lama Hingga 15,5 Jam

Muslim di China saat menjelang berbuka puasa bersama di depan masjid di kota Beijing

BEIJING, jurnal9.com – Masjid Nanxiapo di Beijing menyiarkan pengumuman kepada jemaah masjid bahwa awal Ramadhan 1442 H di China jatuh pada hari Selasa 13 April 2021.

Kemudian Masjid Huashi yang juga berada di Ibukota Beijing, seusai menjalankan shalat berjemaah Lohor pihak imam masjid mengumumkan awal Ramadhan di China waktunya serentak jatuh pada Selasa (13/4/2021).

“Umat Islam di China Selasa besok mulai melaksanakan ibadah puasa bulan Ramadhan. Malam ini kami tarawih mulai pukul 20.30 (19.30 WIB),” demikian maklumat yang disampaikan imam Masjid Huashi bermarga Wang, seperti dikutip Antara.

Setelah menyampaikan maklumat awal Ramadhan, pihak orang suku Wang ini membagikan selebaran berisi jadwal puasa Ramadhan selama sebulan penuh, khusus untuk wilayah Beijing.

Puasa Ramadhan tahun 2021 ini disambut gembira oleh umat Islam di China. Berbeda dengan bulan Ramadhan tahun lalu yang semua masjid di China ditutup oleh Pemerintah China karena maraknya kasus covid-19.

Namun sejak bulan lalu, Pemerintah China sudah membolehkan umat Islam melaksanakan shalat di masjid. Sejak disampaikan pengumuman itu, pihak pengurus masjid seluruh kota Beijing mulai membuka kembali tempat ibadah umat Islam tersebut.

Selain masjid, beberapa tempat ibadah lainnya di Ibukota China itu, seperti gereja dan kuil juga mulai dibuka normal seperti semula. Bahkan Katedral Immaculata di kawasan Xuanwumen juga sudah menyelenggarakan misa menjelang Paskah pada Jumat (2/4) lalu. Kuil Yonghegung Lama juga telah dibuka untuk umum sejak bulan lalu.

Waktu puasa lebih lama

Bulan Ramadhan tahun ini di Beijing bertepatan dengan musim semi, sehingga umat Islam di China harus menjalankan puasa dalam rentang waktu yang lebih lama antara 14,5 hingga 15,5 jam setiap harinya.

Pengumuman awal puasa Ramadhan yang berakhir hingga 12 Mei 2021 ini juga disyiarkan lewat Asosiasi Islam China (CIA) ke kota-kota lain, seperti Guangzhou, Shanghai, Shenzhen, Hangzhou, Suzhou, dan Nanjing.

Baca lagi  Adzan Romer, Ajudan yang Berani Todong Pistol ke Sambo Usai Tembak Brigadir J

Seperti halnya umat Islam di negara lain, begitu masjid-masjid di China mensyiarkan awal Ramadhan jatuh pada 13 April 2021, umat Islam China langsung merayakan kegembiraannya dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Muslim di China dengan hidangan khas untuk berbuka puasa

Begitu pun tradisi menjelang waktu berbuka puasa, jika di Indonesia ada hidangan khas kolak dan kurma yang dijual di lorong-lorong kampung menjelang bedug maghrib.

Maka umat Islam di China punya makanan khas niuroumian, yaitu sejenis mie daging sapi. Makanan khas untuk berbuka puasa umat Islam di China ini tersedia di restoran-restoran menjelang waktu berbuka puasa.

Berbeda dengan umat Islam kota Xinjiang di wilayah barat laut daratan China, mereka punya makanan khas dengan menu Northwestern Style. Makanan khas muslim di wilayah barat daratan China ini agak cenderung keturki-turkian yang menyajikan daging sapi dan daging kambing yang dibakar.

Sedangkan minuman khas yang biasa disajikan saat menjelang berbuka puasa, sebelum menyantap hidangan makanan, muslim di China biasanya menyediakan teh dicampur rempah-rempah.

Presiden China Xi Jinping saat mengunjungi muslim suku Hui di salah satu terbesar masjid China.

Sedangkan muslim China suku Hui dan Uighur yang sering mengundang perhatian dunia karena perlakuan diskriminasi pemerintah Beijing, daerah ini memiliki tradisi berbeda dengan lainnya. Mereka saling berbagi makanan untuk sesama penduduk muslim.

Dan tradisi unik muslim suku Hui dan Uighur ini setiap menjelang Ramadhan, mereka menyambutnya dengan melakukan tarian sambil bernyanyi. Tradisi ini disebut Muqam.

Seperti biasanya masjid-masjid di Indonesia, setiap bulan puasa Ramadhan, hampir semua masjid di kota-kota China selalu ramai jemaah untuk melakukan berbuka puasa bersama, lalu dilanjutkan shalat tarawih.

Penduduk muslim di China kini berjumlah sekitar 23 juta (1,8%) dari jumlah populasi total penduduk China (1,3 milyar).

Xinhua  I  MASARAAFI MEDIA  I  ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Kemenag Launching Program Penguatan Kompetensi Penceramah Agama

adminJ9

Khofifah dengan Elektabilitas 26,8 Persen di Pilgub Jatim Masih Bisa Dikalahkan

adminJ9

WHO: Timur Tengah Masuki Ambang Batas Kritis Wabah Virus Corona

adminJ9

Leave a Comment