Jurnal9.com
BusinessHeadline

Ekonomi Indonesia Punya Pondasi Kuat, Menghadapi Kondisi Global yang Tak Menentu

Carolyn Turk, Direktur Divisi Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste

JAKARTA, jurnal9.com – Meskipun kondisi global sedang tidak menentu, tapi ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 ini berhasil tumbuh sebesar 4,9 persen secara tahunan (year on year).

“Ini menunjukkan kebijakan makro ekonomi yang kuat, seperti inflasi yang rendah, cadangan keuangan yang cukup, dan disiplin terhadap aturan fiskal,” ungkap Carolyn Turk, Direktur Divisi Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, dalam peluncuran Indonesia Economic Prospects di Jakarta, Senin (23/6/2025).

“Dan ini yang sangat membantu memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia,” ia menambahkan.

Direktur Divisi Bank Dunia itu menilai Indonesia mampu mengelola penurunan belanja pemerintah dan memitigasi melambatnya investasi.

“Performa ekonomi Indonesia saat ini mencerminkan pondasi yang kuat dan respon kebijakan yang baik,” kata Turk.

Tetapi pertumbuhan ekonomi ini, lanjut dia, manfaatnya baru bisa dirasakan bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Belum bisa dirasakan bagi kelompok kelas menengah. Sebagaimana tercermin dari pertumbuhan konsumsi yang lebih lambat bagi rumah tangga di kelompok kelas menengah tersebut.

Dalam laporan Bank Dunia, memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh rata-rata 4,8 persen per tahun selama periode 2025-2027.

Sementara investasi diperkirakan meningkat didorong oleh program perumahan pemerintah serta peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).

“Namun ada risiko terkait perdagangan global dan fluktuasi harga komoditas,” tutur Turk mengingatkan.

Karena itu pemerintah, menurut dia, harus fokus pada deregulasi, membuat iklim usaha yang lebih kondusif, serta melakukan reformasi perdagangan dan digitalisasi yang bisa membantu menghadapi risiko tersebut.

“Ini sekaligus akan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 5,5 persen per tahun pada 2027,” jelas Turk.

Baca lagi  2 Karyawan Pabrik Rokok Sampoerna yang Meninggal, Sudah PDP Tapi Tetap Bekerja

“Dalam laporan terbaru Bank Dunia, menyoroti potensi sektor perumahan sebagai penggerak pertumbuhan yang inklusif,” ia menegaskan.

Turk menjelaskan target pemerintah untuk membangun 3 juta unit rumah per tahun, ini sejalan dengan strategi yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

“Apalagi dengan investasi publik sebesar 3,8 miliar dolar AS per tahun, program ini bisa menciptakan 2,3 juta lapangan kerja. Dan memobilisasi investasi swasta sebesar 2,8 miliar dolar AS, sekaligus meningkatkan kualitas masyarakat di Indonesia,” ujarnya.

ARIEF RAHMAN MEDIA    

Related posts

Ini Bahayanya, Jika Pengusaha Kuasai DPR Memicu Konflik Kepentingan dalam Pembuatan UU

adminJ9

Kalau Jokowi Minta Dikritik, UU ITE Harus Direvisi Agar Orang yang Mengkritik Tak Ditangkapi

adminJ9

Atta–Aurel Lakukan Sesi Pemotretan, untuk Persiapan Nikah Digelar Akhir Tahun?

adminJ9

Leave a Comment