Jurnal9.com
HeadlineNews

Apple Hapus Aplikasi Qur’an di China, Mengejutkan Warga Muslim

Aplikasi Quran Majeed di App Store

JAKARTA, jurnal9.com – Perusahaan Apple belum lama ini telah menghapus aplikasi Quran Majeed dari App Store yang tersedia di China. Sehingga warga muslim yang ada di negara Tirai Bambu itu sudah tak bisa lagi membaca dan mendengar Alquran dari App Store.

Dikutip dari The Verge, disebutkan perusahaan Apple telah menghapus aplikasi tersebut karena atas permintaan dari pejabat pemerintah China. Tentu saja penghapusan aplilkasi kitab suci umat Islam ini mengejutkan warga muslim di negara tersebut.

Karena aplikasi Quran Majeed ini sudah populer untuk pembaca warga muslim di China. Sehingga langkah perusahaan Apple yang telah menghapus aplikasi untuk membaca dan mendengar Alquran lewat App Store ini mendapat sorotan dari warga muslim di China dan negara lain.

Apa maksud dari penghapusan aplikasi untuk membaca dan mendengar Alquran dari App Store ini? Apakah ada pelanggaran atau menyalahi aturan yang sudah dilindungi di negara-negara yang terdapat warga muslim?

Seperti di Pakistan aplikasi Quran Majeed ini dikembangkan Pakistan Data Management Service dengan menyediakan secara gratis di App Store. Bahkan warga muslim di banyak negara yang menggunakan aplikasi ini lebih dari 25 juta orang.

Menanggapi pertanyaan warga muslim itu, pihak perusahaan Apple menegaskan bahwa penghapusan aplikasi Quran Majeed di China tidak ada hubungannya dengan keagamaan.

“Aplikasi Quran Majeed kami hapus dari App Store di China karena menyangkut konten yang dinilai ilegal,” ujar seorang eksekutif pengembang dari perusahaan Apple.

Dan perusahaan Apple itu kini sedang berusaha menyelesaikan masalah penghapusan aplikasi tersebut dengan pihak  Administrasi Cyberspace China.

Pakistan sendiri menilai penghapusan aplikasi Quran Majeed dari App Store di China yang dilakukan Apple tak ada alasan yang jelas. Langkah  tersebut tampak seperti melampaui batas, meski hal itu bukan sikap resmi Apple tentang hak asasi manusia di China.

Baca lagi  Singapura Batasi Kunjungan Wisatawan, Setelah Kasus Baru Virus Corona Melonjak

Meskipun perusahaan Apple berada pada posisi yang dipertanyakan. Karena sebelumnya, Apple telah menghapus aplikasi VPN yang membuat pengguna di China menghindari sensor aplikasi yang memberitakan soal Tiananmen Square, Dalai Lama, atau kemerdekaan Taiwan dan Tibet.

Perusahaan Apple sendiri mengaku berada dalam situasi yang sulit. Sebab Apple bergantung pada hubungan bisnis dan penjualan di China. “Mengambil sikap tegas terhadap pemerintah China dapat berisiko pada hubungan bisnis,” ungkap eksekutif perusahaan Apple tersebut.

Minggu lalu Microsoft membuat keputusan untuk menutup LinkedIn versi China. Namun  akibat keputusan itu perusahaan Microsoft semakin sulit untuk memenuhi tuntutan pemerintah China.

Apple memiliki ketergantungan pada China terkait bisnis iPhone-nya yang kini sedang  berjalan.

Sumber: The Verge

RAFIKI ANUGERAHA M  I  ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Wapres Ma’ruf Amin Minta Subsidi Haji Jangan Terlalu Besar Hampir Setengahnya

adminJ9

Sudah Berpuasa, Kolesterol Tetap Naik, Kok Bisa?

adminJ9

Overthinking Ganggu Kesehatan Mental dan Turunkan Performa Kerja

adminJ9

Leave a Comment