Jurnal9.com
Business Headline

Jokowi: Struktur Ekonomi yang Bergantung Konsumsi Masyarakat Alihkan ke Sektor Produktif

Presiden Joko Widodo

JAKARTA, jurnal9.com – Selama ini kontribusi utama pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu bergantung pada konsumsi masyarakat. Ini bisa dilihat dari konsumsi masyarakat yang masih menjadi komponen struktur pertumbuhan ekonomi terbesar dengan mencapai 55 persen dari PDB.

Presiden Joko Widodo mengingatkan hal itu, sehingga struktur ekonomi Indonesia diharapkan tidak bergantung pada konsumsi masyarakat lagi. Tetapi perlahan-lahan harus dikurangi, dan mengubah menjadikan sektor produktif sebagai penopang utama ekonomi.

“Struktur ekonomi kita yang selama ini lebih dari 55 persen dikontribusikan oleh konsumsi masyarakat, harus perlahan kita alihkan menjadi lebih ke produktif, yakni dengan mendorong industrialisasi, hilirisasi, investasi, dan meningkatkan ekspor,” kata Jokowi dalam membuka ‘Investor Daily Summit’ yang digelar secara virtual, di Jakarta, Selasa (13/7/2021).

Apalagi dalam kondisi pandemi covid-19, kata presiden, investasi merupakan kunci utama dalam pemulihan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi. Pemerintah menyadari hal itu.

Presiden Jokowi mengatakan berbagai upaya telah dilakukan untuk mendorong investasi, salah satunya dengan membentuk UU Cipta Kerja.

“Pandemi tidak boleh menjadi penghambat reformasi tersebut, justru harus kita manfaatkan momentumnya untuk mempercepat reformasi struktural,” kata Presiden.

“UU Cipta Kerja untuk meningkatkan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha di Indonesia serta memberikan perlindungan bagi koperasi dan UMKM dan industri nasional,” tegasnya.

Menurut presiden, dengan UU Cipta Kerja, investor semakin mudah. Karena ada penyederhanaan perizinan berusaha di pusat dan daerah, penerapan perizinan berusaha berbasis risiko, serta pemberian berbagai insentif lainnya.

Khusus untuk investor UMKM dan koperasi, kata Jokowi, pihaknya akan mendorong kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar (investor besar).

Untuk mendorong kolaborasi tersebut, Presiden Jokowi telah membentuk Satgas Percepatan Investasi melalui Keputusan Presiden Nomor 11/2021. Satgas ini selain mendorong kerja sama, juga bertugas menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha.

Baca lagi  Bank Dunia Ingatkan Risiko Resesi dan Krisis Keuangan Global 2023, Bagaimana Indonesia?

“Ini bertujuan meningkatkan pemerataan, kemandirian ekonomi, dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” cetus presiden.

Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa pengimpor produk luar negeri harus bisa berubah menjadi produsen, masuk ke hilirisasi, dan mengambil peran dalam meningkatkan kekuatan industri dalam negeri.

Penanganan pandemi

Presiden juga menegaskan dalam penanganan pandemi, pemerintah sudah berbagai upaya untuk mencegah penularan, menekan angka kematian, dan mengurangi dampak ekonomi yang disebabkan hilangnya pekerjaan, menurunnya aktivitas ekonomi masyarakat akibat dipicu krisis kesehatan.

Indonesia termasuk salah satu negara yang cepat bergerak menjamin ketersediaan vaksin covid dalam skala masif. Hal itu didapatkan dari membeli sendiri secara bilateral dan multilateral, maupun melalui lembaga donor seperti Covax.

Acara ini dihadiri sejumlah menteri yang turut serta sebagai pembicara, dan sederet pengambil kebijakan seperti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Ketua Kadin M Arsjad Rasjid.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

MenkopUKM: Provinsi Lampung Punya Potensi Jadi Penyangga Kebutuhan Pangan Nasional

adminJ9

Polri Identifikasi Pelaku Kebocoran Data BPJS Kesehatan

adminJ9

Penyaluran Dana PEN Per 21 Juli Naik Menjadi 9,59 Persen

adminJ9