Muhaimin Iskandar saat menghadiri acara bersama Khofifah Indar Parawansa
JAKARTA, jurnal9.com – Jika selama ini nama Khofifah Indar Parawansa lebih populer dan paling berpotensi maju jadi capres-cawapres pada Pilpres 2024 ketimbang sejumlah nama tokoh Nahdlatul Ulama (NU) lainnya.
Tetapi dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) ternyata nama Muhaimin Iskandar lebih unggul dari tokoh NU lainnya, seperti Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, Said Aqil Sirodj, dan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf.
Dalam survei pada Desember 2022 lalu, SMRC menyodorkan nama lima tokoh NU dengan menanyakan kepada responden siapa yang akan dipilih untuk jadi capres dan cawapres 2024 dari nama berikut ini:
- Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
- Mahfud MD yang kini menjabat Menkopolhukam,
- Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur.
- KH Said Aqil Sirodj, mantan Ketua Umum PBNU
- Yahya Cholil Staquf, Ketua PBNU.
Hasil survei, Muhaimin Iskandar yang akrab dipanggil Cak Imin paling banyak dipilih (18,2 persen), Mahfud MD (18 persen), dan Khofifah (15,4 persen) jadi tiga nama ini memiliki elektabilitas teratas. Elektabilitas mereka jauh melampaui Said Aqil Sirodj (2,9 persen) dan Yahya Cholil Staquf (2,6 persen).
Padahal selama ini Capres Anies Baswedan yang diusung koalisi Partai NasDem, PKS dan Partai Demokrat lebih memilih nama tokoh NU Khofifah Indar Parawansa, daripada Muhaimin Iskandar.
Begitu pun Partai Gerindra yang berkoalisi dengan PKB juga meminati Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa daripada Muhaimin sendiri.
Saiful Mujani dari pendiri SMRC menjelaskan dari hasil survei itu, tiga nama teratas: Muhaimin Iskandar, Mahfud MD dan Khofifah memiliki tingkat kedekatan yang sama dengan pemilih.
Survei yang dilakukan Desember 2021 sampai Desember 2022 ini, menujukkan elektabilitas Muhaimin Iskandar naik dari 13,7 persen menjadi 18,2 persen.
Sedangkan Mahfud MD cenderung naik-turun, dari Desember 2021 (14,5 persen) ke November 2022 (22,1 persen), dan Desember 2022 (18 persen).
Sementara suara dukungan pada Khofifah sebesar 18,9 persen pada Desember 2021 jadi 15,4 persen pada Desember 2022.
Kalau melihat dari survei SMRC tersebut, nama Muhaimin Iskandar mengungguli Khofifah Indar Parawansa yang selama ini diperebutkan capres Anies Baswedan dan capres Prabowo Subianto.
Tapi hasil survei ini bisa dipertanyakan kebenaran dan akurasinya. Sebab sudah banyak orang yang tahu, adakalanya hasil survei yang unggul itu merupakan hasil pesanan partai. Bukan hasil survei yang sebenarnya.
SMRC sendiri menguatkan hasil survei ini, menunjukkan tiga tokoh NU paling teratas paling berpotensi maju menjadi capres-cawapres di Pilpres 2024.
Memang berdasarkan sejarah pilpres Indonesia, partai politik selalu mempertimbangkan sejumlah tokoh NU.
“Tidak tertutup kemungkinan calon dari NU tidak tunggal, seperti yang pernah terjadi dalam Pilpres 2004. Pada pilpres langsung pertama itu, ada tiga tokoh NU yang maju sebagai calon wakil presiden; Hasyim Muzadi, Solahuddin Wahid, dan Jusuf Kalla,” ungkap Saiful seperti yang ditayangkan YouTube SMRC, Kamis (16/2/2023).
ARIEF RAHMAN MEDIA