Jurnal9.com
Headline Kolom Abror

Muhaimin Dapat Bisikan dari Gurunya Supaya Berpasangan dengan Anies

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar saat deklarasi Bacapres-Bacawapres Pilpres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (3/9/2023).

Kolom Abror

Abdul Muhaimin Iskandar, ketua PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) ialah personifikasi khas orang NU (Nahdlatul Ulama) yang ramah dan lucu. Di setiap kesempatan apa pun Cak Imin—begitu dia disapa– bisa mencuri kesempatan untuk melucu. Di saat banyak orang tegang—dan gaduh—pada momen deklarasi capres-cawapres bersama Anies Baswedan di Hotel Majapahit Sabtu (2/9/2023), Cak Imin pun mencuri kesempatan untuk melucu.

Persekutuan Anies-Imin sebagai pasangan capres-cawapres mengejutkan setiap pengamat dan praktisi politik di Indonesia. Koalisi air dan minyak ini dianggap sebagai hal yang mustahil terjadi di Indonesia. Bahkan, Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf menyebutnya sebagai keluar dari rumus, dan bahkan menabrak rumus.

Tetapi itulah politik. Persekutuan Anies-Imin hanyalah salah satu saja di antara bukti kecil bahwa tidak ada yang mustahil dalam politik. Bahwa politik adalah ‘’the art of possibility’’ seni dari segala macam kemungkinan. Dan Imin, telah memainkan seni itu dengan piawai. Orang dibiarkan menduga dan berspekulasi, dengan teori maupun tanpa teori. Banyak yang bertanya apakah ini the end of the game, akhir dari permainan, atau malah the beginning of the game, awal permainan.

Imin menanggapinya dengan santai dan lucu. Pidato politiknya saat deklarasi terlihat santai dan beberapa kali lucu. Salah satunya, Imin menceritakan kejadian pada 2021 ketika dipanggil oleh K.H Cholil As’ad Samsul Arifin dari Pesantren Walisongo, Situbondo. Kiai muda yang populer dengan sebutan Rah Cholil ini mengemukakan wisiknya (bisikan batin) kepada Muhaimin supaya berpasangan dengan Anies Baswedan pada pilpres 2024.

Sebagai santri yang tawadu, Imin tidak berani membantah titah Rah Cholil. Tetapi, konstelasi politik nasional ketika itu rasanya membuat persekutuan itu seperti mustahil. ‘’Ketika saya keluar dari rumah Rah Kholil, saya berpikir dalam hati, Gak Bahaya, tah’’. Imin mengutip ungkapan suroboyoan ala netizen yang lagi viral.

Hadirin tertawa dan bertepuk tangan mendengar gurauan Imin. Ada nuansa lucu sekaligus getir dalam ungkapan itu. Orang Jawa menyebutnya ‘’guyon parikeno’’, gurauan yang mengarah kepada target tertentu, bercanda tapi serius. Di balik gurauan itu ada konteks yang dalam.

Publik tahu bahwa Imin masih ‘’tersandera’’ oleh kasus yang populer sebagai ‘’kasus kardus durian’’. Kabarnya, ketika masih menjadi menteri tenaga kerja pada 2011 Imin tersandung kasus gratifikasi penerimaan sejumlah uang yang ditempatkan dalam kardus durian. Persitiwa ini kemudian dipopulerkan oleh media sebagai ‘’kasus kardus durian’’. Mungkin kalau mengacu pada skandal Watergate kasus Imin bisa disebut sebagai ‘’Kardus Durian-gate’’.

Imin sempat menyebut kata deg-degan dalam proses persekutuannya dengan Anies ini. Entah, apa yang membuatnya deg-degan. Yang jelas, banyak pendukung Anies yang dibuat deg-degan oleh manuver Imin. Berbagai macam spekulasi berseliweran, baik oleh analis profesional maupun komentator warung kopi. Teori-teori konspirasi pun ikut bermunculan.

Yang paling membuat deg-degan tentu saja kasus kardus durian yang seperti tiba-tiba muncul kembali. Beberapa media langsung mengejar KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk meminta komentar mengenai kardus durian-gate. KPK pun membuat pernyataan normatif bahwa bisa saja Imin dipanggil untuk mengklarifikasi kasus itu.

Posisi Imin yang tersandera ini memunculkan spekulasi—atau lebih mirip teori konspirasi—bahwa koalisi ini adalah bagian dari skenario besar untuk menjegal pencapresan Anies. Imin sengaja diumpankan kepada kubu Anies supaya dimakan, dan pada detik terakhir nanti Imin akan ditersangkakan, sehingga Anies gagal mendaftar sebagai calon presiden.

Baca lagi  Anies Baswedan, Posisi Teratas Paling Disukai Netizen untuk Capres 2024

Teori konspirasi lain menyebutkan bahwa koalisi ini tidak akan permanen dan tidak akan bisa berlanjut sampai pendaftaran. Imin akan dengan gampang lari dari Anies, sebagaimana ia dengan mudah lari dari Prabowo Subianto.

Tapi, teori konspirasi kedua ini punya dua skenario yang berbeda. Pertama, Anies akan gagal menjadi capres. Yang kedua, akan terjadi CLBK (cinta lama bersemi kembali), antara Anies dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang sementara ini merajuk meninggalkan Anies.

Namanya juga spekulasi politik, semua boleh-boleh saja. Tetapi, menyimak pidato politik pada deklarasi itu akan terlihat sinar optimisme yang kuat yang membuat koalisi ini layak jalan dan bahkan bisa menang. Surya Paloh yang menjadi mastermind persekutuan ini mengatakan bahwa ia tidak ingin berpolitik basa-basi. Dalam sebuah pertemuan Paloh langsung menembak Imin supaya mau menerima pinangannya.

Imin ragu-ragu karena PKB bukan Partai Nasdem. Imin mengaku bukan owner partai sebagaimana Paloh owner Partai Nasdem. Di PKB banyak senior, lalu ada seniornya lagi, dan di atasnya masih ada senior dan senior lagi. Kepada para seniornya senior itu Imin harus meminta izin. Dan Imin masih harus meminta restu kepada para kiai dan ulama yang menjadi anggota Dewan Syuro dan penasihat PKB.

Ternyata jalan yang ditempuh Imin mulus, dan izin didapat. Lalu ada pertemuan formalitas untuk mencari legitimasi keputusan resmi partai. Maka Imin pun direstui untuk bergabung dengan Anies. Jalan yang lempang ini membuat kubu PKB bahagia, karena cita-cita Imin supaya fotonya ada di kartu suara nyaris tercapai.

Memakai istilah Gus Ipul, pasangan ini aneh dan menabrak rumus. Tapi, bagi Surya Paloh pasangan ini klop seperti botol dan tutupnya. Lebih klop lagi karena pasangan ini diharapkan bisa mengakhiri polarisasi politik ‘’kaceb’’ alias kadrun dan cebong. Surya Paloh dengan penuh bangga mengatakan ‘’selamat tinggal politik cebong-kampret’’ dan selamat datang politik kebhinekaan’’.

Anies Baswedan berbinar-binar sepanjang acara deklarasi. Aral melintang di depannya seolah-olah lenyap dalam sekejap. Kegalauan Anies terhadap Jawa Timur yang menjadi ‘’padang kurusetra pilpres 2024’’ seolah mendapatkan jawaban spontan.

Dalam pidato politiknya Anies membalas gurauan Imin dengan beberapa ungkapan jenaka. Anies dan Imin sudah saling mengenal sejak masih sama-sama menjadi mahasiswa UGM (Universitas Gadjah Mada) 30 tahun silam. Anies mahasiswa fakultas ekonomi (FE) yang lokasinya berhadap-hadapan dengan fakultas ilmu sosial dan politik (Fisipol) tempat Imin belajar. Parkirannya jadi satu. Bedanya parkiran FE lebih banyak mobil, parkiran Fisipol lebih banyak sepeda motor.

Anies memuji Imin sebagai aktivis yang tangguh dan bisa membawa anak-anak muda menjadi tulang punggung PKB. Banyak senior di PKB, tetapi anak-anak muda generasi Imin berani mengambil keputusan strategis. Anak-anak muda PKB ini berprinsip ‘’lebih baik minta maaf daripada minta izin’’, kata Anies disambut pingkal Imin dan hadirin.

Surya Paloh sudah menemui Jokowi sebelum mendeklarasikan Anies-Imin. Pertemuan singkat 15 menit itu disebut-sebut sebagai upaya meminta jaminan kepada Jokowi agar Imin tidak diganggu. Surya Paloh optimistis Anies-Imin akan jalan terus dan bisa menang. Anies pun bungah karena mendapatkan kartu truf yang diidam-idamkan.

Tetapi, masih banyak yang deg-degan. Akankah Anies mendapat durian runtuh, atau dia akan ketiban risiko kasus durian-gate? Kita tunggu.

Wartawan Senior

Dr Dhimam Abror Djuraid

Related posts

Hakim Agung MA Ambil Keputusan Dikendalikan Pihak yang Membayarnya

adminJ9

BPS Catat Jumlah Kunjungan Wisatawan pada November 2020 Mulai Ada Tren Kenaikan

adminJ9

KemenkopUKM: Koperasi Diduga Lakukan Praktik Pinjol Illegal, Ini Ciri-Cirinya

adminJ9