Jurnal9.com
Business

Siantar Top Fokus Lanjutkan Perluasan Pabrik Baru di Pasuruan

Jajaran direksi PT Siantar Top Tbk menunjukkan beragam produk crackers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Surabaya, Selasa, 31 Agustus 2021.

SURABAYA, jurnal9.com – PT Siantar Top Tbk (STTP) dalam paparan publik RUPS di Surabaya, Selasa (31/8/2021) menyebutkan perseroan memanfaatkan sebagian alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2021 sebesar Rp 450 miliar untuk melanjutkan perluasan pabrik baru di Beji, Pasuruan, Jawa Timur.

“Tahun ini perseroan fokus melanjutkan rencana pengembangan pabrik di Pasuruan pada 2019, menyusul sudah dibebaskannya lahan seluas 200 hektare. Pabrik baru tersebut nantinya akan digunakan untuk produksi crackers dan noodle,” kata Agus Suhartanto, Direktur Utama PT Siantar Top Tbk, usai RUPS.

Dana untuk perluasan pabrik, lanjut Agus, menggunakan alokasi belanja modal tahun 2021 sebesar Rp 450 miliar. Salah satunya selain untuk anak perusahaan dan pelunasan obligasi.

Agus menjelaskan, perluasan pabrik baru itu merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja perseroan dengan menambah kapasitas produksi, mengingat kapasitas produksi pabrik di Sidoarjo, saat ini sudah mencapai sekitar 85% hingga 90%.

“Sehingga pabrik itu sudah tidak mungkin dikembangkan lagi. Tentu diperlukan pendirian pabrik baru di luar Sidoarjo, dan dipilih lokasinya di Pasuruan,” jelasnya.

Menurut Agus, pembangunan pabrik baru itu sejalan dengan rencana perseroan untuk mengembangkan pasar, baik pasar domestik maupun ekspor yang permintaannya terus meningkat, serta memberikan peluang besar bagi pertumbuhan bisnisnya.

Saat ini perseroan memenuhi kebutuhan pasar dengan memanfaatkan pabrik dan cabang penjualan di Tambak Sawah, Sidoarjo yang berkontribusi pada penjualan sebesar 65%. Kemudian di Bekasi yang kontribusi 24%, Medan 10%, dan Makassar sebesar 1%.

“Pabrik baru di Pasuruan bertujuan untuk mengimbangi pertumbuhan permintaan pasar,” tegas Agus.

Baca lagi  UU Cipta Kerja Berikan Peluang Besar Bagi KUMKM Lebih Berdaya Saing

Dia mengatakan selama pandemi covid-19 perseroan masih mencatat pertumbuhan. Selama semester I tahun 2021 penjualan masih bisa tumbuh 6,89% karena ekstensifikasi dan intensifikasi penjualan baik lokal maupun ekspor. Terutama penjualan ekspor yang memberikan kontribusi 10% dari total penjualan masih cukup stabil.

Kontribusi market ekspor sekitar 10% semester I tahun 2021 terhadap total penjualan masih cukup stabil. Tujuan ekspor meliputi Taiwan, Korea Selatan, Tiongkok, Yordania, Thailand, Srilangka, Hong Kong, Palestina, Mauritius, Nepal, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Vietnam dan lainnya.

“Melalui pengembangan pasar baru, perseroan tetap berupaya mencapai pertumbuhan 2 digit, sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” tutur Agus.

AMRULLAH

Related posts

Kemenkop UKM dan Kemendikbud Kolaborasi Kembangkan Wastra Produk UKM Berbasis Budaya

adminJ9

DPR RI: Dampak Resesi Ekonomi di Indonesia Tidak akan Berkepanjangan

adminJ9

KemenkopUKM Terus Perjuangkan Lahirnya LPS Bagi Koperasi

adminJ9